Alasan Gejala PMS Sudah Datang, tapi Haid Tak Kunjung Muncul

Munculnya gejala pramenstruasi (PMS), seperti kram perut atau nyeri payudara menjadi tanda bahwa menstruasi atau haid akan datang. Namun, beberapa orang terkadang tak kunjung haid meski mengalami gejala PMS yang sudah berlangsung lama.

Lantas, apa penyebab PMS tapi tidak haid? Apakah ini berbahaya? Mari temukan jawaban lengkapnya lewat artikel berikut ini. 

Artikel lainnya: Fase Siklus Menstruasi dan Tahapan yang Terjadi Setiap Bulan

Memahami Kemungkinan Penyebab Munculnya Gejala PMS Tanpa Disertai Menstruasi

Jika KPeople sudah mengalami gejala PMS seperti biasanya namun menstruasi tak kunjung datang, ini tentunya bisa membuat khawatir. Berikut beberapa kemungkinan penyebab telat haid yang bisa terjadi:

1. Stres berlebih 

Banyak pikiran dan tekanan, alias stres jadi salah satu penyebab haid tak kunjung datang. Penting untuk diingat, produktivitas hormon yang mengatur siklus haid dapat dipengaruhi oleh kondisi otak. 

Saat stres, keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi akan terganggu. Estrogen dan progesteron yang naik turun bisa menyebabkan keterlambatan atau penghentian sementara menstruasi. Oleh karenanya, stres telat haid tidak boleh dibiarkan secara terus-menerus. 

2. Perubahan berat badan yang drastis 

Apabila gejala menstruasi sudah dirasakan, namun haid tak kunjung muncul dapat menjadi tanda bahwa siklus menstruasi tidak teratur. Ini bisa disebabkan oleh perubahan berat badan yang naik maupun turun secara drastis dalam waktu singkat.

Penurunan atau peningkatan berat badan secara tiba-tiba dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. 

3. Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat memengaruhi produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi, sehingga menyebabkan keterlambatan haid meskipun gejala PMS muncul. 

Saat jumlah hormon tiroid tidak seimbang, ini bisa memengaruhi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang berperan penting dalam proses ovulasi. Menurunnya kadar LH dan FSH bisa membuat ovarium tidak berfungsi dengan baik, sehingga proses pelepasan sel telur bisa gagal. 

4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Hal tersebut akan berdampak pada terganggunya ovulasi dan menyebabkan menstruasi tidak teratur atau tertunda. 

Kelainan hormonal ini ditandai dengan adanya sejumlah kista pada ovarium atau indung telur. Selain itu, gejalanya juga bisa disertai dengan munculnya bulu-bulu halus di wajah dan dada, serta obesitas. Tak jarang, sebagian wanita tidak merasakan gejala-gejala tersebut. 

5. Polip Rahim

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan pada lapisan dalam rahim yang dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, termasuk keterlambatan haid. Adanya polip pada rahim dapat ditandai dengan munculnya rasa sakit dan ketidaknyamanan di area perut. Apabila KPeople mengalami nyeri perut tapi tidak haid, segera periksakan diri ke dokter, ya!

6. Aktivitas Fisik Berlebihan

Olahraga intens atau aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan stres fisik pada tubuh. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan hormon dan siklus menstruasi. Untuk itu, dianjurkan agar tidak melakukan olahraga secara berlebihan.

7. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Penyebab PMS tapi tidak haid juga bisa terjadi akibat sindrom iritasi usus besar. IBS adalah gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan gejala seperti kram perut dan kembung, yang mirip dengan gejala PMS, namun tidak terkait dengan siklus menstruasi. Nyeri perut akibat IBS biasanya serupa dengan nyeri haid, karena menyerang di area yang sama. 

Artikel lainnya: Cara Mudah Menghitung Masa Subur

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Kehamilan?

