
Lifestyle
Cara Mengurangi Screen Time untuk Kesehatan Lebih Baik

Penulis: Christovel Ramot
Jumat, 28 Februari 2025
Rating Artikel 5/5
|
6
Bagikan
Di era digital ini, kita semakin bergantung pada perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan komputer. Meskipun teknologi memudahkan kehidupan, penggunaan layar yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik Kpeople, seperti kelelahan mata, gangguan tidur, dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan detoks digital agar keseimbangan hidup tetap terjaga.
Artikel lainnya: Pentingnya Detoksifikasi untuk Tubuh dan Hati Sehat
Apa Itu Detoks Digital?
Detoks digital adalah proses mengurangi atau membatasi penggunaan perangkat digital untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. Ini bukan berarti berhenti menggunakan teknologi sepenuhnya, tetapi lebih kepada pengelolaan waktu layar agar lebih sehat dan produktif.
Dampak Negatif Screen Time Berlebihan
Sebelum membahas cara mengurangi screen time, Kpeople perlu memahami dampak buruk dari terlalu banyak menatap layar:
1. Gangguan tidur
Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu Kpeople tidur nyenyak. Akibatnya, kualitas tidur bisa terganggu dan menyebabkan rasa lelah sepanjang hari.
2. Kesehatan mata terganggu
Menatap layar dalam waktu lama dapat menyebabkan mata kering, tegang, dan bahkan meningkatkan risiko rabun jauh.
3. Penurunan produktivitas
Terlalu sering melihat media sosial atau bermain game bisa mengganggu fokus dan efisiensi kerja, membuat pekerjaan lebih lama diselesaikan.
4. Dampak pada kesehatan mental
Paparan media sosial yang berlebihan dapat memicu kecemasan dan stres akibat perbandingan sosial yang tidak sehat.
Artikel lainnya: Selain Olahraga, Cek Cara Jitu buat Turunkan Berat Badan
Cara Detoks Digital dengan Mengurangi Screen Time
1. Tentukan batas waktu penggunaan layar
Kpeople bisa menggunakan fitur screen time tracker di ponsel untuk mengetahui seberapa banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dan atur batas waktu harian.
2. Terapkan aturan bebas layar
Buat aturan bebas layar di waktu tertentu, seperti satu jam Kpeople sebelum tidur atau saat makan bersama keluarga. Hal ini membantu Kpeople meningkatkan kualitas tidur dan interaksi sosial.
3. Gunakan mode fokus atau notifikasi minimal
Kpeople bisa mengurangi gangguan dengan mengaktifkan mode fokus di perangkat atau membatasi notifikasi dari aplikasi yang tidak penting.
4. Ganti aktivitas dengan kegiatan offline
Alihkan perhatian Kpeople dari layar dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti membaca buku, olahraga, atau berjalan-jalan di luar ruangan.
5. Gunakan teknologi secara lebih bijak
Jika pekerjaan atau studi Kpeople membutuhkan penggunaan layar, pastikan untuk menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, istirahat 20 detik, dan lihat objek sejauh 20 kaki) untuk mengurangi ketegangan mata.
6. Luangkan waktu untuk interaksi sosial secara langsung
Habiskan waktu Kpeople lebih banyak dengan teman dan keluarga tanpa perangkat digital agar hubungan sosial tetap kuat dan meningkatkan kesehatan mental.
Artikel lainnya: Cara Jaga Kesehatan Mata dengan Mudah
Detoks digital bukan berarti meninggalkan teknologi sepenuhnya, tetapi bagaimana menggunakannya secara lebih bijak. Dengan mengurangi Kpeople screen time dan menerapkan kebiasaan sehat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental. Mulai dari sekarang, kurangi ketergantungan pada layar dan ciptakan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya tentang kesehatan dan kebugaran. Selain itu jangan lupa, register sekarang di KPoin kumpulkan poin dari belanja produk kesehatan KALBE dan redeem poinmu untuk hadiah menarik. Download aplikasi KPoin di App Store dan Google Play Store!
Referensi:
- Newport, C. (2019). Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World. Penguin.
- Twenge, J. (2018). iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Happy. Atria Books.
- Kementerian Kesehatan RI. (2022). "Panduan Mengurangi Screen Time untuk Kesehatan Mental dan Fisik". Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 200-210.
Komentar

Rhapsody Dini • Rating 5/5
Senin, 17 Maret 2025

Admin KPoin
Selasa, 18 Maret 2025

sutini • Rating 5/5
Sabtu, 01 Maret 2025

Admin KPoin
Senin, 03 Maret 2025

heny herawati • Rating 5/5
Jumat, 28 Februari 2025

Admin KPoin
Sabtu, 01 Maret 2025

kristiyawan • Rating 5/5
Jumat, 28 Februari 2025

Admin KPoin
Sabtu, 01 Maret 2025

berliana as • Rating 5/5
Jumat, 28 Februari 2025

Admin KPoin
Jumat, 28 Februari 2025

irfan pauzi • Rating 5/5
Jumat, 28 Februari 2025

Admin KPoin
Jumat, 28 Februari 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1