HomeArtikelKesehatan Bayi dan Balita

Vaksin BCG untuk Cegah TBC Parah, Sejak Kapan Diberikan?

Vaksin BCG untuk Cegah TBC Parah, Sejak Kapan Diberikan?

Kesehatan Bayi dan Balita

Vaksin BCG untuk Cegah TBC Parah, Sejak Kapan Diberikan?

profile-Achmad Faizal

Penulis: Achmad Faizal

Jumat, 09 Mei 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

Baru-baru ini, perhatian publik Indonesia tertuju pada upaya pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) baru dengan uji coba vaksin M72/AS01E yang didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation di beberapa negara, termasuk Indonesia. 


Inisiatif ini menyoroti kembali urgensi global dalam memerangi TBC, penyakit menular yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di banyak belahan dunia. Namun, sebelum vaksin baru seperti M72 tersedia luas, dunia telah lama mengenal dan memanfaatkan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) sebagai salah satu garda terdepan dalam perlindungan, terutama bagi bayi dan anak-anak, terhadap bentuk TBC yang parah. 


Mari kita pahami lebih dalam mengenai vaksin BCG yang telah terbukti manfaatnya ini.


Artikel lainnya: Mengenal Virus HMPV Penyebab Penyakit Pernapasan


Apa Itu Vaksin BCG dan Mengapa Penting?



Vaksin BCG adalah vaksin yang mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Nama BCG sendiri merupakan singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin, diambil dari nama dua ilmuwan Prancis, Albert Calmette dan Camille Guérin, yang mengembangkannya. 


Tujuan utama pemberian vaksin BCG adalah untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit tuberkulosis, khususnya bentuk TBC yang berat seperti meningitis TB (infeksi selaput otak) dan TBC milier (infeksi TBC yang menyebar ke seluruh tubuh) pada bayi dan anak-anak.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meskipun vaksin BCG tidak selalu mencegah infeksi TBC primer pada paru-paru orang dewasa, efektivitasnya sangat signifikan dalam mencegah komplikasi TBC yang parah dan mengancam jiwa pada populasi anak. Di negara-negara dengan angka kejadian TBC yang tinggi seperti Indonesia, vaksin BCG menjadi bagian penting dari program imunisasi nasional.


Bagaimana Cara Kerja Vaksin BCG Mencegah TBC?


Ketika vaksin BCG disuntikkan ke dalam tubuh, bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan di dalamnya akan merangsang sistem kekebalan tubuh. Sistem imun akan mengenali bakteri ini sebagai benda asing dan mulai membentuk antibodi serta sel-sel imun spesifik (seperti sel T) untuk melawannya.


Proses ini "melatih" sistem kekebalan tubuh sehingga jika suatu saat tubuh terpapar bakteri Mycobacterium Tuberculosis (penyebab utama TBC pada manusia), sistem imun sudah siap merespons lebih cepat dan lebih kuat. Respon imun yang terlatih ini membantu mencegah bakteri TBC berkembang biak secara tidak terkendali dan menyebabkan penyakit TBC yang parah, terutama pada organ vital seperti otak dan paru-paru yang menyebar luas (milier).


Artikel lainnya: Mitos dan Fakta tentang Vaksin, Jangan Sampai Salah Informasi!


Kapan dan Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin BCG?



Di Indonesia sendiri, vaksin BCG sudah dimasukkan ke dalam jadwal imunisasi dasar lengkap sebagaimana rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan. Berikut ketentuannya:


Bayi Baru Lahir: Idealnya, vaksin BCG diberikan sesegera mungkin setelah bayi lahir, biasanya sebelum bayi berusia 1 bulan. Namun, jika terlewat, vaksin BCG masih bisa diberikan hingga bayi berusia 3 bulan tanpa perlu tes tuberkulin (tes Mantoux) terlebih dahulu.


Anak Usia Lebih dari 3 Bulan: Jika bayi belum mendapatkan vaksin BCG hingga usia lebih dari 3 bulan, umumnya akan dilakukan tes tuberkulin terlebih dahulu untuk memastikan anak belum terinfeksi TBC. Jika hasilnya negatif, vaksin BCG dapat diberikan.


Kelompok Berisiko Tinggi: Di beberapa negara dengan prevalensi TBC rendah, vaksin BCG mungkin hanya direkomendasikan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan penderita TBC aktif atau tenaga kesehatan yang sering kontak dengan pasien TBC. Namun, di Indonesia, vaksin ini diberikan secara universal kepada bayi.


Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan di fasilitas layanan kesehatan (puskesmas/faskes tingkat 1) terdekat mengenai jadwal imunisasi yang tepat untuk buah hati KPeople.


Artikel lainnya: 11 Jenis Vaksin untuk Orang Dewasa



Bagaimana Prosedur Pemberian Vaksin BCG?


Vaksin BCG diberikan melalui suntikan intrakutan (ke dalam lapisan kulit), biasanya pada lengan atas bagian kanan. Dosis yang diberikan sangat kecil. Setelah penyuntikan, akan muncul benjolan kecil di area suntikan.


