10 Manfaat Biji Selasih, Kontrol Kolestrol hingga Gula Darah

Biji selasih yang sering digunakan sebagai tambahan dalam minuman dan hidangan makanan penutup, ternyata punya berbagai manfaat untuk kesehatan yang luar biasa. Kandungan nutrisi nya yang berlimpah menjadikan biji kecil ini layak untuk dimasukkan ke dalam menu harian. Lalu, apa saja khasiat biji selasih?

Artikel lainnya: 10 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Kesehatan

Kandungan Nutrisi Biji Selasih 

Biji selasih merupakan bibit dari tanaman basil (basil seeds) yang dikenal dengan nama ilmiah Ocimum basilicum. Menariknya, biji selasih mengandung berbagai zat gizi penting yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram biji selasih mengandung:

• Kalori: 442 kj
• Protein: 14,8 gram 
• Lemak: 13,8 gram
• Karbohidrat: 63,8 gram
• Serat: 22,6 gram
• Kalsium: 122 milligram
• Magnesium: 31,55 milligram 
• Zat besi: 2,27 milligram
• Seng: 1,58 milligram

Selain itu, biji selasih juga mengandung antioksidan tinggi yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. 

10 Manfaat Utama Biji Selasih yang Jarang Diketahui

Berikut sederet manfaat biji selasih yang baik untuk kesehatan:

1. Sumber serat yang baik untuk pencernaan

Biji selasih mengandung serat larut dalam jumlah tinggi, terutama pektin dan mucilage. Ini membuatnya bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Saat direndam dalam air, biji ini membentuk gel yang dapat membantu memperlambat proses pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, serta melancarkan buang air besar. Hal ini dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus.

2. Membantu mengontrol gula darah

Kandungan serat tinggi dalam biji selasih dapat membantu memperlambat penyerapan gula di usus. Hal tersebut tentunya berdampak positif pada pengendalian kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

Coba konsumsi 10 gram atau setara dengan ¾ sendok makan biji selasih setelah makan selama sebulan untuk membantu menurunkan kadar gula darah. 

Artikel lainnya: Manfaat Pola Makan Rendah Gula untuk Hidup Sehat dan Bugar

3. Menurunkan kadar kolesterol

Pektin yang terkandung dalam biji selasih dapat bekerja dengan menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh. Nantinya, kandungan serat larutnya berperan dalam mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan membuangnya melalui feses.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, coba konsumsi 30 gram (7 sendok teh) biji selasih setiap hari selasa 1 bulan untuk membantu menurunkan kolesterol total.

4. Mendukung proses detoksifikasi

Biji selasih bersifat mendinginkan tubuh dan mendukung detoksifikasi alami, terutama saat dikonsumsi dalam bentuk minuman biji selasih segar. Gel yang terbentuk dari biji ini bisa membantu membersihkan sistem pencernaan dari racun serta menjaga tubuh tetap terhidrasi.

5. Membantu menurunkan berat badan

Karena seratnya tinggi dan mengembang dalam air, biji selasih membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan. Proses detoksifikasi alami akibat konsumsi biji selasih juga dapat membantu menurunkan berat badan. 

Ini membuatnya cocok digunakan sebagai bagian dari program diet sehat untuk menurunkan berat badan KPeople secara alami.

6. Menyehatkan kulit dan rambut

Ternyata, khasiat biji selasih juga bisa berdampak baik terhadap kesehatan kulit dan rambut. Kandungan antioksidan, vitamin K, dan zat besi dalam biji selasih membantu kulit dan rambut jadi lebih bernutrisi dan sehat. 

Antioksidan membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini, sementara zat besinya mendukung pertumbuhan rambut yang kuat.

7. Mengurangi panas dalam dan asam lambung

Biji selasih secara tradisional sering digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari mengurangi panas dalam, refluks asam lambung, dan iritasi saluran cerna. Ini diperoleh karena efek mendinginkan dan sifat antiinflamasinya yang membantu menenangkan perut dan kerongkongan.

Artikel lainnya: Menu Harian Ramah Lambung yang Sehat untuk Keluarga

8. Menjaga kesehatan mental

Radikal bebas yang menyerang tubuh bisa memicu terjadinya stres. Untungnya, biji selasih mengandung antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang bisa membantu meredakan stres, cemas berlebih, serta depresi. Coba konsumsi biji selasih dengan segelas air atau mencampurnya dengan jus untuk membantu meningkatkan suasana hati.

