HomeArtikelParenting Anak

Mengenal Prinsip Parenting, Jenis & Tips Pola Asuh Terbaik

Mengenal Prinsip Parenting, Jenis & Tips Pola Asuh Terbaik

Parenting Anak

Mengenal Prinsip Parenting, Jenis & Tips Pola Asuh Terbaik

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Rabu, 25 Juni 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Menjadi orang tua baru adalah perjalanan yang penuh kegembiraan, tantangan, dan momen berkesan. Dalam prosesnya, KPeople akan belajar cara membangun ikatan emosional, memahami kebutuhan anak, dan menciptakan tumbuh kembang optimal. 


Mulai dari pola asuh anak hingga disiplin positif, semua berperan penting untuk kesehatan mental anak. Mari pahami bersama berbagai aspek parenting modern, lengkap dengan tips praktis yang bisa diterapkan di rumah.


Artikel lainnya: Tips Membentuk Kebiasaan Positif pada Anak Balita Sejak Dini


Apa Itu Parenting?


Parenting atau pola asuh anak adalah serangkaian metode, pendekatan, dan perilaku yang dilakukan orang tua untuk membimbing, merawat, dan mendidik anak sejak lahir hingga dewasa. Pengasuhan tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan fisik anak seperti makan, tidur, dan keamanan, tetapi juga mencakup kebutuhan emosional, psikologis, dan sosial anak. 


Tujuan utama parenting adalah membentuk anak yang sehat secara fisik, mental, dan sosial, serta mampu mandiri, berempati, dan bertanggung jawab.


Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda, tergantung pada nilai, budaya, pengalaman, dan kondisi kehidupan. Namun, pada dasarnya parenting yang baik selalu menyesuaikan dengan kebutuhan anak dan tahap perkembangannya. 


Pola asuh anak yang tepat membantu membentuk ikatan emosional yang kuat, membangun kepercayaan diri anak, dan mendukung tumbuh kembang optimal mereka di setiap aspek kehidupan.


Artikel lainnya: 10 Ciri Anak Sehat Fisik & Mental, Panduan untuk Orang Tua


Pentingnya Memahami Tahapan Perkembangan Anak


Mengetahui tahapan perkembangan anak dapat membantu orang tua untuk memberikan respon yang sesuai dan efektif. Dengan pemahaman ini, interaksi menjadi lebih harmonis dan anak bisa merasa dikenali kebutuhannya, baik lewat komunikasi orang tua anak yang baik, maupun melalui pendekatan gentle parenting dan disiplin positif.


Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) mengungkapkan bahwa dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dapat membantu menemukan gangguan tumbuh kembang, sehingga bisa ditindaklanjuti sesegera mungkin agar hasilnya lebih optimal. Berikut tahapan perkembangan anak yang perlu KPeople ketahui:


1. Bayi


Rentang usia bayi yaitu 0–12 bulan. Pada tahapan ini, bayi membutuhkan ASI Eksklusif atau susu formula, tidur cukup, stimulasi sensorik, dan ikatan emosional lewat kontak fisik, tatap mata, serta respon tepat waktu. Memahami tahap ini penting agar bayi merasa aman dan membentuk kelekatan emosional yang sehat.


2. Balita



Usia 1–3 tahun adalah fase eksplorasi dan belajar berbicara. Kebutuhan balita meliputi eksplorasi, stimulasi verbal, keberlangsungan rutinitas, dan pengembangan kemerdekaan. Pola asuh yang tepat di tahap ini mendukung pembentukan kepercayaan diri dan kemandirian.


Artikel Lainnya: 5 Perkembangan Anak Usia 1 Tahun, Si Dedek Bisa Apa Saja?


3. Pra-Sekolah


Usia 3–5 tahun ditandai berkembangnya imajinasi dan interaksi sosial. Anak perlu kesempatan bermain bebas, edukasi dasar, batasan yang konsisten, serta komunikasi hangat. Membiasakan dialog dua arah dan validasi emosi membantu membentuk kompetensi sosial dan emosional.


4. Usia Sekolah


Sekitar 6–12 tahun, anak menghadapi tantangan akademis, relasi teman sebaya, dan mulai mandiri dalam tugas. Perlu dukungan untuk belajar disiplin, tanggung jawab, self-care dasar, dan komunikasi terbuka agar tumbuh kembang optimal.


5. Remaja


Pada usia 13–18 tahun, remaja mengembangkan identitas diri, berontak, dan peer pressure alias tekanan dari teman sebaya meningkat. Kebutuhan unik mereka adalah privasi, dukungan emosional, dan kesempatan bertumbuh dalam kemandirian. Komunikasi efektif menjadi kunci agar mereka merasa dihargai dan bimbingannya diterima.


Artikel Lainnya: Kapan Sebaiknya Anak Pisah Kamar Tidur dengan Orang Tua?


Gaya Pola Asuh dan Dampaknya


Berbagai gaya pola asuh memiliki dampak berbeda terhadap perkembangan anak. Dengan memahami masing-masing pola asuh, ini sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang optimal.


1. Otoriter


Gaya otoriter menekankan aturan ketat dan hukuman. Anak jadi disiplin dan patuh, tetapi rentan mengalami stres, kurang percaya diri, dan kesulitan berbicara lantang.


2. Permisif


Pola permisif akan mendukung anak sepenuhnya tanpa batasan jelas. Anak menjadi kreatif, namun berisiko kurang disiplin dan agresif saat keinginannya tak terpenuhi.


3. Demokratis


Dikenal sebagai pola asuh ideal. Mengombinasikan batasan jelas dengan respons emosional yang tinggi, menciptakan anak mandiri, percaya diri, disiplin, dan bahagia.


