Apa Itu MPASI Fortifikasi & Kenapa Penting untuk Bayi?

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter

Memasuki usia 6 bulan, bayi memulai fase baru, yakni MPASI (Makanan Pendamping ASI). Ini bukan sekadar soal tekstur dan rasa, melainkan kebutuhan penting akan mikronutrien. 

Kondisi cadangan zat besi yang mulai menipis, ditambah porsinya yang masih kecil, membuat fortifikasi menjadi solusi cerdas. Namun, bagaimana cara memberikan MPASI fortifikasi? Temukan jawabannya lewat artikel berikut ini. 

Artikel lainnya: Mengenal Resep MPASI ala Jepang yang Sehat & Lezat

Apa Itu MPASI Fortifikasi?

MPASI fortifikasi adalah makanan pendamping ASI yang telah ditambahkan (diperkaya) dengan zat gizi mikro, seperti zat besi, zinc, vitamin A, D, C, kalsium, dan vitamin B kompleks, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi usia 6 bulan ke atas.

Saat bayi memasuki usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak cukup lagi untuk mencukupi kebutuhan gizi harian, terutama mikronutrien. Inilah mengapa bayi mulai dikenalkan pada MPASI, dan fortifikasi hadir sebagai solusi ketika kebutuhan nutrisi penting sulit terpenuhi hanya dari makanan alami buatan rumah.

Fortifikasi adalah proses penambahan zat gizi ke dalam makanan yang secara alami tidak terkandung dalam jumlah cukup pada bahan tersebut. Jadi, saat bayi mengonsumsi bubur bayi instan atau sereal bayi yang difortifikasi, mereka mendapatkan tambahan nutrisi penting yang jumlahnya sudah disesuaikan dengan rekomendasi dari lembaga kesehatan seperti WHO (World Health Organization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Mengapa Fortifikasi Penting dalam MPASI?

MPASI bukan hanya soal rasa dan tekstur, namun juga soal nutrisi. Berikut alasannya:

Cadangan Zat Besi Bayi Menipis

Saat bayi lahir, terdapat cadangan zat besi dari ibu, namun cadangan ini mulai menurun secara signifikan sekitar usia 4–6 bulan. Menginjak usia 6-11 bulan, kebutuhan zat besi bayi mencapai sekitar 11 mg per hari, sehingga cadangan internal mereka tak lagi cukup. MPASI yang difortifikasi menjadi sumber utama zat besi demi mencegah defisiensi zat besi, anemia, dan gangguan perkembangan.

Sulit Memenuhi Kebutuhan Mikronutrien Hanya dari MPASI Homemade

Untuk memenuhi 10.7 mg zat besi harian dari makanan alami, bayi harus mengonsumsi jumlah besar hati ayam, bayam, atau daging, ini hampir mustahil dengan kapasitas perut yang kecil. Selain itu, porsi kecil dan variasi bahan membuat pencukupan zinc, vitamin A, C, D, dan kalsium sulit tercapai tanpa fortifikasi.

Mencegah Defisiensi Gizi dan Konsekuensinya

Defisiensi mikronutrien pada bayi dapat menyebabkan anemia pada bayi, berkurangnya fungsi kognitif, bahkan stunting jangka panjang. Memberikan MPASI fortifikasi dapat mengurangi risiko anemia hingga, serta membantu mencegah stunting melalui peningkatan kualitas gizi makanan.

Zat Gizi Apa Saja yang Umumnya Difortifikasi dalam MPASI?

MPASI fortifikasi biasanya diperkaya dengan berbagai nutrisi penting, di antaranya adalah: 

• Zat Besi (Iron): paling krusial untuk cegah anemia dan mendukung perkembangan otak serta sel darah merah
• Zinc: berperan dalam pertumbuhan sel, imunitas, dan penyembuhan luka
• Vitamin A, C, D:
• A & C mendukung imunitas dan kesehatan mata 
• D membantu penyerapan kalsium untuk tulang yang kuat
• Kalsium: penting untuk perkembangan tulang dan gigi
• Vitamin B Kompleks: mendukung metabolisme dan sistem saraf bayi

Fortifikasi memungkinkan pemberian mikronutrien penting ini dalam porsi yang pas dan aman di kemasan MPASI.

