
Kesehatan Pencernaan
Bahaya Cacing Pita di Daging Kurban & Tips Masak yang Aman

Penulis: Christovel Ramot
Selasa, 27 Mei 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
Idul Adha merupakan momen penuh makna bagi umat Muslim. Selain melaksanakan ibadah kurban, masyarakat juga berbagi kebahagiaan melalui pembagian daging. Namun, di tengah euforia menyambut daging kurban, ada satu hal yang sering terlupakan: keselamatan dan kebersihan pangan. Salah satu ancaman kesehatan yang patut diwaspadai adalah cacing pita, parasit yang bisa menginfeksi tubuh manusia lewat konsumsi daging yang tidak diolah dengan benar.
Apa Itu Cacing Pita?
Cacing pita atau Taenia adalah jenis parasit yang dapat hidup dalam usus manusia. Terdapat beberapa jenis cacing pita, namun yang paling relevan saat Idul Adha adalah Taenia saginata, yang berasal dari daging sapi. Cacing ini bisa tumbuh hingga beberapa meter di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan pencernaan.
Beberapa jenis Taenia dan inangnya:
- Taenia solium: berasal dari daging babi
- Taenia saginata: berasal dari daging sapi
- Taenia asiatica: dari organ dalam babi
- Diphyllobothrium latum: dari ikan air tawar mentah
Karena hewan kurban seperti sapi dan kambing lebih umum di Indonesia, maka fokus perhatian saat Idul Adha perlu diberikan pada cacing pita dari daging sapi.
Artikel lainnya: 8 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Sehari-Hari
Bagaimana Cacing Pita Menular ke Manusia?
Penularan cacing pita umumnya terjadi ketika manusia mengonsumsi daging sapi yang masih mentah atau setengah matang, terutama jika daging tersebut mengandung larva cacing (sistiserkus). Ketika larva ini masuk ke saluran pencernaan, ia akan berkembang menjadi cacing dewasa yang hidup dan menyerap nutrisi dari usus manusia.
Gejala infeksi cacing pita:
- Mual dan muntah
- Perut kembung dan nyeri
- Nafsu makan menurun atau meningkat drastis
- Berat badan turun tanpa sebab jelas
- Terkadang disertai keluarnya segmen cacing di tinja
Apakah Daging Kurban Aman dari Cacing Pita?
Daging kurban bisa aman selama proses pemilihan hewan, penyembelihan, dan pengolahan dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, peran panitia kurban dan petugas kesehatan hewan sangat penting. Petugas berwenang akan melakukan pemeriksaan post-mortem (setelah disembelih) untuk memastikan bahwa organ-organ dalam hewan tidak mengandung larva atau tanda penyakit menular.
Beberapa tanda daging terinfeksi:
- Adanya bintik putih seperti kista di otot atau hati
- Warna daging pucat tidak normal
- Bau amis atau busuk meskipun baru disembelih
Jika ditemukan tanda mencurigakan, daging tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi, dan dilaporkan ke dinas peternakan setempat.
Artikel lainnya: Menu Harian Ramah Lambung untuk Keluarga
Tips Pengolahan Daging Kurban yang Aman
Agar Idul Adha tetap sehat dan bermakna, berikut adalah tips sederhana dalam pengolahan daging:
1. Masak hingga matang sempurna
- Gunakan suhu internal minimal 70°C agar cacing dan larvanya mati.
- Hindari mengonsumsi sate atau daging yang masih merah di dalam.
2. Pisahkan alat masak mentah dan matang
- Gunakan pisau dan talenan berbeda untuk daging mentah dan matang.
- Cuci alat-alat dapur dengan sabun dan air panas.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah memasak
- Gunakan sabun antiseptik untuk menghindari kontaminasi silang.
4. Hindari menyimpan daging terlalu lama di suhu ruang
- Segera simpan di lemari es (chiller atau freezer) bila tidak langsung dimasak.
5. Didihkan air sebelum membuat kaldu
- Jika menggunakan tulang atau jeroan, pastikan air benar-benar mendidih.
Artikel lainnya: 80% Hormon Bahagia Diproduksi di Usus? Cek Faktanya
Edukasi Sejak Dini: Kurban Sehat, Umat Selamat
Idul Adha adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai kebersamaan sekaligus kesadaran akan kesehatan dan keamanan pangan. Edukasi bisa dimulai dari keluarga, terutama orang tua kepada anak-anak, agar mereka belajar bahwa kurban bukan hanya soal berbagi, tapi juga tanggung jawab menjaga kesehatan bersama.
Panitia kurban, takmir masjid, hingga penyuluh kesehatan hewan juga diharapkan aktif dalam sosialisasi cara penyembelihan, pembagian, dan pengolahan yang sesuai standar.
Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan dan berbagi daging, tapi juga soal menjaga amanah kesehatan. Cacing pita bisa mengintai siapa saja yang tidak hati-hati dalam mengolah daging. Oleh karena itu, mari rayakan Idul Adha dengan lebih bijak: beribadah dengan hati, berbagi dengan sehat.
"Kurban sehat, umat selamat!"
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang gaya hidup sehat dan kesehatan pencernaan lainnya, kunjungi Informasi Kesehatan Pencernaan Terbaru. Selain itu, KPeople juga berkesempatan mendapatkan poin dari setiap pembelian produk dan layanan kesehatan Kalbe yang mana poinnya dapat ditukarkan dengan beragam hadiah seru mulai dari voucher belanja, saldo e-wallet hingga token pulsa listrik.
Cari tahu lebih lanjut tentang Apa Itu Poin Loyalty Program KPoin sekarang juga dan jangan lupa unduh aplikasi KPOIN di App Store atau Google Play Store untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul.
Referensi:
- Cacing Pita: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan, KlikDokter, 2024.
- Petunjuk Teknis Pemeriksaan Daging Hewan Kurban, Kementan RI, 2022.
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.