HomeArtikelParenting Anak

Screen Time Ideal Anak Usia 0–12 Tahun, Tips & Risikonya

Screen Time Ideal Anak Usia 0–12 Tahun, Tips & Risikonya

Parenting Anak

Screen Time Ideal Anak Usia 0–12 Tahun, Tips & Risikonya

profile-Christovel Ramot

Penulis: Christovel Ramot

Rabu, 11 Juni 2025

Rating Artikel 5/5

|

1

Bagikan

Di era digital, gadget—seperti YouTube maupun aplikasi edukasi—sudah menjadi bagian hampir tak terpisahkan dari kehidupan anak. Orang tua sering memanfaatkan gadget sebagai sarana hiburan, pembelajaran, atau penenang anak. 


Namun, penggunaan berlebihan berisiko pada terjadinya gangguan tidur, perkembangan bicara yang terhambat, mata lelah, bahkan perilaku agresif pada anak. Oleh karena itu, menentukan screen time yang tepat sesuai usia sangat penting demi tumbuh kembang optimal. 


Artikel ini menyajikan penjelasan terstruktur — mulai definisi, rekomendasi durasi, risiko yang perlu diwaspadai, serta strategi membatasi yang efektif.


Artikel lainnya: 10 Efek Negatif Anak Makan Sambil Main Handphone & Nonton TV


Apa Itu Screen Time?


Screen time adalah durasi yang dihabiskan anak untuk menatap layar elektronik: TV, ponsel pintar, tablet, komputer, serta perangkat bermain digital. Poin utama bukan sekadar lamanya, melainkan kualitas interaksi: melihat konten edukatif, interaktif, atau sekadar hiburan pasif yang tanpa pendampingan.


Para ahli menegaskan bahwa penggunaan layar yang berkualitas, diikuti orang tua, dapat mendukung perkembangan. Namun, paparan berlebihan—terutama pada usia awal—justru mengganggu interaksi nyata, bahasa, tidur, dan perilaku .


Screen Time Aman untuk Anak (Menurut Usia)


a. Usia 0–<1 Tahun (Bayi)


  • WHO: Tidak ada screen time, kecuali video call singkat dengan keluarga jauh
  • Fokus pada stimulasi fisik: tummy time, bernyanyi, membaca bergambar, dan interaksi langsung
  • Tidur: 14–17 jam bayi 0–3 bulan; 12–16 jam bayi 4–11 bulan


b. Usia 1–2 Tahun (Toddler)


  • WHO dan AAP: Hindari screen time hingga 18–24 bulan, kecuali video call. Setelah 1–2 tahun, maksimal ≤1 jam/hari, dengan pendamping orang tua
  • Wajib didampingi dan pilih konten berkualitas, edukatif
  • Aktivitas fisik: ≥180 menit/hari; tidur: 11–14 jam


c. Usia 2–5 Tahun (Prasekolah)


  • WHO: maksimal 1 jam/hari; “less is better” 
  • AAP merekomendasikan durasi dan konten edukatif, dengan pendampingan aktif orang tua
  • Aktivitas fisik: ≥180 menit/hari, termasuk minimal 60 menit sedang–berat 
  • Tidur: 10–13 jam


d. Usia ≥6 Tahun (Sekolah Dasar ke Atas)


  • IDAI: belajar online maksimal 1,5 jam/hari; screen time non-pelajaran disarankan total ≤2 jam/hari 
  • AAP & Elemetric Health: layar rekreasi ≤2 jam/hari, lebih baik fokus pada aktivitas fisik dan sosial 
  • Penting: jadwal seimbang antara layar, belajar, aktivitas fisik, istirahat, dan interaksi keluarga


Artikel lainnya: 10 Tanda Remaja Jompo dan Cara Menghindarinya


Mengapa Batasan Ini Penting? Risiko Screen Time Berlebihan


  • Perkembangan Bahasa Tertunda: Balita dengan layar ≥30 menit/hari, risiko telat bicara meningkat 49 %.
  • Gangguan Tidur: Paparan blue light menekan melatonin dan mengganggu kualitas tidur.
  • Perilaku dan Emosional: Kecanduan gadget memicu tantrum, agresi, sulit bersosialisasi.
  • Mata Lelah: Pandangan layar terus-menerus menyebabkan digital eye strain.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik: Duduk lama mengurangi aktivitas motorik dan kebugaran fisik.
  • Kualitas Interaksi Turun: Anak menyerap lebih sedikit verbal dari lingkungan sekitar.


