HomeArtikelJantung

Apa itu Hipertensi? Penyebab dan Dampak Bagi Kesehatan

Apa itu Hipertensi? Penyebab dan Dampak Bagi Kesehatan

Jantung

Apa itu Hipertensi? Penyebab dan Dampak Bagi Kesehatan

profile-Christovel Ramot

Penulis: Christovel Ramot

Senin, 04 November 2024

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

Reviewer: dr. Dyah Novita Anggraini (KlikDokter)


Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang sering kali tidak memiliki gejala yang jelas tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.


Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,28 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, dan sebagian besar dari mereka tidak menyadarinya.


Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.


Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami apa itu hipertensi, faktor penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengelola kondisi ini.


Artikel lainnya: Ciri-ciri Kolesterol Tinggi, Apakah KPeople Mengalaminya?


Apa itu Hipertensi?


Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang terus-menerus berada di atas batas normal. Tekanan darah diukur dalam dua angka: sistolik (tekanan saat jantung berdetak) dan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak).


Tekanan darah normal umumnya berada di bawah 120/80 mmHg. Seseorang dianggap menderita hipertensi jika tekanan darahnya secara konsisten di atas 140/90 mmHg. Ada dua jenis hipertensi utama:


1. Hipertensi primer (Esensial)


Hipertensi primer adalah jenis yang paling umum, dan penyebab pastinya sering kali tidak dapat diidentifikasi. Kondisi ini berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan cenderung dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetik, gaya hidup, dan penuaan.


2. Hipertensi sekunder


Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain atau penggunaan obat-obatan tertentu. Kondisi medis yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder termasuk penyakit ginjal, gangguan hormon seperti sindrom Cushing, dan masalah tiroid. Hipertensi sekunder sering muncul secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan hipertensi primer.


Faktor Penyebab Hipertensi


Beberapa faktor dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko seseorang mengembangkan hipertensi:


1. Genetik dan riwayat keluarga


Hipertensi sering kali terjadi dalam keluarga, menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting. Jika salah satu atau kedua orang tua Kamu memiliki hipertensi, risiko Kamu untuk mengembangkan kondisi ini akan meningkat.


2. Usia


Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Seiring penuaan, arteri cenderung menjadi lebih kaku, yang dapat meningkatkan tekanan darah.


3. Obesitas


Obesitas atau kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi. Lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.


3. Kurangnya aktivitas fisik


Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan memperburuk kondisi kesehatan, termasuk hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat, yang membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan pada arteri.


4. Diet tinggi garam


Asupan garam yang berlebihan dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan tekanan darah. Diet tinggi garam sangat terkait dengan peningkatan risiko hipertensi.


5. Konsumsi alkohol berlebihan


Minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Selain itu, alkohol juga dapat merusak jantung dan pembuluh darah dari waktu ke waktu.


6. Stres


Stres kronis dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah sementara. Jika stres terjadi secara terus-menerus, tekanan darah dapat tetap tinggi.


7. Merokok


Merokok tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga merusak dinding arteri, membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak yang dapat menyebabkan hipertensi.


Cara Mencegah Hipertensi



Mengenali hipertensi lebih awal dapat sangat membantu dalam mencegah komplikasi serius di kemudian hari. Hipertensi sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai terjadi kerusakan yang signifikan pada organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.


Oleh karena itu, sangat penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, terutama jika Kamu memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, obesitas, atau gaya hidup tidak sehat.


Deteksi dini hipertensi memungkinkan pengelolaan yang lebih efektif melalui perubahan gaya hidup dan, jika diperlukan, pengobatan medis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola hipertensi:


1. Memantau tekanan darah secara teratur


Pemeriksaan tekanan darah secara berkala dapat membantu mendeteksi hipertensi lebih awal. Jika tekanan darah mulai meningkat, intervensi dini dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.


2. Perubahan gaya hidup


Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam, rutin berolahraga, dan mengelola stres, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.


3. Pengobatan medis


Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengendalikan tekanan darah, dokter mungkin meresepkan obat antihipertensi. Pengobatan harus dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup untuk hasil yang optimal.


4. Pendidikan dan kesadaran


Meningkatkan kesadaran tentang risiko hipertensi dan pentingnya pengelolaan tekanan darah adalah langkah penting dalam mencegah komplikasi. Program pendidikan kesehatan masyarakat dapat membantu individu mengenali gejala awal dan pentingnya memeriksakan tekanan darah secara rutin.


Hipertensi adalah kondisi medis yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala, hipertensi dapat dideteksi dan dikelola dengan pemeriksaan rutin dan perubahan gaya hidup.


Memahami faktor risiko dan mengenali hipertensi lebih awal dapat membantu mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tekanan darah dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.


Dapatkan penawaran spesial untuk produk kesehatan yang mendukung pengelolaan hipertensi! Akses berbagai promo menarik khusus untuk produk kesehatan dan suplemen untuk mendukung pengelolaan tekanan darah langsung di aplikasi Kpoin.


Daftar sekarang dan jangan lewatkan diskon eksklusif untuk pengguna baru dan cek daftar merchant terpercaya. Download aplikasi loyalty KPoin di Google Play dan App Store. Ayo mulai belanja pintar untuk kesehatan Kamu!


Referensi

  • World Health Organization (WHO): Hypertension. 2021.
  • American Heart Association (AHA): Understanding Blood Pressure Readings.
  • National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI): What Is High Blood Pressure? 2022.
  • The Lancet: Global, regional, and national trends in systolic blood pressure since 1980: systematic analysis of health examination surveys and epidemiological studies with 786 country-years and 5.4 million participants.

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.