Efek Samping Vaksin BCG yang Mungkin Terjadi



Sebagian besar efek samping vaksin BCG bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Reaksi lokal pada tempat suntikan adalah hal yang umum terjadi dan merupakan tanda bahwa vaksin bekerja merangsang sistem imun.


Reaksi Lokal Umum (Normal)


  • Muncul benjolan kecil kemerahan di tempat suntikan dalam waktu 2-6 minggu setelah vaksinasi.
  • Benjolan ini kemudian bisa berubah menjadi luka kecil (ulkus) yang mungkin mengeluarkan sedikit cairan.
  • Luka ini biasanya akan sembuh dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan (bisa sampai 3 bulan atau lebih) dan akan meninggalkan bekas luka kecil (skar BCG) yang khas. Ini adalah tanda bahwa vaksinasi berhasil.


Efek Samping Lain yang Mungkin (Jarang)


  • Demam ringan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher pada sisi yang sama dengan suntikan. Ini biasanya tidak berbahaya dan akan mengecil sendiri.


Kapan Harus Menghubungi Dokter?


  • Jika luka suntikan terlihat sangat besar, bernanah banyak, atau tidak kunjung sembuh setelah beberapa bulan.
  • Jika terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang sangat besar, nyeri, atau mengeluarkan nanah.
  • Jika bayi mengalami demam tinggi atau tampak sangat tidak sehat setelah vaksinasi.


Meskipun jarang, reaksi alergi berat (anafilaksis) bisa terjadi pada vaksin apa pun. Oleh karena itu, vaksinasi selalu dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih untuk menangani reaksi tersebut.


Apakah Vaksin BCG Efektif 100% Mencegah TBC?


Penting untuk dipahami bahwa tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100%. Vaksin BCG sangat efektif dalam mencegah bentuk TBC yang berat pada anak-anak, seperti meningitis TB dan TBC milier, dengan efektivitas dilaporkan bisa mencapai 70-80%.


Namun, efektivitasnya dalam mencegah TBC paru pada remaja dan dewasa lebih bervariasi dan cenderung lebih rendah. Faktor-faktor seperti usia saat vaksinasi, paparan terhadap mikobakteri lain di lingkungan, dan strain bakteri TBC dapat mempengaruhi efektivitasnya. Meskipun demikian, peran vaksin BCG tetap sangat krusial dalam program pengendalian TBC global, terutama di negara endemis.


Kontraindikasi: Siapa yang Tidak Boleh Menerima Vaksin BCG?


Ada beberapa kondisi di mana pemberian vaksin BCG mungkin perlu ditunda atau tidak direkomendasikan:


  • Bayi atau anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (imunokompromais), misalnya karena infeksi HIV simtomatik, penyakit imunodefisiensi primer, atau sedang menjalani pengobatan yang menekan sistem imun (seperti kemoterapi atau kortikosteroid dosis tinggi jangka panjang).
  • Bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan obat imunosupresan selama kehamilan, hingga dipastikan sistem imun bayi tidak terpengaruh.
  • Individu yang memiliki reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin BCG sebelumnya.
  • Bayi dengan kondisi kulit yang luas dan terinfeksi pada area suntikan yang direncanakan.
  • Mereka yang sudah terdiagnosis positif TBC aktif.


Selalu informasikan kondisi kesehatan anak secara lengkap kepada dokter sebelum vaksinasi.


Artikel lainnya: Mengenal Triple Bifidus untuk Sistem Pencernaan dan Daya Tahan Anak


Kesimpulan


Vaksin BCG adalah intervensi kesehatan masyarakat yang telah menyelamatkan banyak nyawa dengan memberikan perlindungan signifikan terhadap bentuk-bentuk tuberkulosis yang parah dan mengancam jiwa pada bayi dan anak-anak. 


Meskipun penelitian untuk vaksin TBC yang lebih efektif terus berjalan, peran vaksin BCG dalam program imunisasi nasional, terutama di negara dengan beban TBC tinggi seperti Indonesia, tetap tak tergantikan. Pastikan buah hati KPeople mendapatkan vaksinasi BCG sesuai jadwal untuk membangun fondasi kesehatan yang kuat sejak dini.


Selain memastikan si kecil mendapatkan perlindungan optimal melalui vaksinasi, tahukah KPeople bahwa menjaga daya tahan tubuh dengan nutrisi dan produk kesehatan berkualitas juga penting? 


Oleh karena itu, KPoin hadir ingin memberikan apresiasi berupa poin loyalty kepada KPeople untuk setiap pemakaian produk dan layanan kesehatan dari Mitra Kalbe. Poin tersebut nantinya akan bisa ditukar dengan hadiah menarik seperti voucher belanja hingga tambahan saldo e-wallet. Ingin tahu lebih lanjut program poin loyalty KPoin? Pelajari Cara Kumpulkan Poin, Upload Struk & Scan QR Produk Kalbe!


Referensi:


Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.