
Diabetes
Perbedaan Diabetes Kering & Basah: Ini Mitos vs Fakta Medis

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Kamis, 17 April 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
Pernah dengar istilah “diabetes kering” dan “diabetes basah”? Kedua istilah ini cukup sering digunakan masyarakat untuk menggambarkan kondisi penderita diabetes, terutama yang berkaitan dengan luka di tubuh.
Meski terdengar familiar, sebenarnya tidak ada klasifikasi medis yang membedakan diabetes menjadi “kering” atau “basah”. Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan istilah ini? Yuk, kita bahas lebih dalam agar tidak salah paham dan bisa lebih waspada terhadap komplikasi yang bisa terjadi pada penderita diabetes.
Artikel lainnya: Apa itu Diabetes? 11 Fakta Penting yang Kamu Perlu Tahu
Mitos Populer: Apakah Benar Ada Istilah Diabetes Kering dan Basah?
Istilah “diabetes kering” dan “diabetes basah” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kedua istilah ini kerap muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama saat membahas kondisi penderita diabetes yang mengalami luka pada tubuhnya.
Misalnya, seseorang yang menderita diabetes dan memiliki luka kering berwarna hitam sering disebut mengidap “diabetes kering”, sementara penderita yang mengalami luka bernanah atau basah disebut memiliki “diabetes basah”.
Mitos diabetes ini lebih merupakan sebutan awam yang merujuk pada kondisi luka yang dialami oleh penderita diabetes. Padahal, jika ditelusuri secara medis, tidak ada penggolongan diabetes menjadi “kering” atau “basah”.
Penjelasan Medis Diabetes: Memahami Istilah yang Sebenarnya
Pemahaman yang tepat terkait diabetes sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengenali dan menangani komplikasi diabetes. Berikut penjelasan medis terkait istilah diabetes kering dan diabetes basah yang perlu KPeople ketahui:
Tidak ada klasifikasi diabetes kering atau basah dalam dunia medis
Secara medis, diabetes diklasifikasikan menjadi tipe-1, tipe-2, dan diabetes gestasional. Istilah “kering” atau “basah” tidak digunakan dalam klasifikasi ini. Penggunaan istilah tersebut lebih kepada deskripsi kondisi luka yang dialami oleh penderita diabetes.
Istilah awam merujuk pada kondisi luka pada penderita diabetes
Istilah "diabetes kering" biasanya merujuk pada luka yang mengering dan berwarna kehitaman, sedangkan "diabetes basah" merujuk pada luka yang bernanah dan sulit sembuh. Kedua luka diabetes ini merupakan komplikasi diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
Artikel lainnya: Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya Diabetes Pada Anak Muda
Luka Diabetes (Ulkus Diabetikum): Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin secara cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang berfungsi mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah. Akibat gangguan ini, kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.
Mengutip dari International Journal of Molecular Sciences kadar gula darah yang tidak dikontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi luka diabetes atau ulkus diabetikum jangka panjang.
Artikel lainnya: Mengenal Diabetes Tipe 5: Gejala, Penyebab, & Pengobatannya
Mengapa luka sulit sembuh pada penderita diabetes?
Penderita diabetes sering mengalami luka yang sulit sembuh karena beberapa faktor:
- Neuropati diabetik: Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak saraf, terutama di kaki dan tungkai. Akibatnya, penderita diabetes mungkin mengalami mati rasa atau kehilangan sensasi nyeri, sehingga luka kecil pun bisa tidak disadari dan berkembang menjadi lebih serius
- Gangguan sirkulasi: Kadar gula darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke ekstremitas, dan memperlambat proses penyembuhan luka
- Sistem imun melemah: Diabetes dapat menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi. Akibatnya, luka lebih rentan terinfeksi dan sulit sembuh
Risiko Infeksi dan Komplikasi Serius (Gangren)
Penderita diabetes memiliki risiko tinggi terhadap infeksi luka yang dapat berkembang jadi komplikasi serius seperti gangren. Ini merupakan kondisi di mana jaringan tubuh mati akibat kurangnya aliran darah atau infeksi berat. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes yang mengalami luka, terutama di kaki, yang tidak segera ditangani dengan baik.
Jika tidak segera ditangani, infeksi pada luka dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, menyebabkan pembentukan abses. Bahkan menyebar ke aliran darah, mengakibatkan sepsis atau syok septik. Dalam kasus yang parah, gangren diabetes dapat menyebabkan amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Artikel lainnya: Kenalan dengan Glukosa dan Hubungannya Sama Diabetes
Faktor Risiko yang Meningkatkan Kejadian Luka Diabetes
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya luka pada penderita diabetes meliputi:
- Durasi diabetes: Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin tinggi risiko komplikasi yang terjadi
- Kontrol gula darah yang buruk: Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat mempercepat kerusakan saraf dan pembuluh darah
- Merokok: Merokok memperburuk sirkulasi darah dan memperlambat penyembuhan luka
- Hipertensi dan kolesterol tinggi: Kedua kondisi ini dapat memperburuk kerusakan pembuluh darah
Langkah Penting Pencegahan dan Perawatan Luka Diabetes
Untuk mencegah dan merawat luka pada penderita diabetes melitus, berikut langkah-langkah perawatan luka diabetes yang dapat dilakukan:
- Kontrol gula darah: Menjaga kadar gula darah dalam batas normal sangat penting untuk mencegah komplikasi
- Pemeriksaan kaki rutin: Memeriksa kaki setiap hari untuk mendeteksi luka atau perubahan kulit
- Perawatan luka yang tepat: Membersihkan luka dengan benar dan menggunakan pembalut yang sesuai untuk mencegah infeksi
- Menggunakan alas kaki yang sesuai: Menghindari berjalan tanpa alas kaki dan menggunakan sepatu yang nyaman untuk mencegah cedera
Kesimpulan
Memahami perbedaan diabetes dan pentingnya perawatan luka adalah langkah vital dalam mengelola kondisi ini dengan baik. Ingat! Mengelola asupan nutrisi adalah kunci, terutama dalam pencegahan dan perawatan luka diabetes.
Untuk informasi lebih lanjut seputar diabetes, kunjungi Informasi Seputar Diabetes Terbaru. Dapatkan sejumlah tips menjaga kesehatan dan penanganan diabetes sesuai riset medis terkini.
Selain itu, manfaatkan program poin loyalty KPoin ketika membeli produk atau layanan kesehatan dari Kalbe. KPeople akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik, mulai dari produk kesehatan hingga token PLN.
Jangan lupa unduh aplikasi KPoin untuk melihat jumlah poin yang sudah terkumpul dan informasi promo terbaru. Pelajari selengkapnya tentang Apa Itu Poin Loyalty Program KPoin dan Keuntungannya
Referensi:
- Medical News Today. How does diabetes affect wound healing?. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/320739
- Healthline. Gangrene and Diabetes: Know the Facts. Diakses dari https://www.healthline.com/health/gangrene-diabetes
- National Institute of Health. Diabetes and Wound Angiogenesis. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5535911/
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.