4. Abai (Neglectful)


Orang tua kurang terlibat emosional, hanya memenuhi kebutuhan fisik. Anak cenderung merasa tidak penting, kurang percaya diri, dan kesulitan dalam komunikasi interpersonal.


Tantangan Parenting yang Biasa Dihadapi Orang Tua dan Tips Mengatasinya


Dalam proses pengasuhan, wajar bila orang tua menghadapi berbagai tantangan yang bisa menguji kesabaran dan konsistensi. Mulai dari tantrum, sibling rivalry alias persaingan antar saudara kandung, hingga kecanduan gadget, semua memerlukan pendekatan yang tepat. 


Dengan mengenali sumber masalah dan mencari solusi praktis yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak, orang tua dapat menjalani proses ini dengan lebih tenang dan efektif. Berikut beberapa tantangan yang akan dihadapi KPeople:


1. Tantrum



Tantangan paling umum yang dihadapi orang tua adalah tantrum. Hal ini terjadi biasanya pada balita yang frustrasi atau kebutuhannya yang tidak terpenuhi. Oleh karenanya, orang tua mesti menangani dengan sabar lewat cara meredakan emosinya dahulu, beri pilihan, dan gunakan disiplin positif.


Artikel Lainnya: Cara Efektif Mengelola Emosi Saat Menghadapi Tantrum Balita


2. Sibling Rivalry


Persaingan kecil atau pertengkaran antar saudara umum terjadi. Maka penting sebagai orang tua menyikapi mereka dengan adil, beri perhatian seimbang, dan ajarkan komunikasi empatik.


3. Anak Susah Makan


Banyak anak yang picky eater alias pemilih. Jadi gunakan menu menarik, libatkan anak dalam memasak, dan gunakan pendekatan positif tanpa paksaan.


4. Paparan Gadget/Screen Time


Tantangan berikutnya di era teknologi modern hari ini adalah anak kecanduan gawai. Oleh karena itu, orang tua perlu mengurangi screen time dengan mengganti ke aktivitas fisik, bermain bersama, dan menetapkan jadwal gadget rutin.


Artikel Lainnya: Screen Time Ideal Anak Usia 0–12 Tahun, Tips & Risikonya


5. Minimnya Gerakan Fisik


Tantangan anak modern di era digital yang tak kalah krusial adalah minimnya gerakan fisik atau biasa dikenal dengan sedentary life. Atasi dengan menyertakan aktivitas fisik harian, bermain bebas di luar, dan olahraga ringan.


Tips Tambahan Buat Orang Tua selama Proses Mendidik Anak


Mendidik anak tidak hanya soal aturan dan rutinitas, tetapi juga tentang kepekaan, perhatian emosional, dan perawatan diri. Orang tua juga manusia yang perlu belajar, beradaptasi, dan menjaga keseimbangan hidup. 


Berikut beberapa tips sederhana namun berdampak besar untuk mendukung pola asuh anak yang sehat dan menyenangkan sepanjang perjalanan menjadi orang tua:


1. Jalankan Kunci Komunikasi Efektif dengan Anak


Dengarkan aktif, validasi emosinya, gunakan bahasa positif, dan bangun dialog dua arah agar ikatan emosional semakin kuat.


2. Terapkan Disiplin yang Membangun Karakter


Gunakan disiplin positif dengan menghindari hukuman, tetapkan batasan jelas, konsisten, dan arahkan anak untuk memahami konsekuensi alami dari tindakannya.


3. Jangan Lupa Perawatan Diri (Self-Care)


Kesejahteraan mental orang tua berdampak langsung pada anak. Jadi sangat penting menyisihkan waktu untuk relaksasi, hobi, dan istirahat agar kesehatan mental terjaga.


4. Libatkan Peran Ayah dalam Pengasuhan


Peran ayah juga sangat penting untuk membentuk pola asuh seimbang. Keterlibatan ayah meningkatkan ikatan emosional dan memperluas perspektif pola asuh anak. Jadi jangan sampai anak mengalami apa yang disebut fatherless, yakni ketiadaan atau minimnya kehadiran sosok ayah dalam kehidupan anak terlebih semasa pertumbuhan.


Kesimpulan


Parenting adalah perjalanan panjang yang menuntut pemahaman akan kebutuhan anak di tiap tahap, komunikasi efektif, dan pola asuh yang tepat. Nikmati momen-momen kecil, jangan ragu mencari dukungan profesional bila diperlukan, dan terus tingkatkan pola asuh anak demi tumbuh kembang optimal dan kesehatan mental anak.


Dapatkan informasi lebih lanjut tentang Parenting Anak dengan mengunjungi Informasi seputar Parenting Anak Terbaru. KPeople dapat mengeksplorasi berbagai tips mengasuh buah hati.


Selain itu, ikuti program loyalitas Kpoin di mana Kpeople berkesempatan mendapatkan poin dari setiap pembelanjaan produk dan layanan kesehatan Kalbe. Jangan lupa, tukarkan poin tersebut dengan hadiah menarik dan potongan harga pembelian berikutnya.


Pelajari lebih lanjut lanjut Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan jangan lupa unduh aplikasi KPOIN di App Store atau Google Play Store sekarang juga untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul serta info promo terbaru.


Referensi:


  • KlikDokter. Cara Menerapkan Positive Discipline pada Anak. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/cara-menerapkan-positive-discipline-pada-anak
  • KlikDokter. Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/jenis-jenis-pola-asuh-dan-dampaknya-pada-karakter-anak
  • IDAI. Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak
  • American Psychological Association. Parenting. Diakses dari https://www.apa.org/topics/parenting

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.