9. Meningkatkan kualitas tidur

Apakah KPeople sering mengalami kesulitan tidur? Jangan khawatir, coba tambahkan biji selasih ke dalam pola makan sehari-hari. Pasalnya, biji selasih mengandung senyawa seperti linalool dan metil chavicol yang dapat memberikan efek menenangkan untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

10. Meningkatkan daya tahan tubuh

Sejumlah kandungan zat dalam biji selasih diyakini memiliki khasiat untuk melawan bakteri atau mikroba. Apalagi, tanaman herbal ini juga mengandung sejumlah vitamin yang bisa melawan infeksi.

Vitamin A dan vitamin C dalam biji selasih dikenal bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya infeksi dalam tubuh. 

Apa Bedanya Biji Selasih dengan Chia Seed?

Meskipun sering dianggap serupa, namun biji selasih dan chia seed ternyata memiliki perbedaan. Berikut perbedaan antara chia seed vs selasih yang perlu KPeople ketahui:

• Asal tanaman: Biji selasih berasal dari tanaman basil (Ocimum basilicum), sedangkan chia seed berasal dari tanaman Salvia hispanica
• Bentuk dan warna: Biji selasih memiliki berbentuk pipih seperti beras dan berwarna hitam pekat, sementara chia seed berbentuk oval dengan perpaduan warna antara hitam, abu-abu, dan putih
• Kandungan nutrisi: Chia seed lebih kaya akan asam lemak omega-3 dan protein, sementara biji selasih lebih tinggi kandungan serat, kalsium, zat besi, dan magnesium
• Cara pengolahan: Biji selasih perlu direndam dalam air hangat hingga mengembang sebelum dikonsumsi, sedangkan chia seed dapat dikonsumsi langsung atau setelah direndam

Tambahkan Kebaikan Biji Selasih dalam Menu Sehat KPeople Bersama KPoin

Menambahkan biji selasih ke dalam makanan atau minuman harian bisa jadi cara sederhana tapi efektif untuk meningkatkan nilai gizi harian. Cukup rendam 1 sendok teh biji selasih dalam air selama 10–15 menit, lalu tambahkan ke:

• Jus buah
• Smoothie
• Infused water
• Oatmeal
• Puding atau makanan penutup sehat

Dengan serat tinggi dan antioksidan alami, biji selasih membantu menjaga kesehatan pencernaan, kulit, dan energi tubuh KPeople tanpa tambahan kalori berlebih.

Menjaga kesehatan secara alami seperti mengontrol kolesterol dan gula darah dengan biji selasih adalah langkah awal yang cerdas dan patut diapresiasi. Namun, perjalanan menjaga kesehatan KPeople bisa lebih menguntungkan, lho!

Mulailah dengan langkah mudah! Cukup download aplikasi KPoin dan buat Akun Kpoin hanya dengan nomor ponsel KPeople. Setelah berhasil bergabung, jangan ragu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan kesehatan KPeople dengan menjelajahi berbagai produk terbaik dari Brand Partner Kalbe.

Setiap pembelian produk partner tidak hanya mendukung tujuan kesehatan KPeople, tetapi juga bisa menambah pundi-pundi poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan beragam hadiah menarik seperti saldo e-wallet atau voucher diskon. Jadilah bagian dari komunitas yang peduli kesehatan serta redeem poin sekarang untuk setiap aktivitas sehatmu dengan hadiah menarik yang menanti KPeople.

Referensi:

• Klikdokter. 17 Manfaat Biji Selasih, Tak Cuma Pelengkap Minuman. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/berbeda-dengan-chia-seed-ini-manfaat-biji-selasih
• Healthline. 12 Fascinating Benefits and Uses of Basil Seeds. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/basil-seeds
• MedicalNewsToday. What to know about basil seeds. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/basil-seeds
• MDPI. Basil Seeds as a Novel Food, Source of Nutrients and Functional Ingredients with Beneficial Properties. Diakses dari https://www.mdpi.com/2304-8158/10/7/1467
• National Library of Medicine. Improved glucose tolerance induced by long term dietary supplementation with hairy basal seeds (Ocimum canum sim) in diabetics. Diakses dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2999281/
• Molecules. Pectin and Pectin-Based Composite Materials: Beyond Food Texture. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6017442/