HomeArtikelBerita Kesehatan

Terpapar Cs-137? Kenali Risiko dan Penanganan

Terpapar Cs-137? Kenali Risiko dan Penanganan

Berita Kesehatan

Terpapar Cs-137? Kenali Risiko dan Penanganan

profile-Christovel Ramot

Penulis: Christovel Ramot

Selasa, 07 Oktober 2025

Rating Artikel 5/5

|

2

Bagikan

Belakangan ini, publik dikejutkan oleh dugaan kontaminasi radioaktif Cs-137 pada sejumlah industri dan bahan pangan di Cikande, Banten. Bila bahan pangan yang telah terkontaminasi itu sudah terlanjur dikonsumsi, apa yang akan terjadi? Seberapa bahayanya? Dan tindakan apa yang harus segera dilakukan?


Kasus ini memunculkan kekhawatiran akan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Meski kadar kontaminasi yang ditemukan sejauh ini diklaim masih dalam ambang aman, tetap penting bagi kita untuk memahami konsekuensi paparan radioaktif, bagaimana mengenal gejalanya, dan tindakan mitigasi yang dapat diambil bila terjadi paparan.  


Apa Itu Radioaktif Cs-137? 


Cesium-137 (Cs-137) adalah isotop radioaktif dari unsur cesium. Ia terbentuk sebagai produk sampingan dari reaksi fisi nuklir, seperti di reaktor nuklir atau uji coba senjata nuklir.  

Ciri utama Cs-137: 


  • Memancarkan radiasi beta dan gamma yang bersifat pengion (ionizing radiation).  
  • Waktu paruhnya cukup panjang: sekitar 30 tahun. Artinya, dalam waktu 30 tahun, separuh dari jumlah Cs-137 akan meluruh menjadi unsur lain.  
  • Cs-137 mudah larut dalam air dan dapat menyebar melalui media air, tanah, serta rantai makanan.  
  • Karena sifatnya yang mirip garam atau ion (terutama menempel pada senyawa klorida), Cs-137 dapat “masuk” ke tubuh manusia melalui konsumsi (makanan/minuman), inhalasi (debu), atau kontak langsung bila sumber radiasi ada di lingkungan sekitar.  
  • Cs-137 juga memiliki kegunaan di bidang industri dan medis, misalnya dalam instrumen pengukur ketebalan material, kalibrasi alat radiasi, atau terapi radiasi kanker dalam dosis terkontrol.  
  • Dalam konteks kasus Cikande, dugaan kontaminasi Cs-137 muncul di logam rongsokan di sekitar fasilitas industri, yang kemudian berpotensi mencemari bahan pangan atau lingkungan sekitar.  


Dengan latar belakang tersebut, penting untuk memahami bahwa paparan Cs-137 tidak selalu langsung menimbulkan kerusakan drastis, efeknya tergantung dosis, durasi paparan, rute masuk (internal dari konsumsi vs eksternal dari lingkungan), serta kondisi kesehatan orang yang terpapar. 


Baca artikel lainnya: Mengenal Flu Singapura, Gejala, Cara Mencegah, dan Mengobati


Apa Efek Jangka Pendek Terkena Radioaktif Cs-137? 


Efek jangka pendek (akut) dari paparan Cs-137 umumnya muncul jika seseorang terkena dosis radiasi yang tinggi secara tiba-tiba atau melalui konsumsi zat radioaktif dalam jumlah besar. Pada daya paparan rendah atau dosis kecil, gejala langsung mungkin minimal atau tak tampak. Berikut beberapa kemungkinan efek jangka pendek: 


1. Iritasi saluran pencernaan


Jika makanan/minuman tercemar dikonsumsi, bisa muncul mual, muntah, diare, nyeri perut. Ini terjadi karena radiasi merusak sel-sel dinding saluran pencernaan.  


2. Kelemahan, kelelahan, malaise


Paparan radiasi bisa menyebabkan kerusakan sel darah di sumsum tulang (tergantung dosis), menurunkan produksi sel darah, sehingga pasien bisa merasa lemah atau cepat letih.  


3. Eritema / kemerahan kulit atau iritasi kulit


Radiasi eksternal intens bisa memicu “sunburn radiasi” berupa kemerahan, gatal, atau luka ringan di kulit yang terkena.  


4. Kerusakan sel jaringan lokal


Bila ada kontak langsung dengan bahan radioaktif atau kontaminan lokal, sel jaringan di area itu bisa rusak, terjadi peradangan lokal, bahkan luka bakar radiasi bila dosis sangat tinggi.  


5. Gejala nonspesifik


Sakit kepala, kehilangan nafsu makan, demam ringan, nyeri otot, atau sensasi tidak enak badan umum bisa muncul, tetapi sulit dibedakan dari penyakit lain kecuali bila ada riwayat paparan radiasi. 


Namun, dalam kasus-kasus nyata seperti temuan Cs-137 di udang beku di Cikande, kadar yang terdeteksi masih jauh di bawah ambang batas kritis, sehingga efek akut biasanya tidak langsung muncul.  


