
Kesehatan Bayi dan Balita
Kapan Waktu Terbaik Memperkenalkan Susu Formula kepada Anak?

Penulis: Christovel Ramot
Senin, 16 Desember 2024
Rating Artikel 5/5
|
6
Bagikan
Reviewer: Tim Medis KlikDokter
Susu formula telah lama menjadi pilihan pelengkap nutrisi bagi anak-anak yang membutuhkan asupan tambahan selain ASI. Meskipun ASI tetap menjadi pilihan terbaik untuk bayi karena kandungan nutrisinya yang sempurna, susu formula dapat menjadi alternatif ketika ASI tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi.
Artikel ini akan membahas pentingnya susu formula sebagai pelengkap nutrisi, kapan waktu terbaik memperkenalkannya kepada si kecil, serta poin penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
Artikel lainnya: Triple Bifidus untuk Sistem Pencernaan dan Daya Tahan Anak
Susu Formula sebagai Pelengkap Nutrisi Pertumbuhan Anak
Susu formula dirancang untuk meniru kandungan nutrisi dalam ASI sebanyak mungkin. Produk ini mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Meskipun tidak dapat sepenuhnya menggantikan ASI, susu formula dapat menjadi solusi untuk kondisi tertentu, seperti:
- Ibu yang tidak bisa memberikan ASI karena alasan medis atau pekerjaan.
- Bayi yang memiliki kebutuhan nutrisi tambahan karena berat badan lahir rendah atau gangguan pertumbuhan.
- Situasi di mana pemberian ASI eksklusif tidak memungkinkan.
Pilihan susu formula yang tepat dapat membantu mendukung tumbuh kembang anak, terutama pada fase awal kehidupan yang merupakan periode penting untuk pembentukan fisik, kognitif, dan emosional.
Artikel lainnya: Memilih Susu Morinaga Sesuai Usia dan Kebutuhan Nutrisi Anak
Kapan Waktu Terbaik Memperkenalkan Susu Formula kepada Si Kecil?
Waktu terbaik untuk memperkenalkan susu formula bergantung pada situasi masing-masing keluarga, kondisi ibu, dan kebutuhan bayi. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama:
1. Saat bayi baru lahir (0–6 Bulan)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Namun, dalam beberapa kasus, susu formula dapat diperkenalkan lebih awal jika:
- Produksi ASI tidak mencukupi
Jika ibu mengalami kesulitan dalam menghasilkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi, susu formula dapat diberikan sebagai pelengkap.
- Kondisi kesehatan ibu atau bayi
Ibu yang menderita penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan yang tidak kompatibel dengan menyusui mungkin perlu beralih ke susu formula. Begitu pula, bayi dengan alergi terhadap protein dalam ASI (meskipun jarang) mungkin memerlukan susu formula khusus.
- Kebutuhan khusus bayi
Bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah sering membutuhkan susu formula khusus yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan mereka.
2. Setelah bayi berusia 6 bulan
Setelah usia enam bulan, ASI atau susu formula tetap menjadi sumber nutrisi utama, tetapi pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) juga dimulai. Pada tahap ini, susu formula dapat diperkenalkan jika:
- Ibu kembali bekerja
Banyak ibu yang memperkenalkan susu formula saat mereka mulai kembali bekerja dan tidak dapat menyusui langsung.
- Kondisi fisik ibu
Jika ibu merasa lelah atau sakit hingga memengaruhi produksi ASI, susu formula bisa menjadi pelengkap.
- Persiapan penyapihan
Susu formula sering digunakan sebagai bagian dari proses penyapihan yang bertahap, untuk membiasakan bayi dengan sumber nutrisi lain selain ASI.
Artikel lainnya: Tips Memulai MPASI yang Sehat dan Aman untuk Bayi
3. Usia di atas 12 bulan
Setelah usia satu tahun, anak biasanya sudah bisa mengonsumsi susu sapi sebagai sumber kalsium dan vitamin D, tetapi susu formula masih bisa digunakan dalam kondisi tertentu, seperti:
- Anak memiliki alergi susu sapi
Susu formula berbahan dasar soya atau formula hipoalergenik dapat menjadi alternatif bagi anak yang alergi terhadap susu sapi.
- Anak memiliki gangguan pertumbuhan
Dokter mungkin merekomendasikan susu formula khusus untuk membantu anak mencapai berat badan dan pertumbuhan yang optimal.
Artikel lainnya: Jam Tidur Ideal Anak Sesuai Usianya
Tips Memperkenalkan Susu Formula kepada Bayi
1. Kenalkan secara bertahap
Mulailah dengan mengganti satu sesi menyusui dengan pemberian susu formula.
2. Gunakan botol yang tepat
Pilih dot yang sesuai dengan usia bayi untuk mencegah kebingungan puting.
3. Perhatikan reaksi bayi
Awasi tanda-tanda alergi, seperti ruam kulit, diare, atau muntah setelah mengonsumsi susu formula. Jika ada reaksi, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Ikuti petunjuk penyajian
Pastikan susu formula disiapkan sesuai dengan petunjuk pada kemasan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan nutrisi.
Memperkenalkan susu formula kepada si kecil adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan matang. Meskipun ASI tetap menjadi pilihan terbaik untuk bayi, susu formula dapat menjadi pelengkap yang penting dalam kondisi tertentu.
Waktu terbaik untuk memperkenalkan susu formula sangat bergantung pada kebutuhan bayi, kondisi ibu, dan situasi keluarga. Yang terpenting adalah memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya secara optimal.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum memutuskan untuk memberikan susu formula, terutama jika ada kondisi medis tertentu. Dengan pendekatan yang bijak, susu formula dapat menjadi solusi yang mendukung kesehatan dan perkembangan anak.
Masih bingung kapan waktu terbaik memperkenalkan susu formula kepada anak? Dapatkan informasi lengkap di aplikasi Kpoin dan temukan produk seperti Morinaga Chil Kid dari Kalbe yang mendukung tumbuh kembang si kecil. Unduh sekarang untuk akses promo menarik, dan redeem poin untuk penawaran eksklusif dari Kpoin!
Referensi:
- Kementerian Kesehatan RI. (2023). Panduan Gizi Seimbang untuk Bayi dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
- World Health Organization (WHO). (2022). "Exclusive Breastfeeding for Six Months: Why It's Important". Accessed from who.int.
- American Academy of Pediatrics (AAP). (2022). "Infant Formula: Recommendations and Guidelines". Accessed from aap.org.
- Rahmat, F., & Haryono, B. (2023). "Peran Susu Formula dalam Tumbuh Kembang Anak". Jurnal Gizi Anak Indonesia, 15(2), 45–58.
- Widhianingtanti, S. (2024). Perawatan dan Nutrisi Bayi: Panduan Praktis untuk Orang Tua. Bandung: Pustaka Nusantara.
Komentar

dwi kurniawati • Rating 5/5
Minggu, 29 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 30 Desember 2024

intifada dwinta s • Rating 5/5
Minggu, 29 Desember 2024

Admin KPoin
Senin, 30 Desember 2024

muhammad fauzan irsyad • Rating 5/5
Rabu, 25 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 26 Desember 2024

fafa • Rating 5/5
Rabu, 25 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 26 Desember 2024

Lili Zulia • Rating 5/5
Rabu, 25 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 26 Desember 2024

peri alamsyah • Rating 5/5
Selasa, 24 Desember 2024

Admin KPoin
Kamis, 26 Desember 2024
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1

MPASI
Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Tekstur, Porsi Ideal dan Jadwalnya
Rating Artikel 5/5
|
2