
Berita Kesehatan
Mengenal Flu Singapura, Gejala, Cara Mencegah, dan Mengobati

Penulis: Christovel Ramot
Senin, 09 Desember 2024
Rating Artikel 5/5
|
16
Bagikan
Reviewer: dr. Dyah Novita Anggraini
Flu Singapura, atau yang dikenal secara medis sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang sering menyerang anak-anak, terutama balita. Meski jarang menyebabkan komplikasi serius, flu Singapura tetap perlu diwaspadai karena dapat menular dengan cepat dan menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Artikel ini akan membahas sejarah flu Singapura, gejala yang ditimbulkan, cara pencegahan, dan langkah pengobatannya.
Sejarah Flu Singapura atau HFMD
Flu Singapura pertama kali dikenali sebagai epidemi di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, pada awal 1970-an. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga enterovirus, terutama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71.
Nama "flu Singapura" sendiri populer di Indonesia karena penyakit ini sempat menjadi wabah di Singapura dan menyebabkan kekhawatiran luas akibat penularannya yang cepat, terutama di kalangan anak-anak.
Penyebaran virus ini sering terjadi di lingkungan dengan populasi padat seperti sekolah dan taman kanak-kanak. Oleh karena itu, memahami karakteristik flu Singapura menjadi penting untuk mencegah wabah lebih lanjut.
Gejala Flu Singapura atau HFMD
Flu Singapura umumnya diawali dengan gejala-gejala ringan seperti:
1. Demam ringan hingga sedang
Biasanya terjadi selama 1-2 hari sebelum muncul gejala lainnya.
2. Ruam atau lesi pada kulit
Ruam ini sering muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di bokong. Lesi ini bisa terasa gatal atau menyakitkan.
3. Sariawan atau luka di mulut
Luka kecil di bagian dalam pipi, gusi, atau lidah menyebabkan rasa sakit, terutama saat makan atau minum.
4. Kehilangan nafsu makan
Hal ini biasanya akibat rasa sakit dari sariawan.
5. Kelelahan dan rewel pada anak-anak
Anak-anak mungkin merasa lemas atau sulit tidur akibat ketidaknyamanan.
Gejala biasanya berlangsung selama 7-10 hari. Meski jarang, komplikasi seperti meningitis virus atau miokarditis dapat terjadi pada beberapa kasus.
Penyebaran dan Penularan Flu Singapura
Penyebaran dan penularan flu Singapura atau HFMD, terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, cairan lepuhan kulit, tinja, atau droplet pernapasan. Penyakit ini menyebar cepat terutama di lingkungan padat seperti sekolah, tempat penitipan anak, atau area publik.
Flu Singapura pertama kali diidentifikasi di Asia Tenggara, dan penyebarannya ke Indonesia dipengaruhi oleh mobilitas tinggi penduduk, seperti perjalanan internasional, perdagangan, dan pariwisata. Penularan juga diperburuk oleh kurangnya kebersihan tangan dan sanitasi di beberapa daerah.
Virus penyebab HFMD, seperti Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71, berkembang di iklim tropis seperti Indonesia, sehingga penyakit ini menjadi endemik di negara tersebut, terutama selama musim hujan ketika virus lebih mudah menyebar.
Cara Mencegah Flu Singapura atau HFMD
Pencegahan flu Singapura berfokus pada memutus rantai penularan virus. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menjaga kebersihan tangan
Cuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah mengganti popok anak.
2. Membersihkan permukaan benda
Virus dapat bertahan di permukaan benda seperti mainan, meja, dan peralatan makan. Membersihkan benda-benda tersebut dengan desinfektan sangat penting.
3. Menghindari kontak langsung dengan penderita
Anak-anak atau orang dewasa yang terinfeksi sebaiknya diisolasi sementara untuk mencegah penularan.
4. Menerapkan etika batuk dan bersin
Menggunakan tisu atau menutup mulut dengan siku saat batuk atau bersin dapat membantu mengurangi penyebaran droplet yang mengandung virus.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
Asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Cara Mengobati Flu Singapura atau HFMD
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk flu Singapura karena penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang diberikan bersifat simptomatik, yaitu untuk mengurangi gejala yang dirasakan pasien:
1. Obat penurun demam
Parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri.
2. Mengatasi sariawan
Gel anestesi topikal atau larutan garam hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan.
3. Memastikan hidrasi yang cukup
Karena sariawan dapat menyebabkan kesulitan makan dan minum, penting untuk memastikan pasien tidak mengalami dehidrasi. Berikan cairan dingin seperti susu atau air kelapa yang tidak mengiritasi mulut.
4. Mengurangi rasa gatal pada ruam
Krim antihistamin atau lotion calamine dapat membantu mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan pada kulit.
5. Konsultasi ke dokter
Jika gejala memburuk atau berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
Komplikasi Flu Singapura
Meskipun sebagian besar kasus flu Singapura atau HFMD bersifat ringan, ada potensi komplikasi serius, terutama jika disebabkan oleh Enterovirus 71. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
1. Dehidrasi
- Anak-anak dengan HFMD seringkali mengalami sakit pada mulut atau tenggorokan akibat luka (ulkus) sehingga sulit makan dan minum.
- Dehidrasi adalah komplikasi paling umum pada HFMD.
2. Infeksi sekunder
Luka atau lepuhan pada kulit dapat terinfeksi bakteri, menyebabkan infeksi kulit sekunder.
3. Komplikasi neurologis
Virus penyebab HFMD, terutama Enterovirus 71, dapat menyerang sistem saraf pusat. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Meningitis aseptik (radang selaput otak yang disebabkan oleh virus)
- Ensefalitis (radang otak)
- Mioklonus (gerakan otot tiba-tiba tanpa sadar)
- Ataksia (gangguan koordinasi tubuh)
4. Komplikasi jantung dan paru
Pada kasus yang jarang namun serius, virus dapat memicu:
- Miokarditis (radang otot jantung)
- Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru)
- Hipertensi pulmonal (tekanan tinggi pada pembuluh darah paru-paru)
5. Kematian
Meskipun jarang, komplikasi berat seperti ensefalitis atau miokarditis dapat berujung fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Jadi bisa disimpulkan, flu Singapura atau HFMD adalah penyakit yang perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak. Dengan gejala khas seperti demam, sariawan, dan ruam, penyakit ini dapat dikenali dengan mudah. Langkah pencegahan sederhana seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan meningkatkan daya tahan tubuh menjadi kunci utama untuk memutus penyebaran virus.
Meski tidak ada pengobatan khusus, pengelolaan gejala dapat membantu penderita merasa lebih nyaman hingga penyakit sembuh dengan sendirinya. Dengan kewaspadaan yang tepat, risiko penularan flu Singapura atau HFMD dapat diminimalkan.
Dapatkan informasi lengkap seputar kesehatan dan manfaatkan promo menarik di KPoin! Download sekarang dan tukarkan poin untuk berbagai hadiah dan diskon menarik di merchant dan brand favorit Kamu. Klik di sini untuk memulai!
Referensi:
- Ministry of Health Singapore. (2023). Hand, Foot, and Mouth Disease in Singapore.
- World Health Organization. (2023). Hand, Foot and Mouth Disease Fact Sheet.
- Mayo Clinic. (2023). Hand-foot-and-mouth disease: Causes and Symptoms.
- Rahmat, A., & Haryono, T. (2023). Pencegahan Penyakit Menular di Era Digital.
- Widhianingtanti, D. (2021). Kesehatan Anak dan Pencegahan Infeksi.
Komentar