Secara umum, efek akut lebih mungkin terjadi jika dosis internal sangat besar, paparan eksternal intens dalam jarak dekat terhadap sumber radiasi, dan sistem pertahanan tubuh (imunitas) lemah. 


Jika konsumsi bahan pangan satu kali dalam kadar rendah, kemungkinan gejala akut minimal atau tidak tampak, tetapi akumulasi jangka panjang lebih merisaukan (dibahas di bagian berikut). 


Baca artikel lainnya: Kenali Gejala Cacar Monyet untuk Lakukan Pencegahan


Apa Efek Jangka Panjang Terkena Radioaktif Cs-137? 


Efek jangka panjang dari paparan radiasi ionisasi seperti Cs-137 cenderung lebih halus dan muncul setelah waktu bertahun-tahun, tergantung dosis, frekuensi paparan, dan faktor biologis individu. Beberapa efek jangka panjang yang telah diidentifikasi oleh literatur dan penelitian: 


1. Risiko kanker meningkat


Paparan radiasi yang merusak DNA sel dapat memicu mutasi, sel tumbuh abnormal, dan berkembang menjadi kanker. Kanker yang paling sering dikaitkan adalah leukemia, kanker tiroid, kanker paru, serta kanker jaringan lunak dan tulang. 


Meski begitu, sebuah artikel menyebut bahwa paparan jangka panjang dosis rendah Cs-137 tidak selalu meningkatkan risiko kanker pada orang dewasa, tergantung pada dosis kumulatif dan sensitivitas individu. 


2. Kerusakan organ & jaringan


Cs-137 bisa menumpuk di otot dan jaringan lunak lain serta memancarkan radiasi internal terus-menerus, yang seiring waktu dapat merusak organ seperti hati, ginjal, jantung, paru, dan sistem saraf.  


3. Gangguan sistem hematopoietik (sum-sum tulang)


Paparan internal radiasi bisa mengganggu produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam jangka waktu panjang, menyebabkan anemia kronis, gangguan imunitas, atau predisposisi terhadap penyakit hematologi. 


4. Efek genetis / mutasi


Pada paparan cukup besar, mutasi pada sel germinal (sel reproduksi) mungkin terjadi, yang potensial diwariskan ke keturunan. Meski bukti langsung pada manusia terbatas, teori radiasi mendukung kemungkinan ini. 


5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan


Bila paparan terjadi pada anak-anak atau selama kehamilan, sel tubuh yang sedang berkembang sangat rentan terhadap kerusakan. Akibatnya dapat muncul cacat lahir, pertumbuhan terganggu, keterlambatan perkembangan saraf atau otak. 


6. Penurunan sistem kekebalan


Kerusakan sel-sel sistem imun dapat menurunkan daya tahan terhadap penyakit infeksi kronis atau penyakit degeneratif lainnya. 


7. Efek stokastik (tanpa ambang dosis)


Dalam radiasi, efek stokastik adalah efek acak (misalnya kanker) yang bisa terjadi meskipun dosis sangat kecil, meskipun probabilitasnya rendah. Hal ini berarti tidak ada dosis radiasi “nol risiko” absolut.


Baca artikel lainnya: Kasus COVID-19 Naik Lagi di Indonesia: Waspadai Varian Baru


Bagaimana Cara Mengatasi Bila Terlanjur Mengonsumsi Bahan Pangan Terkontaminasi Radioaktif? 


Jika Anda mengetahui atau mencurigai bahwa Anda atau keluarga sudah mengonsumsi bahan pangan yang terpapar Cs-137, berikut langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tindakan mitigasi:


  • Hentikan konsumsi lebih lanjut

Segera berhenti mengonsumsi bahan pangan dari sumber tersebut atau produk sejenis yang mencurigakan. 


  • Minum banyak air putih

Dengan meningkatkan asupan cairan, Anda membantu sistem ekskresi tubuh (ginjal/urin) untuk mengeluarkan radionuklida dari tubuh.  


  • Konsumsi makanan kaya antioksidan & zat penangkal radikal bebas

Buah dan sayuran (vitamin C, E, karotenoid), serta makanan yang kaya serat dapat membantu mendorong pengeluaran toksin dan memperkuat pertahanan sel terhadap kerusakan radiasi. 


  • Memperhatikan proses memasak

Bila kontaminasi relatif ringan, sebagian radionuklida dapat berkurang melalui proses pencucian, pengelupasan kulit (jika relevan), dan pemasakan (rebus, kukus) — meskipun kemungkinan pengurangan total sangat terbatas.  


  • Detoksifikasi medis (jika tersedia dan diresepkan dokter)

Dalam kasus kontaminasi intern yang signifikan, dokter nuklir dapat meresepkan agen penjernih (chelation agents) atau garam obat tertentu (misalnya penggunaan Prussian blue untuk mengikat cesium dalam usus dan mendorong ekskresi) — ini tergantung evaluasi medis dan dosis paparan internal. 


  • Pantau gejala dan kesehatan secara berkala

Lakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi organ (hati, ginjal), serta pemantauan parameter kesehatan lain seperti count sel darah, indikator inflamasi, dan screening kanker bila direkomendasikan. 