Beberapa tanda awal kehamilan seringkali menyerupai gejala PMS. Tak heran, beberapa wanita sering khawatir. Berikut beberapa tanda kehamilan awal yang bisa KPeople perhatikan:​

• Kram perut ringan
• Perubahan pada payudara, seperti nyeri atau pembengkakan
• Perubahan suasana hati
• Kelelahan
• Sering buang air kecil
• Mual atau morning sickness

Perlu diingat, gejala-gejala ini memang umum terjadi pada awal kehamilan. Akan tetapi, juga bisa muncul menjelang menstruasi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perubahan tubuh dan melakukan tes kehamilan jika menstruasi terlambat. Waktu yang disarankan untuk melakukan tes kehamilan adalah:​

• Satu minggu setelah terlambat haid: Ini memberikan hasil yang lebih akurat karena kadar hormon hCG sudah cukup tinggi untuk terdeteksi
• Dua minggu setelah berhubungan seksual tanpa kontrasepsi: Memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk memproduksi hormon hCG yang dapat terdeteksi oleh test pack
• Pagi hari saat buang air kecil pertama: Konsentrasi hormon hCG dalam urine paling tinggi di pagi hari, sehingga meningkatkan akurasi hasil tes

Artikel lainnya: 10 Tips Merawat Kesehatan Vagina agar Tetap Sehat dan Bersih

Kapan Sebaiknya Berkonsultasi dengan Dokter Mengenai Kondisi Ini?

Jika hasil tespek negatif tapi telat haid, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan hal tersebut, antara lain:​

• Tes dilakukan terlalu dini, sehingga kadar hormon hCG belum cukup tinggi untuk terdeteksi
• Stres atau perubahan gaya hidup, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi
• Kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan tiroid
• Kesalahan penggunaan tes kehamilan, seperti waktu pengambilan sampel urine yang tidak tepat

Dalam kasus seperti ini, disarankan untuk mengulangi tes kehamilan beberapa hari kemudian atau berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. ​

Pentingnya Memantau Siklus Menstruasi KPeople Secara Teratur

Memantau siklus menstruasi dapat membantu mengenali pola normal dan mendeteksi perubahan yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan. Dengan mencatat tanggal menstruasi, durasi, dan gejala yang dialami, KPeople dapat memberikan informasi yang berguna bagi dokter jika diperlukan.

Tentunya kami memahami pentingnya mendapatkan dukungan di setiap fase kesehatan KPeople. Jika memang KPeople sedang dalam program hamil, maka hal ini tidak perlu menjadi kekhawatiran berlebih.

Selain berkonsultasi dengan dokter secara berkala nantinya, KPeople juga perlu untuk memastikan asupan nutrisi tetap optimal selama promil. Untuk itu, KPeople dapat menjelajahi produk dan layanan terbaik dari Brand Partner Kalbe untuk menemukan dukungan yang tepat.

Menariknya, kini setiap pembelian produk dan layanan dari partner Kalbe akan mendapatkan poin berharga yang nantinya KPeople bisa lakukan redeem poin untuk berbagai macam hadian menarik seperti voucher belanja atau saldo e-wallet.

Mulailah dengan Registrasi Kpoin sekarang – hanya butuh nomor handphone – untuk terhubung dengan komunitas promil dan mendapatkan reward atas pilihan sehat KPeople.

Referensi:

• Women’s health. When Your Period Is Missing, But All the Other Signs Are There. Diakses dari https://www.womenshealthaz.com/when-your-period-is-missing-but-all-the-other-signs-are-there/
• WebMD. Cramps but No Period. Diakses dari https://www.webmd.com/women/cramps-but-no-period
• Flo. Why Do I Have Period Symptoms But No Period? Reasons for Cramps and Pain Without Menstruating. Diakses dari https://flo.health/menstrual-cycle/health/period-symptoms-but-no-period
• Cleveland Clinic. Premenstrual Syndrome. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24288-pms-premenstrual-syndrome
• Klikdokter.com. Gejala PMS Sudah Datang, Tapi Haid Tak Kunjung Muncul, Kenapa?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/perawatan-wanita/gejala-pms-sudah-datang-tapi-haid-tak-kunjung-muncul-kenapa