Yeli Agustina • Rating 5/5
Minggu, 15 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 16 Desember 2024

endah suryani • Rating 5/5
Sabtu, 14 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 16 Desember 2024

agus sananto • Rating 5/5
Sabtu, 14 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 16 Desember 2024

dani eko septianto • Rating 5/5
Sabtu, 14 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 16 Desember 2024

riko amdani • Rating 5/5
Sabtu, 14 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 16 Desember 2024

Kang Jes • Rating 5/5
Jumat, 13 Desember 2024

Admin KPoin
Jumat, 13 Desember 2024

m rizky • Rating 5/5
Kamis, 12 Desember 2024

Admin KPoin
Jumat, 13 Desember 2024

silvia • Rating 5/5
Kamis, 12 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 12 Desember 2024

muhamad nohan • Rating 5/5
Rabu, 11 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 12 Desember 2024

aripin • Rating 5/5
Rabu, 11 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 12 Desember 2024

ahmad f • Rating 5/5
Rabu, 11 Desember 2024

Admin KPoin
Rabu, 11 Desember 2024

ike ambarwati • Rating 5/5
Selasa, 10 Desember 2024

Admin KPoin
Selasa, 10 Desember 2024

saputra • Rating 5/5
Senin, 09 Desember 2024

Admin KPoin
Rabu, 11 Desember 2024

yuda satriawan • Rating 5/5
Senin, 09 Desember 2024

Admin KPoin
Selasa, 10 Desember 2024

puput afri yanti • Rating 5/5
Senin, 09 Desember 2024

Admin KPoin
Selasa, 10 Desember 2024

yusuf andriansyah • Rating 5/5
Senin, 09 Desember 2024

Admin KPoin
Selasa, 10 Desember 2024
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1