
Reproduksi Wanita
Memahami Siklus Menstruasi: Panduan Lengkap untuk Gen Z

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Jumat, 21 Maret 2025
Rating Artikel 5/5
|
12
Bagikan
Menstruasi merupakan bagian dari siklus reproduksi. Proses alamiah ini dialami oleh sebagian besar perempuan, dari remaja pubertas hingga wanita menopause. Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman dan stigma yang beredar di masyarakat, terutama di kalangan Gen Z tentang siklus menstruasi.
Mengingat bahwa menstruasi dialami secara rutin, maka penting untuk memahami siklus menstruasi yang tepat agar bisa memahami kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Artikel lainnya: NIPT triSure: Skrining Kehamilan Non-Invasif Akurat & Aman
Apa Itu Siklus Menstruasi?
Perlu diketahui, setiap bulannya tubuh wanita akan mempersiapkan diri untuk kehamilan. Ketika tidak ada sel telur yang dibuahi, maka lapisan dinding rahim (endometrium) akan meluruh dan keluar lewat vagina. Hal ini disebut dengan darah menstruasi atau haid.
Umumnya, siklus menstruasi akan berbeda-beda pada setiap orang. Namun, biasanya terjadi antara 21-35 hari dengan durasi sekitar 2-7 hari menstruasi. Lalu, bagaimana cara menghitung kapan periode menstruasi? Berikut cara menghitung siklus menstruasi yang tepat:
- Catat hari pertama menstruasi setiap bulannya.
- Hitung jumlah hari antara hari pertama menstruasi di bulan ini dengan hari pertama menstruasi di bulan selanjutnya.
- Total hari yang didapat adalah periode siklus menstruasi KPeople.
Tak hanya sekadar menghitung siklus menstruasi berikutnya tiba, mengetahui siklus menstruasi juga dapat membantu KPeople untuk memahami kesehatan tubuh secara keseluruhan, mulai dari kesehatan reproduksi, mengelola gejala sindrom pramenstruasi (PMS) dengan lebih baik, mengetahui masa subur, dan mempersiapkan diri dalam merencanakan aktivitas sehari-hari.
Fase Siklus Menstruasi
Meluruhnya lapisan rahim lewat vagina alias menstruasi biasanya terjadi dalam beberapa fase siklus. Berikut di antaranya:
1. Fase Menstruasi (Hari 1-5)
Fase pertama dalam siklus menstruasi dimulai dengan pendarahan menstruasi akibat peluruhan lapisan dinding rahim lewat vagina. Di fase ini, tubuh melepaskan lapisan dinding rahim untuk mempersiapkan kehamilan. Namun, ketika tidak terjadi pembuahan, maka lapisan tersebut dikeluarkan lewat vagina.
Ini merupakan tanda awal dari siklus baru dan biasanya berlangsung sekitar 3 hingga 7 hari yang disertai dengan gejala seperti kelelahan, kram perut, sakit kepala, perubahan suasana hati, hingga nyeri otot.
2. Fase Folikular (Hari 1-13)
Pada fase folikular, ini dimulai dari hari pertama menstruasi dan berlangsung hingga ovulasi. Saat memasuki fase folikular, kelenjar pituitari di otak mulai melepaskan hormon perangsang folikel (FSH).
Fungsinya untuk merangsang ovarium agar menghasilkan beberapa folikel yang mengandung sel telur dan salah satunya akan menjadi sel telur matang.
Selama proses ini, hormon estrogen akan meningkat dan menyebabkan lapisan dinding rahim akan kembali menebal. Ini menjadi tanda bahwa lapisan endometrium sudah siap untuk kemungkinan kehamilan.
3. Fase Ovulasi (Hari 14)
Ini merupakan periode paling subur dalam siklus menstruasi. Pasalnya, di hari ke-14 dalam siklus menstruasi, tubuh akan mengalami peningkatan hormon luteinizing (LH) yang mengakibatkan keluarnya sel telur.
Sel telur yang keluar dari ovarium dapat dibuahi hingga 24 jam setelah dikeluarkan. Fase ovulasi biasanya diikuti dengan peningkatan suhu tubuh basal dan keputihan yang lebih elastis.
Artikel lainnya: Wajib Coba! Alat Tes Kesuburan Paling Akurat
4. Fase Luteal
Proses siklus menstruasi selanjutnya adalah fase luteal yang berlangsung antara hari ke-15 hingga hari ke-28. Sel telur yang keluar dari ovarium akan bergerak ke tuba falopi menuju rahim. Di fase ini, hormon progesteron akan meningkat untuk mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal lapisan dinding rahim.
Jika sel telur berhasil dibuahi sperma dan menempel pada dinding rahim, maka terjadi kehamilan. Namun, tidak terjadi pembuahan, gejala pramenstruasi (PMS) akan muncul yang ditandai dengan nyeri pada payudara, cepat lelah, emosi tidak stabil, dan sakit kepala.
Ketika pembuahan tidak terjadi, kadar estrogen serta progesteron akan turun, sehingga menyebabkan lapisan dinding rahim yang tebal akan meluruh hingga menjadi darah menstruasi.
Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Gaya hidup dan stres berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi.
- Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
- Polycystic ovary syndrome (PCOS) gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan ovulasi yang tidak teratur.
- Hormon tiroid yang terlalu tinggi atau rendah dapat memengaruhi siklus menstruasi.
- Penyakit kronis seperti diabetes atau gangguan makan dapat berkontribusi pada siklus yang tidak teratur.
Cara Menjaga Kesehatan selama Menstruasi
Menjaga kesehatan selama menstruasi sangatlah penting agar tubuh tetap dalam kondisi optimal dan terhindar dari masalah. Ini tipsnya:
- Jaga pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan kaya akan zat besi.
- Minum air yang cukup untuk mengurangi gejala PMS sepeti perut kembung dan kelelahan.
- Tetap lakukan olahraga ringan untuk membantu mengurangi nyeri menstruasi.
- Kelola stres dengan meditasi dan tidur cukup.
Memahami siklus menstruasi dapat membantu perempuan, terutama Gen Z, jadi lebih mengenali kesehatan tubuh, mengelola gejala dengan lebih baik, dan mempersiapkan diri.
Jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti menstruasi lebih dari 7 hari atau tak kunjung menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, dianjurkan untuk segera konsultasi dengan dokter.
Yuk, Download aplikasi KPoin sekarang di Google Play dan App Store, dapatkan poin dari brand favoritmu dengan belanja di merchant resmi dan kumpulkan poin! Registrasi dan upload struk pembelian untuk klaim poin. Tukar poin dengan hadiah menarik sekarang juga!
Referensi:
- Cleveland Clinic. Menstrual cycle. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10132-menstrual-cycle
- Mayo Clinic. Menstrual cycle: Whatβs normal, whatβs not. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/menstrual-cycle/art-20047186
- National Health Service. Periods and fertility in the menstrual cycle. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/periods/fertility-in-the-menstrual-cycle/
Komentar

