
Kesehatan Mata
Retina Lepas (Ablasio) dan Mata Minus: Apakah Berkaitan?

Penulis: Christovel Ramot
Selasa, 08 Juli 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
Baru-baru ini publik kembali dihebohkan oleh kabar dari aktris senior Dewi Yull yang mengalami kebutaan akibat ablasio retina, yaitu kondisi medis serius di mana lapisan retina di belakang mata terlepas dari posisinya.
Kabar ini tidak hanya menyentuh sisi emosional masyarakat, tetapi juga memicu pertanyaan penting: apakah ada hubungan antara ablasio retina dan kondisi mata minus atau rabun jauh yang sangat umum di masyarakat saat ini?
Mata minus, atau dalam istilah medis disebut miopia, dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun banyak yang belum menyadari bahwa tingkat keparahan miopia ternyata berkaitan erat dengan risiko lepasnya retina.
Artikel ini akan mengupas tuntas hubungan antara retina lepas (ablasio retina) dengan mata minus, seberapa besar risiko yang mungkin terjadi, serta apakah terapi seperti LASIK bisa membantu menurunkan risiko tersebut.
Artikel lainnya: Cara Jaga Kesehatan Mata dengan Mudah
Apa Itu Ablasio Retina?
Ablasio retina adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika retina—lapisan tipis sensitif cahaya di bagian belakang mata—terlepas dari posisi normalnya. Retina berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak untuk diproses menjadi gambar. Ketika retina terlepas, penglihatan bisa terganggu bahkan hilang secara permanen bila tidak segera ditangani.
Jenis-jenis ablasio retina:
- Rhegmatogenous detachment: Terjadi akibat robekan pada retina, menyebabkan cairan vitreous masuk dan mendorong retina menjauh dari jaringan di bawahnya.
- Traksional: Umum terjadi pada penderita diabetes, di mana jaringan parut menarik retina hingga terlepas.
- Eksudatif: Disebabkan oleh penumpukan cairan tanpa robekan, misalnya akibat tumor atau peradangan kronis.
Hubungan antara Ablasio Retina dan Mata Minus
Miopia atau mata minus adalah gangguan refraksi di mana bola mata lebih panjang dari normal. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk tidak fokus di retina, melainkan di depan retina. Orang dengan mata minus biasanya sulit melihat objek yang jauh.
Pada kasus miopia tinggi (high myopia), struktur mata mengalami perubahan signifikan:
- Bola mata menjadi terlalu panjang.
- Retina dan jaringan di sekitarnya menjadi menipis.
- Cairan vitreous dalam mata bisa berubah bentuk dan struktur.
Mengapa hal ini berbahaya? Karena penipisan retina membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan akhirnya lepas dari tempatnya. Miopia tinggi juga sering disertai dengan perubahan degeneratif pada retina dan koroid yang semakin memperparah risiko ablasio.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Ophthalmology menyebutkan bahwa orang dengan miopia tinggi memiliki risiko 10 kali lipat lebih besar untuk mengalami ablasio retina dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki miopia.
Artikel lainnya: Kasus COVID-19 Naik Lagi di Indonesia: Waspadai Varian Baru
Minus Mata Berapa yang Berisiko Menyebabkan Ablasio Retina?
Mata minus dapat diklasifikasikan menjadi:
- Miopia ringan: 0 hingga -3,00 dioptri
- Miopia sedang: -3,00 hingga -6,00 dioptri
- Miopia tinggi (high myopia): lebih dari -6,00 dioptri
Risiko ablasio retina mulai meningkat secara signifikan pada penderita miopia lebih dari -6,00 dioptri. Semakin tinggi nilai minus, semakin besar bola mata memanjang, dan semakin tipis serta rentan retina menjadi.
Mereka yang memiliki miopia tinggi kronis sejak kecil, serta sudah menggunakan kacamata tebal selama bertahun-tahun, juga memiliki risiko komplikasi retina yang lebih tinggi.