Cara Membatasi Screen Time Tanpa Drama



Berikut strategi praktis agar anak tidak kecanduan, tetap sehat dan bahagia:


1. Zona & Jadwal Bebas Layar


  • Tetapkan aturan: tidak ada gadget saat makan, 1 jam sebelum tidur, dan di kamar tidur.
  • Contoh: “Sudah 20 menit, sekarang waktunya istirahat 20 detik” untuk mencegah ketegangan mata.


2. Gunakan Aplikasi Kontrol Orang Tua


  • Manfaatkan parental control bawaan (iOS & Android) atau aplikasi pihak ketiga untuk atur durasi, blokir konten, dan lihat riwayat penggunaan


3. Dampingi dan Pilih Konten Berkualitas


  • Tonton bersama, bertanya, dan hubungkan video dengan kehidupan nyata: “Karakter itu membantu satwa…” .
  • Pilih konten edukatif dengan tempo pelan, interaktif, dan relevan.


4. Alternatif yang Menarik Tanpa Layar


  • Ajak bermain di luar, membaca buku, menggambar, atau bermain musik.
  • Lebih baik jika jenis kegiatan diganti secara berkala agar anak tidak bosan.


5. Orang Tua sebagai Teladan


  • Kurangi penggunaan layar orang tua saat bersama anak; tunjukkan minat pada aktivitas tanpa layar


6. Buat Family Media Plan


  • Buat perjanjian bersama keluarga tentang kapan dan seberapa lama boleh menggunakan gadget.
  • Sertakan konsekuensi ringan jika aturan dilanggar.


Artikel lainnya: 10 Cara Atasi Anak Susah Makan dan Sebabnya, Ibu Wajib Tahu!


7. Pantau dan Evaluasi


  • Catat pola penggunaan gadget anak dan amati dampaknya: perubahan perilaku, tidur, atau prestasi sekolah.
  • Revisi aturan sesuai perkembangan anak.


8. Selektif pada Konten & Waktu


  • Pilih konten sesuai umur (TV rating: SU, P, A) untuk anak berusia ≥2–6 tahun 
  • Hindari paparan layar sebelum tidur untuk menjaga kualitas tidur.


Screen time bukan hanya soal durasi, tetapi juga kualitas konten, pendampingan orang tua, dan pengganti berupa aktivitas fisik serta interaksi nyata.


Untuk membaca artikel tentang parenting anak lainnya, silakan mengunjungi Informasi seputar Parenting Terbaru. Ada beragam tips parenting yang praktis dilakukan di rumah bersama pasangan.


Selain itu, kini melalui program poin loyalty Kpoin, Kpeople berkesempatan mendapatkan poin dari setiap belanja produk dan layanan kesehatan KALBE dan menukarnya dengan beragam hadiah menarik seperti voucher belanja, pulsa token listrik hingga saldo e-wallet.


Pelajari lebih lanjut Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan jangan lupa unduh aplikasi KPOIN di App Store atau Google Play Store untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul serta info promo menarik lainnya.


Daftar Referensi


  • Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children under 5 years of age, WHO, 2019. 
  • Screen Time for Your Kids: Mind the Kind and the Time, FHS Hong Kong Department of Health, 2025. 
  • Screen time (Wikipedia), 2025. 
  • Kapan Boleh Memberi Ponsel untuk Anak? Ini Syaratnya, KlikDokter, dr. Kathleen Clarke-Pearson, 2020. 
  • 8 Tanda Anak Anda Kecanduan Gadget, Waspadalah!, KlikDokter, 2021. 
  • Belajar Online Saat Pandemi, Idealnya Berapa Jam?, KlikDokter, dr. Devia Irine Putri (IDAI), 2020. 
  • Hati-hati, Penggunaan Gawai Bisa Bikin Anak Terlambat Bicara, KlikDokter, 2022. 
  • Children and Screen Time: Impacts and Guidelines, Elemetric Health via LinkedIn, 2025.
  • Indonesia seeks stricter social media rules for children, ANTARA News, 2025. 
  • Indonesia signals social media ban for kids, The Australian, 2025. 

Komentar

profile-arta saka pamezza

arta saka pamezza Rating 5/5

Kamis, 12 Juni 2025

bermanfaat , saya bisa belajar menjadi ayah yg baik untuk anak di masa depan nanti , semoga dengan a... Selengkapnya
kpoin-admin-image

Admin KPoin

Jumat, 13 Juni 2025

Amin KPeople, terima kasih atas sharingnya. Semoga informasi yang berikan dapat bermanfaat ya, sehat... Selengkapnya

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.