Homebreadcrumb separatorArtikelbreadcrumb separatorLifestylebreadcrumb separator

Jangan Sepelekan Rasa Ingin Buang Air Kecil Terus Menerus

Jangan Sepelekan Rasa Ingin Buang Air Kecil Terus Menerus

Lifestyle

Jangan Sepelekan Rasa Ingin Buang Air Kecil Terus Menerus

CR

Penulis: Christovel Ramot

Kamis, 16 Januari 2025

Rating Artikel 5/5

|

comment-icon

3

Bagikan

Rasa ingin buang air kecil terus menerus sering kali dianggap sebagai hal biasa atau tidak berbahaya. Namun, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian medis. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai poliuria dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga gangguan serius pada sistem tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan implikasi dari gejala ini agar tindakan yang tepat dapat dilakukan.


Artikel lainnya: 5 Resolusi Sehat Buat Kuat di 2025


Penyebab Rasa Ingin Buang Air Kecil Terus Menerus


Rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus dapat menjadi tanda berbagai kondisi medis yang perlu diperhatikan. Penting untuk mengenali penyebabnya agar dapat mengelola gejala tersebut dengan tepat dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.


1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab paling umum dari seringnya buang air kecil. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan iritasi pada saluran kemih. Gejala lain yang mungkin menyertai adalah sensasi terbakar saat buang air kecil, urin berbau tidak sedap, dan nyeri di area panggul. Jika tidak ditangani, ISK dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius pada ginjal.


2. Diabetes Mellitus


Pada penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, sering buang air kecil adalah gejala awal yang umum. Kadar gula darah yang tinggi memaksa ginjal bekerja ekstra untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urin. Gejala ini biasanya disertai rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan, dan kelelahan.


Artikel lainnya: Mengapa Diabetes Tipe 2 Disebut Diabetes Lifestyle


3. Diabetes Insipidus


Berbeda dengan diabetes mellitus, diabetes insipidus adalah kondisi yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon antidiuretik (ADH). Hal ini menyebabkan tubuh memproduksi urin dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga penderita merasa perlu buang air kecil terus-menerus, meskipun tidak ada gula dalam urin.


4. Overactive Bladder (Kandung Kemih Overaktif)


Kandung kemih overaktif adalah kondisi di mana otot-otot kandung kemih berkontraksi secara tidak normal, bahkan ketika kandung kemih tidak penuh. Hal ini menyebabkan dorongan mendadak untuk buang air kecil, yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.


5. Gangguan Prostat pada Pria


Pada pria, pembesaran prostat dapat menyebabkan seringnya buang air kecil, terutama di malam hari. Pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) menyebabkan tekanan pada uretra, sehingga aliran urin terganggu dan kandung kemih tidak bisa kosong sepenuhnya.


6. Infeksi atau Batu Ginjal


Infeksi ginjal atau adanya batu ginjal dapat menyebabkan iritasi dan sering buang air kecil. Gejala lainnya mungkin termasuk nyeri punggung bawah, urin berdarah, atau demam tinggi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal.


7. Kehamilan


Pada wanita, sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh tekanan rahim yang membesar pada kandung kemih serta perubahan hormonal yang memengaruhi fungsi ginjal dan kandung kemih.


Artikel lainnya: Aktivitas Fisik yang Aman untuk Ibu Hamil


8. Konsumsi Kafein atau Alkohol Berlebihan


Kafein dan alkohol adalah diuretik alami yang dapat meningkatkan produksi urin. Konsumsi berlebihan kedua zat ini dapat menyebabkan sering buang air kecil dan juga dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup.


9. Gangguan Saraf


Kerusakan pada saraf yang mengontrol kandung kemih, seperti yang terjadi pada penderita multiple sclerosis atau stroke, dapat menyebabkan sering buang air kecil. Kondisi ini sering disertai dengan kesulitan mengontrol kandung kemih.


10. Efek Samping Obat


Beberapa obat, seperti diuretik yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Jika ini terjadi, konsultasikan dengan dokter untuk penyesuaian dosis atau perubahan obat.


Rasa ingin buang air kecil terus menerus tidak boleh diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Penting untuk memperhatikan gejala lain yang menyertai dan segera berkonsultasi dengan dokter jika kondisi ini berlanjut. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat, berbagai komplikasi serius dapat dicegah. Ingat, mengenali gejala sejak dini adalah langkah pertama untuk menjaga kesehatan tubuh.


Kamu bisa tetap sehat dan bugar dengan berbagai solusi praktis dari KPoin. Download aplikasi KPoin sekarang di Google Play dan App Store untuk penawaran dan menikmati promo menarik setiap bulannya.


Registrasi di halaman KPoin dan mulai kumpulkan poin dengan cara upload struk pembelian produk KALBE favoritmu. Redeem poin yang Kamu miliki dengan hadiah menarik atau diskon istimewa di merchant pilihan. Ayo, jadikan gaya hidup sehat lebih hemat dan praktis bersama KPoin!


Referensi:

Komentar

AS

armand suhaendi

Rating5/5

Senin, 20 Januari 2025

Tanda tanda diabetes ituu...jangan diabaikan segeralah periksakan ke dokter..apa lagi kalo usia suda
Selengkapnya
LZ

lili zulia

Rating5/5

Minggu, 19 Januari 2025

setiap hari kita diharuskan meminum air putih takaran yang disarankan 8 gelas atau seliter setengah.
Selengkapnya
FB

farida bahweres

Rating5/5

Sabtu, 18 Januari 2025

Perlu periksakan dini di dokter urologi jika terjadi kencing yang terus menerus agar bisa deteksi di
Selengkapnya

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.