Namun, penting untuk diingat bahwa ablasio retina juga bisa terjadi pada orang tanpa miopia, meskipun dengan risiko lebih rendah. Oleh karena itu, faktor risiko lainnya seperti trauma mata, riwayat keluarga, dan penyakit metabolik juga harus diperhatikan.
Apakah LASIK Bisa Mengurangi Risiko Ablasio Retina?
LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur yang digunakan untuk memperbaiki kelainan refraksi seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. Prosedur ini mengubah bentuk kornea agar cahaya bisa terfokus langsung ke retina.
Namun, penting untuk diketahui bahwa LASIK hanya mengoreksi gejala mata minus, bukan struktur bola mata yang memanjang. Artinya:
- Setelah LASIK, nilai minus bisa berkurang bahkan hilang.
- Tapi, panjang bola mata tetap sama.
- Risiko penipisan retina dan potensi ablasio tetap ada.
Jadi, meskipun LASIK bisa menghilangkan kebutuhan kacamata, prosedur ini tidak serta-merta menghilangkan risiko ablasio retina pada penderita miopia tinggi.
Sama halnya dengan terapi mata alami, latihan fokus, atau penggunaan suplemen mata—semuanya berperan untuk meningkatkan kesehatan mata secara umum, tetapi tidak dapat mengubah struktur bola mata atau menipiskan risiko ablasio yang berkaitan dengan miopia tinggi.
Artikel lainnya: Gula Rafinasi: Manfaat, Dampak & Perbandingan Gula Alami
Tindakan Pencegahan bagi Penderita Mata Minus Tinggi
Jika Kpeople memiliki mata minus tinggi, berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan oleh para dokter mata:
- Lakukan pemeriksaan retina rutin, minimal satu kali setahun.
- Jangan abaikan gejala awal seperti floaters (bintik-bintik melayang), kilatan cahaya, atau bayangan gelap pada penglihatan.
- Gunakan pelindung mata saat berolahraga ekstrem atau aktivitas berisiko.
- Kelola kesehatan umum, seperti menjaga kadar gula darah dan tekanan darah.
- Hindari aktivitas berat yang bisa memberi tekanan pada mata seperti mengangkat beban berlebihan.
- Gunakan suplemen mata yang mengandung lutein, zeaxanthin, dan antioksidan lain untuk memperkuat jaringan mata.
Ablasio retina adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani segera. Mata minus, terutama yang tergolong miopia tinggi, secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya ablasio retina karena perubahan struktural pada bola mata.
Meskipun LASIK dapat memperbaiki penglihatan, prosedur ini tidak mengubah risiko ablasio retina karena struktur mata tetap tidak berubah. Oleh karena itu, penting bagi penderita miopia tinggi untuk tetap melakukan pemeriksaan mata secara berkala dan waspada terhadap gejala awal ablasio.
Untuk itu, Kpeople dapat melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) di Kalgen Innolab yang tentunya memberikan pelayanan berkualitas tinggi, paling lengkap, dan laboratorium klinik yang didukung teknologi mutakhir serta manajemen yang unggul.
Ingin tahu lebih banyak soal kesehatan mata, tips sehat lainnya, dan dapatkan reward dari belanja produk KALBE? Unduh aplikasi KPOIN di App Store dan Google Play Store sekarang. Dapatkan poin dari setiap pembelian produk KALBE dan tukarkan dengan berbagai reward eksklusif!
Referensi
- Kompas.com. (2025). Dewi Yull Alami Ablasio Retina yang Buat Buta, Ini Fakta Penyakitnya.
- KlikDokter. (2022). Mata Minus Tinggi, Apa Bahayanya untuk Retina?
- Kalbe.co.id. (2023). Tips Mencegah Gangguan Retina bagi Penderita Miopia Tinggi.
- American Academy of Ophthalmology. (2022). High Myopia and Retinal Detachment Risk.
- Mayo Clinic. (2021). LASIK Surgery: Is It Right for You?
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.