
Kesehatan Lansia
Kenali Malnutrisi pada Lansia: Penyebab, Gejala & Solusinya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Selasa, 24 Juni 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter
Malnutrisi atau kekurangan gizi lansia merupakan masalah serius saat seseorang memasuki usia lanjut. Kondisi ini tidak hanya terkait dengan asupan makanan yang berkurang, tetapi juga faktor kesehatan fisik, psikologis, sosial, hingga ekonomi.
Jika dibiarkan, bisa menimbulkan penurunan berat badan lansia yang drastis, sarkopenia (kehilangan massa otot), bahkan memperburuk kondisi penyakit kronis. Meski sering luput dari perhatian, malnutrisi pada lansia memerlukan deteksi dini dan tindakan segera agar kualitas hidup mereka tetap terjaga.
Artikel lainnya: 10 Makanan Orang Tua yang Harus Dikurangi Porsinya
Apa itu Malnutrisi pada Lansia?
Malnutrisi pada lansia adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan nutrisi atau kalori yang cukup untuk fungsi optimal. Ini bisa berupa defisiensi zat gizi makro (seperti protein, karbohidrat, lemak) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral).
Ketika lansia mengalami malnutrisi, ini dapat meningkatkan risiko penurunan massa otot serta melemahkan sistem kekebalan tubuh. Nutrisi yang tidak tercukupi juga mempercepat munculnya kondisi seperti sarkopenia, kerentanan tubuh karena massa otot menurun, dan risiko penyakit semakin meningkat.
Faktor Penyebab dan Risiko Malnutrisi pada Lansia (Multifaktorial)
Penyebab malnutrisi pada lansia sangat kompleks dan sering melibatkan berbagai aspek kehidupan. Berikut beberapa faktor utama yang bisa mengakibatkan malnutrisi:
1. Perubahan Fisiologis Terkait Usia
Saat memasuki usia lanjut, metabolisme tubuh cenderung melambat. Selain itu, indra penciuman dan perasa mulai menurun dan mengurangi kenikmatan saat makan, sehingga nafsu makan berkurang. Kurangnya selera ini adalah awal dari penurunan asupan kalori dan nutrisi.
2. Masalah Kesehatan Fisik
Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gagal ginjal pada lansia sering kali memerlukan pembatasan diet sekaligus menurunkan selera makan. Masalah gigi, mulut yang sakit, atau penggunaan gigi palsu yang kurang pas memperparah kondisi, membuat lansia kesulitan mengunyah.
Selain itu, disfagia (sulit menelan) juga menjadi pemicu langsung malnutrisi. Risiko malnutrisi lansia dengan disfagia jauh lebih tinggi. Penurunan mobilitas fisik juga membuat memasak sulit dilakukan.
3. Faktor Psikologis dan Sosial
Kesepian, isolasi sosial, dan depresi pada lansia erat kaitannya dengan gangguan selera makan. Depresi secara signifikan terkait dengan status gizi buruk pada lansia. Kondisi ini bisa menurunkan asupan makanan. Selain itu, kekurangan nutrisi juga memperparah mood serta kondisi mental. Lansia yang hidup sebatang kara atau kehilangan pasangan rentan mengalami kondisi ini.
4. Faktor Ekonomi
Kemiskinan atau pendapatan terbatas sering membuat lansia memilih makanan murah, kurang bergizi, tanpa variasi nutrisi penting. Banyak lansia tidak lagi bekerja, sehingga dana yang tersedia untuk asupan bukan menjadi prioritas.
5. Polifarmasi
Lansia sering mengonsumsi banyak obat (polifarmasi) karena penyakit kronis. Banyak obat memiliki efek samping yang menurunkan nafsu makan atau mengganggu penyerapan nutrisi. Kemenkes menyebut bahwa polifarmasi juga bisa memperparah depresi dan malnutrisi.
Artikel Lainnya: Kiat Menambah Selera Makan pada Lansia, Mudah Dicoba!
Tanda dan Gejala Malnutrisi pada Lansia yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal mungkin ringan, tapi tanda-tanda berikut layak mendapat perhatian serius:
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja ukuran pakaian terasa longgar
- Kelemahan otot dan kelelahan berlebih bisa jadi sarkopenia
- Nafsu makan menurun drastis sehingga makan sangat sedikit
- Penyembuhan luka lambat terutama pada luka ringan
- Mudah sakit karena sistem imun melemah
- Pakaian terasa longgar akibat kerusakan jaringan otot dan lemak
Kondisi malnutrisi bisa memicu hilangnya massa otot, melemahkan organ pernapasan, dan menurunkan fungsi imunitas.
