
Parenting Anak
Mengenal Tipe Kepribadian Anak & Jenis Pola Asuh yang Tepat
Penulis: Siti Nurmayani Putri
Jumat, 19 Desember 2025
Rating Artikel 5/5
|
1
Bagikan
Setiap anak terlahir unik dengan karakteristik anak yang berbeda-beda. Ada anak yang mudah bergaul dan penuh energi, ada pula yang cenderung tenang, sensitif, dan lebih suka menyendiri.
Perbedaan ini bukanlah masalah, justru menjadi modal penting dalam proses tumbuh kembang anak. Dengan memahami sifat anak sejak dini, KPeople sebagai orang tua dapat menentukan cara mendidik anak yang tepat, menyesuaikan gaya belajar anak, serta membantu mengoptimalkan potensi anak dan kecerdasan anak sesuai kepribadiannya.
Artikel lainnya: Mengenal Prinsip Parenting, Jenis & Tips Pola Asuh Terbaik
Manfaat Mengenali Kepribadian Anak Sejak Dini
Mengenali kepribadian dan temperamen anak sejak usia dini memberikan banyak manfaat bagi orang tua maupun anak itu sendiri.
Anak yang dipahami dengan baik cenderung tumbuh dengan rasa aman, percaya diri, dan memiliki regulasi emosi yang lebih baik. Orang tua pun tidak mudah membandingkan anak dengan orang lain karena memahami bahwa setiap karakteristik anak memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing.
Pemahaman kepribadian juga membantu orang tua menentukan pendekatan pengasuhan yang sesuai. Misalnya, anak introvert cenderung membutuhkan ruang dan waktu sendiri untuk mengisi ulang energi, sementara anak ekstrovert justru berkembang optimal lewat interaksi sosial. Jika pendekatan pengasuhan tidak sesuai, anak bisa merasa tertekan dan tidak nyaman.
Selain itu, mengenali kepribadian si anak membantu KPeople mengarahkan minat, bakat, dan gaya belajar anak dengan tepat. Si kecil dengan kecenderungan visual tentu membutuhkan pendekatan berbeda dibanding anak yang lebih kuat secara kinestetik atau verbal. Hal ini berdampak langsung pada optimalisasi potensi akademik dan non-akademik anak.
Tipe Kepribadian Anak Menurut Teori Hippocrates
Teori kepribadian klasik dari Hippocrates membagi sifat manusia ke dalam empat tipe utama. Meskipun teori ini sudah lama, namun konsepnya masih sering digunakan sebagai gambaran awal untuk memahami sifat anak dan perilakunya sehari-hari. Berikut tipe kepribadian anak klasik yang bisa KPeople pelajari:
1. Anak Koleris
Anak koleris dikenal tegas, percaya diri, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Mereka cenderung aktif, suka mengatur, dan berani mengambil keputusan. Dalam keseharian, anak koleris sering terlihat dominan dan ingin segala sesuatu berjalan sesuai rencananya.
Namun, anak koleris juga bisa terlihat keras kepala dan kurang sabar. Cara mendidik anak dengan tipe ini sebaiknya menekankan pengendalian emosi, empati, dan kemampuan bekerja sama agar potensi kepemimpinannya berkembang secara positif.
2. Anak Sanguinis
Anak sanguinis adalah tipe yang ceria, mudah bergaul, dan penuh antusiasme. Mereka umumnya termasuk anak ekstrovert yang senang berbicara, tampil di depan umum, dan memiliki banyak teman. Anak sanguinis mudah mengekspresikan perasaan dan cepat beradaptasi.
Di sisi lain, anak sanguinis cenderung mudah bosan dan kurang konsisten. Orang tua perlu membantu anak belajar fokus, disiplin, dan menyelesaikan tanggung jawabnya tanpa mematikan sifat cerianya.
Artikel Lainnya: Mengenal Pola Asuh Permisif: Ciri & Dampaknya pada Anak
3. Anak Melankolis
Anak melankolis dikenal sensitif, teliti, dan perfeksionis. Mereka cenderung berpikir mendalam dan memiliki empati tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Banyak anak melankolis yang menunjukkan kecerdasan emosional dan akademik yang baik.
Namun, anak melankolis juga mudah merasa cemas dan terlalu keras pada diri sendiri. Orang tua perlu memberikan dukungan emosional dan menciptakan lingkungan yang aman agar anak merasa diterima apa adanya.
4. Anak Plegmatis
Anak plegmatis adalah tipe yang tenang, penyabar, dan cenderung menghindari konflik. Mereka mudah beradaptasi, setia pada rutinitas, dan sering menjadi penengah dalam pertemanan.
Tantangan anak plegmatis adalah kurang inisiatif dan cenderung pasif. Orang tua dapat membantu dengan memberikan dorongan, kepercayaan diri, serta kesempatan untuk mengekspresikan pendapatnya.
Tipe Kepribadian Anak Berdasarkan STIFIn
Selain pendekatan klasik Hippocrates, ada juga konsep STIFIn yang membagi kepribadian anak berdasarkan dominasi fungsi otak dan kecenderungan alami sejak lahir. Pendekatan ini sering digunakan untuk membantu orang tua memahami karakteristik anak, temperamen anak, gaya belajar anak, hingga potensi anak yang bisa dikembangkan secara optimal.
