
Kesehatan Anak
Anak Diare, Bolehkah Minum Susu? Ini Panduan Lengkapnya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Rabu, 18 Juni 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter
Diare pada anak bukan sekadar gangguan pencernaan biasa. Kondisi ini dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan nutrisi dalam waktu cepat. Tak jarang, sebagian orang tua sering bertanya, apakah boleh tetap memberi susu saat anak diare?
Jawabannya tergantung pada jenis susunya, usia anak, dan penyebab diare. Yuk, cari tahu selengkapnya lewat ulasan di bawah ini.
Artikel lainnya: Anak Diare dan Tak Mau Makan? Ini Tips Mengatasinya
Mengapa Susu Kadang Bisa Memperburuk Diare?
Saat usus mengalami iritasi, terutama akibat diare virus seperti rotavirus, lapisan mukosa usus bisa rusak dan produksi enzim laktase berkurang. Laktase adalah enzim penting yang memecah laktosa (gula alami dalam susu).
Jika laktase sedikit, laktosa tidak tercerna dan difermentasi oleh bakteri di usus besar, memicu gas, perut kembung, dan diare yang lebih parah. Kondisi ini disebut intoleransi laktosa sekunder.
Apakah Anak Diare Boleh Minum Susu?
Mungkin KPeople bertanya-tanya, apakah anak diare boleh minum susu? Jawabannya tergantung pada jenis susu dan gejala yang muncul. Mari kita bahas per kategori berikut:
1. Untuk Bayi yang Minum ASI Eksklusif atau Sebagian ASI
Bayi yang masih minum ASI Ekslusif tidak hanya tetap boleh, tapi sangat dianjurkan untuk terus menyusui saat diare. ASI mengandung antibodi, mudah dicerna, serta membantu mencegah dehidrasi dalam situasi diare. Selain memberikan nutrisi anak, menyusui juga memberikan kenyamanan dan menjaga ikatan emosional ibu-anak.
2. Untuk Bayi yang Minum Susu Formula
Umumnya, bayi yang sudah menggunakan susu formula bisa melanjutkan pemberiannya saat diare, kecuali jika muncul tanda intoleransi laktosa sekunder seperti diare makin parah, perut kembung, atau rewel setelah minum susu. Dalam kondisi tersebut, otak usus kesulitan memecah laktosa, sehingga susu formula biasa bisa memperburuk diare.
Dokter anak dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan pemberian formula bebas laktosa bila terjadi dehidrasi berat atau gejala intoleransi sekunder.
Artikel lainnya: Susu UHT vs Susu Formula: Mana Lebih Baik Bagi Balita?
3. Untuk Anak yang Sudah Minum Susu Sapi Biasa
Beberapa anak yang minum susu sapi kemungkinan mengalami perburukan diare selama fase diare karena kandungan laktosa tinggi dan penurunan aktivitas laktase. Studi lokal menyebutkan bahwa pemberian susu bebas laktosa dapat memperpendek masa perawatan anak diare hingga 24 jam lebih cepat dibandingkan susu mengandung laktosa.
Sebagai alternatif, selama diare anak bisa mendapat cairan dari air putih, oralit, atau diganti ke susu rendah/laktosa/rendah laktosa. Produk berbasis soya (kedelai) juga sering direkomendasikan karena mudah dicerna dan aman untuk pencernaan sensitif.
Artikel Lainnya: Cara Mudah Buat Oralit Sendiri di Rumah untuk Diare Anak
Kapan Harus Menghentikan Pemberian Susu dan Konsultasi Dokter?
Meski susu bisa aman dalam banyak kondisi, KPeople perlu menghentikan pemberian susu jika muncul gejala-gejala berikut:
- Diare makin parah setelah minum susu (lebih banyak BAB encer)
- Muntah hebat atau rewel tiap habis minum susu
- Tanda alergi seperti ruam, bengkak, atau napas berbunyi muncul
- Ada gejala dehidrasi serius: bibir kering, mata cekung, mengantuk, kulit keriput
Segera ke dokter anak jika gejala mengkhawatirkan muncul dan dalam 3 hari belum ada perbaikan, BAB sangat sering, muntah berulang, atau ada darah dalam tinja.
Artikel Lainnya: 7 Pilihan Obat Diare Paling Ampuh untuk Anak di Apotek
Kesimpulan
Anak yang mengalami diare tetap boleh mengonsumsi susu, tetapi dengan mempertimbangkan jenis susu dan kondisi anak. Penting untuk memperhatikan reaksi tubuh anak terhadap susu selama diare, dan segera berkonsultasi ke dokter apabila gejala semakin berat, muncul muntah hebat, atau tanda-tanda alergi.
Dalam semua kondisi, yang paling utama adalah memastikan anak tetap terhidrasi dan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pemulihan tubuh.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan anak, kunjungi Informasi Seputar Kesehatan Anak Terbaru. Nantinya, KPeople juga bisa mendapatkan sejumlah tips kesehatan yang lengkap di aplikasi KPoin.
Melalui aplikasi Kpoin, KPeople dapat mengumpulkan poin dari setiap transaksi produk Kalbe dan menukarkannya dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik. Pelajari lebih lanjut Apa Itu Poin Loyalty Program Kpoin!
Langsung download aplikasi KPoin untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul serta dapatkan berbagai manfaat dan informasi kesehatan lainnya.
FAQ: Hal yang Sering Ditanyakan
Bagaimana cara menghentikan diare pada bayi dengan cepat?
Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan melanjutkan menyusui atau pemberian susu formula seperti biasa, perhatikan volume cairan dan konsultasi jika perlu.
Berapa lama diare akan hilang pada anak-anak?
Diare akibat virus umumnya berlangsung 5–14 hari. Gejala parah biasanya terjadi di 1–2 hari pertama, namun tinja encer bisa bertahan hingga 1–2 minggu.
Referensi:
- IDAI. Intoleransi Laktosa. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/intoleransi-laktosa?
- KlikDokter. Anak Diare, Bolehkah Minum Susu?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/anak-diare-bolehkah-minum-susu
- American Academy of Pediatric. Diarrhea in Children: What Parents Need to Know. Diakses dari https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Diarrhea.aspx
- NHS. Dietary advice for toddler diarrhoea - Parent / carer information. Diakses dari https://www.cuh.nhs.uk/patient-information/dietary-advice-for-toddler-diarrhoea-parent-carer-information/
- NIH. Pediatric diarrhea and lactose products. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9833166/
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.