Dampak Serius Malnutrisi pada Kesehatan Lansia
Malnutrisi tidak boleh dianggap remeh karena dampaknya sangat luas:
- Penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah kena infeksi
- Risiko jatuh dan patah tulang bisa meningkat karena sarkopenia dan kelemahan
- Penyakit kronis memburuk seperti diabetes, jantung, dan ginjal
- Penurunan kualitas hidup karena energi rendah & produktivitas turun
- Peningkatan risiko rawat inap dan kematian karena malnutrisi pada lansia berisiko fatal jika tidak ditangani
Artikel lainnya: 7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Cara Mencegah dan Mengatasi Malnutrisi pada Lansia
Pencegahan dan intervensi dini dapat membalikkan kondisi ini. Berikut langkah-langkah praktis:
1. Pastikan Asupan Gizi Seimbang dan Cukup Kalori
Fokus pada protein berkualitas (ayam, telur, ikan, tempe), serat, vitamin, dan mineral penting seperti kalsium, vitamin D, dan B12. Menu diet tinggi protein membantu melawan sarkopenia dan menjaga massa otot serta kepadatan tulang.
2. Buat Makanan Lebih Menarik dan Mudah Dikonsumsi
Modifikasi tekstur menjadi lunak atau cincang untuk yang punya masalah mengunyah atau menelan. Sajikan porsi kecil tapi sering dan variasikan menu agar lebih menggugah selera. Fortifikasi makanan dan suplemen nutrisi oral (ONS) juga bisa membantu memenuhi defisiensi nutrisi.
Artikel Lainnya: 8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
3. Atasi Masalah Gigi dan Mulut
Pastikan gigi palsu pas, atasi rasa sakit di mulut, dan cukupi kebersihan gigi. Gigi yang sehat akan mendukung proses makan dan mencegah disfagia.
4. Dorong Aktivitas Fisik Ringan
Aktivitas seperti jalan kaki, senam ringan, atau latihan kekuatan ringan efektif meningkatkan massa otot, nafsu makan, dan mood secara keseluruhan. Aktivitas rutin juga membantu mengurangi risiko jatuh.
5. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi
Evaluasi status gizi mencakup berat badan, kebutuhan kalori, dan evaluasi obat. Dokter atau ahli gizi bisa membantu menghitung kebutuhan energi, merekomendasikan suplemen seperti ONS, dan menyusun rencana makan seimbang.
Kesimpulan
Malnutrisi pada lansia adalah kondisi kompleks yang disebabkan oleh campuran faktor fisiologis, medis, psikologis, sosial, ekonomi, dan polifarmasi. Tanda-tandanya seperti penurunan berat badan, kelemahan otot, dan nafsu makan menurun harus segera direspons. Dampaknya bisa sangat serius, mulai dari melemahnya sistem imun hingga kematian.
Dengan peran keluarga, tenaga kesehatan, dan kesadaran dini, malnutrisi lansia bisa dicegah atau diobati. Perhatian terhadap asupan gizi dan dukungan sosial adalah kunci menjaga kualitas hidup mereka di usia lanjut.
Langsung kunjungi Artikel Kesehatan Lansia Terbaru untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar kesehatan lansia dan tips kesehatan untuk orang tua dari sumber terpercaya, dengan bahasa yang mudah dipahami.
Selain itu, kenali program loyalitas KPoin sebagai bentuk apresiasi kepada Kpeople yang setia menggunakan produk dan layanan kesehatan dari Kalbe. Kpeople dapat mengumpulkan poin dari setiap pembelian produk Kalbe dan menukarnya dengan berbagai hadiah, mulai dari voucher belanja hingga saldo e-wallet. Pelajari lebih lanjut Apa Itu Poin Loyalty KPoin.
Langsung download aplikasi KPoin dan registrasi langsung hanya dengan nomor telepon agar lebih mudah!
Referensi:
- KlikDokter. Malnutrisi pada Lansia, Apa Gejalanya?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-lansia/malnutrisi-pada-lansia-apa-gejalanya
- KlikDokter. Mengenali Bahaya Malnutrisi pada Lansia. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-lansia/mengenali-bahaya-malnutrisi-pada-lansia
- Kemenkes. Pemantauan Status Gizi pada Lansia. Diakses dari https://kms.kemkes.go.id/contents/1723099888457-ISBNFIX.PemantauanStatusGiziPadaLansia.pdf
- Kemenkes. Malnutrisi Pada Lansia - Tak Kasat Mata, Tak Semudah Dikira. Diakses dari https://rsmmbogor.com/malnutrisi-pada-lansia-tak-kasat-mata-tak-semudah-dikira
- Murni Teguh Hospital. NUTRISI UNTUK LANSIA TANGGUH. Diakses dari http://rsmurniteguh.com/
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.