1. Sensing
Anak dengan tipe Sensing cenderung praktis, realistis, dan menyukai hal-hal yang konkret. Mereka belajar paling baik melalui pengalaman langsung, contoh nyata, dan rutinitas yang jelas. Anak sensing biasanya teliti, rapi, dan patuh pada aturan.
Dalam keseharian, anak ini nyaman dengan jadwal teratur dan instruksi yang jelas. Untuk mendukung tumbuh kembang anak sensing, orang tua sebaiknya memberikan contoh langsung, kegiatan praktik, serta lingkungan yang stabil agar anak merasa aman dan fokus.
2. Thinking
Anak Thinking dikenal logis, kritis, dan suka menganalisis. Mereka sering bertanya dan tertarik pada sebab-akibat. Anak tipe ini biasanya objektif, tegas, dan tidak terlalu terbawa perasaan.
Dalam proses belajar, anak thinking cocok dengan tantangan, diskusi logis, dan pemecahan masalah. Orang tua dapat membantu mengembangkan kecerdasan anak thinking dengan mengajak berdiskusi, memberi permainan strategi, dan menghargai pendapatnya meskipun berbeda.
Artikel Lainnya: Mengenal Pola Asuh Otoriter: Ciri & Dampaknya pada Anak
3. Intuiting
Anak Intuiting memiliki imajinasi tinggi, kreatif, dan senang melihat gambaran besar. Mereka sering memiliki ide-ide unik dan cara berpikir yang tidak biasa. Anak intuiting cepat bosan dengan rutinitas, tetapi sangat antusias jika diberi kebebasan berekspresi.
Untuk mendukung potensi anak intuiting, orang tua sebaiknya memberi ruang untuk berkreasi, tidak terlalu membatasi cara berpikirnya, serta mengarahkan ide-ide anak agar tetap realistis dan bisa diwujudkan secara bertahap.
4. Feeling
Anak Feeling sangat peka terhadap emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka empatik, penyayang, dan mudah terpengaruh suasana sekitar. Anak feeling sering termasuk anak introvert, meskipun ada juga yang ekstrovert secara sosial.
Dalam pengasuhan, anak feeling membutuhkan pendekatan yang lembut, penuh empati, dan komunikasi yang hangat. Orang tua sebaiknya menghindari bentakan atau tekanan berlebihan karena dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kestabilan emosi anak.
5. Insting
Anak Insting adalah tipe yang paling fleksibel. Mereka mudah beradaptasi, spontan, dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Anak ini sering terlihat bisa di mana saja dan memiliki intuisi sosial yang baik.
Namun, karena cenderung mengikuti situasi, anak insting membutuhkan arahan agar tidak kehilangan fokus. Orang tua dapat membantu dengan memberikan batasan yang jelas sekaligus tetap memberi kebebasan agar anak belajar bertanggung jawab.
Kendati demikian, perlu dipahami bahwa anak tidak selalu hanya memiliki satu tipe kepribadian. Banyak anak merupakan kombinasi dari beberapa tipe STIFIn.
Klasifikasi ini bukan untuk memberi label, melainkan sebagai panduan agar orang tua lebih memahami sifat anak, menyesuaikan pola asuh, serta mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan karakter alaminya.
Tips Mengenali Kepribadian Si Kecil
Langkah pertama adalah mengamati perilaku anak secara konsisten di berbagai situasi. Perhatikan cara anak bereaksi saat bermain, belajar, bersosialisasi, dan menghadapi masalah.
Berikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri tanpa paksaan. Anak yang merasa diterima akan menunjukkan karakter aslinya secara alami. Hindari membandingkan anak dengan saudara atau teman sebaya.
Jika perlu, orang tua dapat berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam, terutama bila terdapat kekhawatiran terhadap perilaku atau emosi anak.
Memahami tipe kepribadian anak adalah langkah awal untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Seiring dengan stimulasi yang tepat, nutrisi yang seimbang juga sangat penting untuk mendukung setiap tahap perkembangan otaknya.
Kpeople bisa melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan Morinaga Platinum MoriCare+ atau varian lainnya yang sesuai usianya. Susu pertumbuhan ini dirancang untuk mendukung kecerdasan multitalenta dan daya tahan tubuh anak.
Menariknya, setiap pembelian produk Morinaga atau produk Kalbe lainnya juga memberikan Bunda poin di KPoin, lho yang mana bisa ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik.
Pelajari lebih lanjut tentang Apa Itu Kpoin dan keuntungannya bergabung dan jangan lupa download aplikasi KPoin untuk mendapatkan info jumlah poin yang telah dikumpulkan.
Referensi:
- CDC. Healthy Habits: Child Development. Diakses dari https://www.cdc.gov/child-development/about/index.html
- Verywell Mind. Temperaments: Which of the 4 Types Are You?. Diakses dari https://www.verywellmind.com/types-of-temperaments-7152818
- Psychology Today. Intuition. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/us/basics/intuition
Komentar
rizikika ina arumtya • Rating 5/5
Jumat, 19 Desember 2025
Admin KPoin
Jumat, 19 Desember 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.



