
Jantung
Faktor Hipertensi yang Harus Kamu Ketahui

Penulis: Christovel Ramot
Selasa, 05 November 2024
Rating Artikel 5/5
|
3
Bagikan
Reviewer: dr. Dyah Novita Anggraini (KlikDokter)
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah salah satu kondisi kesehatan paling umum di dunia, tetapi sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena kurangnya gejala yang jelas. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai faktor risiko hipertensi yang dapat dan tidak dapat dikontrol, serta bagaimana pengetahuan ini dapat membantu Kamu dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Artikel lainnya: Apa itu Hipertensi? Penyebab dan Dampak Bagi Kesehatan
Faktor dan Risiko Hipertensi yang Dapat Dikontrol
Beberapa faktor risiko hipertensi dapat diubah atau dikelola melalui perubahan gaya hidup dan intervensi medis. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu Kamu mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi.
1. Obesitas dan berat badan berlebih
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi. Kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar perut, dapat meningkatkan tekanan darah karena membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Mengurangi berat badan melalui diet seimbang dan olahraga dapat secara signifikan menurunkan risiko hipertensi.
2. Pola makan tidak sehat
Diet tinggi garam, lemak jenuh, dan rendah serat dapat meningkatkan risiko hipertensi. Garam berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan tekanan darah.
Mengurangi asupan garam, memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian, serta memilih lemak sehat seperti minyak zaitun dapat membantu menurunkan tekanan darah.
3. Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang tidak aktif adalah faktor risiko signifikan lainnya untuk hipertensi. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi stres. Direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik sedang seperti berjalan cepat selama 150 menit per minggu.
4. Konsumsi alkohol berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Alkohol juga dapat merusak hati dan pembuluh darah dari waktu ke waktu, memperburuk risiko hipertensi. Membatasi konsumsi alkohol sesuai dengan pedoman kesehatan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
5. Merokok
Merokok merusak dinding arteri, membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, nikotin dalam rokok menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah setiap kali digunakan. Berhenti merokok adalah salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi risiko hipertensi dan komplikasi terkait.
6. Stres
Stres kronis dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara. Jika stres terjadi secara terus-menerus, tekanan darah dapat tetap tinggi. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas fisik dapat membantu mengontrol tekanan darah.
7. Konsumsi kafein berlebihan
Kafein dapat menyebabkan lonjakan sementara dalam tekanan darah, terutama pada orang yang jarang mengonsumsinya atau yang sensitif terhadap efeknya. Meskipun efek jangka panjang kafein terhadap tekanan darah masih diperdebatkan, disarankan untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang dan memantau reaksinya terhadap tubuh.
Faktor dan Risiko Hipertensi yang Tidak Dapat Dikontrol
Selain faktor-faktor yang dapat dikendalikan, ada juga beberapa faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah. Mengetahui faktor-faktor ini penting untuk mengidentifikasi risiko pribadi dan bekerja dengan tenaga medis untuk mengelola tekanan darah.
1. Genetik dan riwayat keluarga
Jika Kamu memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi, risiko Kamu untuk mengembangkan kondisi ini akan lebih tinggi. Meskipun genetik tidak dapat diubah, mengetahui riwayat keluarga dapat membantu Kamu dan dokter dalam merancang strategi pencegahan yang lebih efektif.
2. Usia
Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Arteri cenderung menjadi lebih kaku dengan usia, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Meskipun tidak dapat dihindari, gaya hidup sehat dapat membantu menunda atau mengurangi dampak penuaan pada tekanan darah.
3. Jenis kelamin
Jenis kelamin juga berperan dalam risiko hipertensi. Pria cenderung lebih berisiko mengembangkan hipertensi di usia lebih muda dibandingkan wanita. Namun, setelah menopause, risiko hipertensi pada wanita meningkat dan bahkan bisa lebih tinggi dibandingkan pria.
4. Etnis
Beberapa etnis memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Misalnya, orang keturunan Afrika-Amerika lebih mungkin mengembangkan hipertensi pada usia lebih muda dan lebih rentan terhadap komplikasi serius seperti stroke atau gagal ginjal.
5. Kondisi medis lainnya
Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau penyakit ginjal kronis dapat meningkatkan risiko hipertensi. Kondisi ini sering kali saling terkait, dan hipertensi yang tidak dikelola dengan baik dapat memperburuk penyakit yang sudah ada.
Memahami faktor risiko hipertensi, baik yang dapat maupun yang tidak dapat dikontrol, adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, Kamu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres.
Selain itu, jika Kamu memiliki faktor risiko yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga atau usia, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk strategi pengelolaan yang tepat. Dengan pendekatan yang proaktif, risiko komplikasi serius akibat hipertensi dapat diminimalkan.
Sudah tahu apa saja faktor risiko hipertensi? Kini, Kamu bisa mengelolanya dengan produk-produk terbaik di aplikasi Kpoin, seperti suplemen H2 dan Blackmores yang mendukung kesehatan pembuluh darah.
Sudah mengumpulkan banyak poin dari pembelian produk KALBE? Saatnya manfaatkan poin tersebut! Di halaman redeem Kpoin, Kamu bisa menukarkan poin untuk berbagai promo menarik, voucher diskon, dan produk kesehatan pilihan yang mendukung gaya hidup sehat Kamu.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Redeem poin Kamu sekarang di sini dan nikmati penawaran spesial dari Kpoin!. Download aplikasinya sekarang dan mulailah hidup sehat tanpa khawatir!
Referensi:
- American Heart Association (AHA): Understanding Blood Pressure Readings.
- National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI): High Blood Pressure. 2022.
- World Health Organization (WHO): Hypertension. 2021.
- The Lancet: Global, regional, and national trends in systolic blood pressure since 1980: systematic analysis of health examination surveys and epidemiological studies with 786 country-years and 5.4 million participants.
Komentar

hafiz • Rating 5/5
Jumat, 15 November 2024

Admin KPoin
Senin, 09 Desember 2024

Sasa • Rating 5/5
Selasa, 05 November 2024

Admin KPoin
Jumat, 08 November 2024

aziz • Rating 5/5
Selasa, 05 November 2024

Admin KPoin
Jumat, 08 November 2024
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1