Artikel Lainnya: MPASI Homemade vs Bubur Fortifikasi: Mana Lebih Baik?

Jenis MPASI Fortifikasi yang Ada di Pasaran

Saat ini tersedia berbagai produk fortifikasi praktis, seperti:

• Bubur bayi instan
• Sereal bayi siap seduh
• Biskuit bayi diperkaya cocok sebagai camilan sehat

Produk-produk ini dibuat khusus dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas, tekstur yang sesuai, dan keamanan pangan yang telah melalui pengawasan ketat.

Bagaimana Memilih Produk MPASI Fortifikasi yang Baik?

Hadirnya berbagai produk fortifikasi membuat KPeople mungkin kesulitan untuk memilihnya. Berikut sejumlah tips memilih MPASI fortifikasi yang tepat:

• Baca label nutrisi: periksa jumlah zat besi, zinc, vitamin A, B, C, hingga D, kalsium, dan B kompleks sesuai usia. Produk harus sesuai syarat IDAI & WHO 
• Perhatikan kandungan gula, garam, dan bahan tambahan: pilih yang rendah gula tambahan, tanpa pemanis, pewarna, pengawet, dan garam berlebih
• Pastikan izin BPOM & label halal/BRC/HACCP: ini menjamin keamanan dan kualitas produk

Artikel Lainnya: Panduan MPASI 7 Bulan: Tekstur, Jadwal, Porsi & Ide Menu

MPASI Fortifikasi vs. Homemade: Bisakah Keduanya Dikonsumsi Bersamaan?

Beberapa orang tua mungkin penasaran, apakah MPASI fortifikasi dan homemade bisa diberikan berdampingan? Kabar baiknya, keduanya bisa diberikan bersamaan dan sebaiknya berjalan beriringan.

MPASI homemade menawarkan variasi bahan alami dan rasa yang disukai sehari-hari. Sementara fortifikasi menjamin asupan mikronutrien penting (zat besi, zinc, vitamin) dalam porsi kecil. WHO dan IDAI menyarankan kombinasi ini agar bayi mendapatkan nutrisi lengkap, makro dan mikro dengan tekstur dan rasa yang tepat.

Jadi, kombinasikan MPASI homemade dan produk fortifikasi secara bijak untuk menyeimbangkan asupan nutrisi harian.

Kesimpulan

MPASI fortifikasi, seperti bubur bayi instan, bukan hanya soal kemudahan, tapi juga solusi penting untuk mencegah defisiensi zat besi, anemia, dan stunting. Produk ini dirancang memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas dengan mikronutrien lengkap dalam porsi kecil. Meski demikian, MPASI homemade tetap berperan, terutama untuk variasi rasa dan tekstur.

Untuk menjawab kebutuhan ibu akan bubur fortifikasi berkualitas, Milna hadir sebagai bubur bayi fortifikasi berkualitas & terpercaya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi sesuai tahapannya. Dengan memilih Milna, Bunda dapat memastikan si kecil mendapatkan cukup zat besi dan nutrisi penting lainnya.

Tidak hanya itu, Bunda berkesempatan mengumpulkan poin dari setiap pembelian produk Milna Bubur Bayi. Jadi pastikan Bunda menjadi member Kpoin agar bisa menukarkan poin yang terkumpul dengan beragam hadiah yang menarik.

Pelajari lebih lanjut tentang Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan jangan lupa unduh aplikasi KPoin untuk mendapatkan info jumlah poin yang telah dikumpulkan.

Referensi:

• KlikDokter. Tips Menyiapkan MPASI untuk Ibu Bekerja. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/tips-menyiapkan-mpasi-untuk-ibu-bekerja
• IDAI. Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi
• Kemenkes. Buku Resep MPASI (Makanan Pendamping ASI). Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-resep-makanan-lokal
• MPASI bayi sehat. MPASI Home made VS MPASI Fortif. Diakses dari https://www.instagram.com/reel/Cz_V04jrjTV/Instagram
• Universitas Airlangga. Permberian MPASI Terfortifikasi dapat Mencegah Terjadinya Anemia Defisiensi Besi dan Gangguan Pertumbuhan Bayi. Diakses dari https://unair.ac.id/permberian-mpasi-terfortifikasi-dapat-mencegah-terjadinya-anemia-defisiensi-besi-dan-gangguan-pertumbuhan-bayi/