HomeArtikelKesehatan Anak

Penyebab Diare Anak Berdarah & Kapan Harus Segera ke Dokter

Penyebab Diare Anak Berdarah & Kapan Harus Segera ke Dokter

Kesehatan Anak

Penyebab Diare Anak Berdarah & Kapan Harus Segera ke Dokter

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Jumat, 13 Juni 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Mendapati feses anak yang berdarah atau berlendir saat anak diare bisa memunculkan kekhawatiran. Kondisi ini bukan sekadar diare biasa, tetapi bisa jadi pertanda adanya peradangan serius, infeksi, atau bahkan masalah struktural di saluran cerna anak. 


Darah dalam tinja menandakan adanya kerusakan pada dinding usus, yang memerlukan perhatian medis segera. Simak apa saja penyebab, tanda bahaya, hingga langkah nyata yang harus diambil untuk melindungi si kecil lewat artikel di bawah ini.


Artikel lainnya: 7 Pilihan Obat Diare Paling Ampuh untuk Anak di Apotek


Mengapa Diare Berdarah Dianggap Serius?


Diare berdarah adalah tanda bahwa terjadi peradangan atau kerusakan pada dinding usus, dijuluki inflammatory diarrhea dalam literatur medis. Feses yang mengandung darah dan lendir menunjukkan bahwa selaput usus sedang “luka,” bisa karena infeksi berat, iritasi alergi, atau bahkan kondisi anatomis yang merepotkan. 


Ini bukan diare ringan yang bisa diatasi sendiri karena kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, kehilangan darah, dan komplikasi berat jika tidak ditangani cepat.


Penyebab Umum Diare Berdarah pada Anak


Ada banyak penyebab diare berdarah, dari yang umum hingga jarang, dan beberapa bisa sangat serius. Mengenali penyebabnya membantu KPeople sebagai orang tua dapat mengambil tindakan cepat dan tepat.


1. Infeksi Bakteri (Disentri)


Infeksi bakteri seperti Shigella, Salmonella, Campylobacter, atau E. coli patogenik (termasuk EHEC) adalah sebab tersering disentri, infeksi yang menyebabkan tinja berdarah dan berlendir. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri perut hebat, serta sering buang air besar berlendir darah. 


Infeksi ini tak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga berisiko memicu komplikasi serius seperti Hemolytic Uremic Syndrome (HUS) pada kasus EHEC.


2. Alergi Protein Susu Sapi (APSS) atau Alergi Makanan Lain



Pada bayi, alergi terhadap protein susu sapi bisa menyebabkan proctocolitis alergi, yakni peradangan usus besar yang memicu feses berdarah atau berlendir. Reaksi ini bisa timbul setelah konsumsi susu formula berbasis sapi atau lewat ASI (jika ibu konsumsi susu sapi). Kondisi ini bukan infeksi, sehingga pengobatannya berupa eliminasi alergen dari diet.


Artikel lainnya: Apa Benar Susu Bikin Tidur Anak Lebih Nyenyak? Cek Faktanya


3. Fisura Ani


Fisura ani adalah robekan kecil di anus, biasanya akibat BAB keras atau sembelit. Meskipun lebih sering menimbulkan darah segar menetes, pada anak yang diare dan BAB keras bisa terjadi secara bersamaan. Darah yang keluar cenderung segar dan tak tercampur berlebihan dalam feses berlendir.


4. Intususepsi (Invaginasi Usus)


Ini merupakan kondisi darurat di mana satu bagian usus “tertelan” oleh bagian usus lain, menyebabkan obstruksi dan iskemia. Gejalanya khas, yaitu nyeri perut hebat datang secara tiba-tiba, bayi menangis dan meringkuk, muntah, dan feses seperti “jeli merah” (campuran darah & lendir). Penanganannya diperlukan secara mendesak melalui enema kontras atau pembedahan jika diperlukan.