Naimatu Ahlal Jannah β’ Rating 5/5
Sabtu, 26 April 2025

Admin KPoin
Senin, 28 April 2025

Dwiyanti Mega W β’ Rating 5/5
Selasa, 22 April 2025

Admin KPoin
Rabu, 23 April 2025

yohan dianto β’ Rating 5/5
Rabu, 16 April 2025

Admin KPoin
Rabu, 16 April 2025

shara nur fadhila β’ Rating 5/5
Selasa, 15 April 2025

Admin KPoin
Selasa, 15 April 2025

Felix Ramadhan β’ Rating 5/5
Senin, 14 April 2025

Admin KPoin
Senin, 14 April 2025

wasinus anggoro mulyono β’ Rating 5/5
Kamis, 10 April 2025

Admin KPoin
Jumat, 11 April 2025

yeni mulyano β’ Rating 5/5
Kamis, 10 April 2025

Admin KPoin
Jumat, 11 April 2025

silvia hanifah puspita sari β’ Rating 5/5
Minggu, 06 April 2025

Admin KPoin
Senin, 07 April 2025

chrishelle stefania β’ Rating 5/5
Sabtu, 05 April 2025

Admin KPoin
Senin, 07 April 2025

Fahri Istiari β’ Rating 5/5
Kamis, 27 Maret 2025

Admin KPoin
Kamis, 27 Maret 2025

tessa widi agnesta β’ Rating 5/5
Kamis, 27 Maret 2025

Admin KPoin
Kamis, 27 Maret 2025

aris munandar β’ Rating 5/5
Sabtu, 22 Maret 2025

Admin KPoin
Senin, 24 Maret 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1

MPASI
Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Tekstur, Porsi Ideal dan Jadwalnya
Rating Artikel 5/5
|
2