  • Laporkan ke instansi kesehatan & radiasi

Bila kontaminasi bahan pangan signifikan, laporkan ke Dinas Kesehatan setempat atau lembaga pengawas radiasi (misalnya BAPETEN di Indonesia) agar dilakukan pengukuran, pemantauan, dan langkah mitigasi lingkungan. 


  • Edukasi dan hindari panic

Jangan terpancing hoaks atau informasi yang tidak terpercaya. Informasi dari lembaga resmi (BPOM, BAPETEN, Kemenkes) lebih dapat dipercaya. 


Langkah-langkah ini tidak menjamin eliminasi total Cs-137 dalam tubuh, tetapi bisa membantu meminimalkan efek dan mengurangi beban internal jika paparan dosisnya tidak ekstrem. 


Baca artikel lainnya: Diethylene Glycol (DEG): Penyebab Kematian Anak di India


Kapan Harus ke Dokter? 


Segera cari layanan medis bila Anda atau anggota keluarga menunjukkan gejala-gejala berikut setelah konsumsi bahan pangan yang dicurigai terkontaminasi, atau bila ada riwayat paparan radiasi cukup tinggi:


  • Mual, muntah hebat berulang 
  • Diare berat disertai dehidrasi 
  • Pendarahan dari gusi, hidung, atau perdarahan abnormal lainnya 
  • Demam tinggi yang tidak mereda 
  • Kelemahan ekstrem, pingsan, kehilangan kesadaran 
  • Luka, iritasi atau kemerahan kulit luas atau luka bakar radiasi 
  • Gejala neurologis: kebas, tremor, disorientasi 
  • Penurunan tajam jumlah sel darah (dengan gejala anemia, infeksi berulang, perdarahan) 


Dokter, terutama spesialis radiologi / nuklir atau onkologi medis, akan melakukan evaluasi lebih lanjut seperti:


  • Tes darah lengkap (hitung darah lengkap, fungsi ginjal & hati) 
  • Indikator radiasi internal bila ada fasilitas (whole-body counter, pengukuran radionuklida dalam darah/urin) 
  • Pencitraan atau pemeriksaan khusus bila dicurigai kerusakan organ 
  • Penilaian risiko jangka panjang dan rencana tindak lanjut 


Pastikan membawa informasi sebanyak mungkin (jenis bahan pangan, waktu konsumsi, jumlah, lokasi sumber) agar dokter bisa menilai dosis paparan secara lebih akurat. 


Paparan radioaktif Cs-137 merupakan isu kesehatan serius, terutama bila bahan pangan tercemar masuk ke rantai konsumsi manusia. Meski kasus kontaminasi yang ditemukan sejauh ini di Indonesia (misalnya udang beku dari Cikande) masih berada dalam kadar di bawah ambang intervensi, tidak ada salahnya untuk tetap waspada. 


Paparan radiasi berisiko menimbulkan efek jangka pendek (mual, kerusakan sel, iritasi) dan jangka panjang (kanker, kerusakan organ, gangguan genetik). Bila Anda atau keluarga sudah terlanjur mengonsumsi bahan pangan terkontaminasi, lakukan tindakan segera seperti menghentikan konsumsi, minum banyak air, asupan antioksidan, dan konsultasi medis bila muncul gejala serius. 


Sebagai informasi tambahan dan edukasi, Anda bisa membaca artikel-artikel lain di KPoin tentang topik kesehatan atau tips lainnya tentang gaya hidup. Selain itu, jangan lupa download aplikasi KPoin di App Store dan Google Play Store agar Anda selalu mendapatkan update kesehatan terpercaya, dan artikel mendalam. 


Daftar Referensi & Pustaka 


  • Cesium‑137, Ini Dampak dan Cara Mengurangi Efek Paparannya – Alodokter (2025)  
  • Luaran Jangka Panjang terhadap Paparan Cesium‑137 – Alomedika (2022)  
  • Bahaya dan Manfaat Cesium‑137 – Detik Health (2025)  
  • Udang Beku RI Terpapar Radioaktif – Mongabay (2025)  
  • BPOM Tekankan Keamanan Pangan Terkait Kasus Radioaktif – BPOM (2025)

Komentar

profile-Alifian Muhammad

Alifian Muhammad Rating 5/5

Selasa, 07 Oktober 2025

Wah sebegitu bahayanya ya Cs-137 ini apabila dikonsumsi, dan sudah menjadi perhatian Pemerintah dala... Selengkapnya
kpoin-admin-image

Admin KPoin

Selasa, 07 Oktober 2025

Dear KPeople, terima kasih untuk sharingnya dan tanggapannya. Semoga informasi yang diberikan dapat ... Selengkapnya
profile-marianti sari

marianti sari Rating 5/5

Selasa, 07 Oktober 2025

terima kasih sudah mengedukasi kami lewat artikel kpoin ini sangat bermanfaat sekali , artikel artik... Selengkapnya
kpoin-admin-image

Admin KPoin

Selasa, 07 Oktober 2025

Dear KPeople, terima kasih kembali. Yuk KPeople jangan lupa selalu kunjungi artikel KPoin dan nantik... Selengkapnya

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.