5. Penyebab Lain yang Lebih Jarang


Kondisi seperti penyakit radang usus (ulcerative colitis atau Crohn’s disease) atau keberadaan polip bisa menyebabkan diare berdarah. Meskipun jarang terjadi pada anak, namun sekitar 25–75 persen anak dengan IBD (penyakit inflamasi usus) mengalami gejala subtipe ini. Namun secara statistik, infeksi tetap penyebab paling umum.


Artikel Lainnya: Mengenal Triple Bifidus untuk Sistem Pencernaan dan Daya Tahan Anak


Gejala Penyerta yang Perlu Diwaspadai Selain Darah pada Feses



Darah dan lendir di feses mungkin hanya sebagian dari masalah. Ada gejala lain yang bisa menjadi sinyal bahaya dan jangan diabaikan, seperti:


  • Demam tinggi >38,5 °C yang ditandai adanya infeksi berat. Demam tinggi pada diare berdarah adalah alarm merah
  • Dehidrasi: mulut kering, tidak menangis air mata, kurang buang air kecil, anak lesu, bahkan tampak pucat dan merasa haus terus
  • Nyeri perut hebat: terutama yang datang tiba-tiba, berkali-kali, atau menyebabkan anak meringkuk
  • Muntah terus-menerus, apalagi jika muntah hijau atau kuning kehijauan
  • Anak sangat lemas atau pucat: menandakan kehilangan darah dan cairan serius, bisa memicu syok


Artikel Lainnya: Diare Anak Warna Hijau? Cek Penyebab & Cara Menanganinya


Langkah Pertama & Utama: Segera Bawa Anak Ke Dokter Atau Fasilitas Kesehatan Terdekat!


Ketika KPeople melihat feses anak berdarah, jangan tunggu lama atau sembarang minum obat sendiri. Berikut beberapa kondisi yang harus segera mendapatkan pertolongan medis:


  • Tidak boleh menunda, apalagi dengan diare berdarah—penanganan harus cepat
  • Dokter akan melakukan: pemeriksaan fisik, pengecekan tanda vital, tes laboratorium (kultur feses, atau PCR bakteri), serta pemeriksaan lanjutan seperti USG atau enema untuk mendeteksi kondisi seperti intususepsi
  • Pengobatan bisa meliputi: pemberian cairan intravena (IV fluids) untuk dehidrasi; bila infeksi bakteri terkonfirmasi, dokter mungkin meresepkan antibiotik yang sesuai. Hati-hati, pada STEC, penggunaan antibiotik justru bisa meningkatkan risiko HUS, sehingga tidak selalu rutin diberikan
  • Pasien juga akan dipantau untuk tanda komplikasi seperti HUS, shock, atau perforasi usus


Kesimpulan


Diare berdarah pada anak adalah kondisi serius. Bisa disebabkan oleh infeksi bakteri (disentri), alergi (APSS), fisura ani, intususepsi, atau penyakit radang usus. Gejala tambahan, seperti demam tinggi, nyeri hebat, dehidrasi, muntah menandai bahaya tinggi. Jangan tunda membawa anak ke fasilitas kesehatan.


Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar dunia kesehatan anak? Kunjungi Informasi seputar Kesehatan Anak Terbaru. Dapatkan berbagai tips kesehatan lengkap untuk buah hati tercinta.


Jangan lupa, download aplikasi KPoin untuk mendapatkan promo menarik yang sedang berlangsung, baik dari produk kesehatan hingga pelayanan kesehatan dari Kalbe.


Melalui aplikasi Kpoin, KPeople dapat mengumpulkan poin dari setiap transaksi produk Kalbe dan menukarkannya dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik. Pelajari lebih lanjut Apa Itu Poin Loyalty Program Kpoin!


Referensi:


  • KlikDokter. 5 Penyebab BAB Berdarah. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/pencernaan/5-penyebab-bab-berdarah
  • IDAI. Bagaimana Menangani Diare pada Anak. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak
  • MSD Manual. Diarrhea in Children. Diakses dari https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/symptoms-in-infants-and-children/diarrhea-in-children
  • NIH. Diarrhea. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/Diarrhea - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Cleveland Clinic. Chronic Diarrhea. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24311-chronic-diarrhea

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.