
Diabetes
Kenali Gejala Awal Diabetes yang Sering Terabaikan
Penulis: Christovel Ramot
Selasa, 05 November 2024
Rating Artikel 5/5
|
2
Bagikan
Reviewer: dr. Dyah Novita Anggraini (KlikDokter)
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat secara global. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021, lebih dari 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.
Di Indonesia sendiri, prevalensi diabetes juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, mengenali gejala awal diabetes sangat penting untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita diabetes karena gejala awal sering kali terabaikan atau dianggap sebagai hal yang biasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala umum diabetes, gejala yang kurang dikenal tetapi penting untuk diwaspadai, serta pentingnya deteksi dini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Artikel lainnya: Apa itu Diabetes? 11 Fakta Penting yang Kamu Perlu Tahu
Gejala Umum Diabetes
Beberapa gejala diabetes yang sudah umum diketahui oleh banyak orang, antara lain:
1. Sering buang air kecil (poliuria)
Salah satu gejala paling umum dari diabetes adalah sering buang air kecil, terutama di malam hari. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba untuk menyingkirkan kelebihan glukosa melalui urin.
2. Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)
Sering merasa haus adalah gejala umum lain dari diabetes. Tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air kecil, sehingga menyebabkan dehidrasi dan rasa haus yang terus-menerus.
3. Rasa lapar yang berlebihan (polifagia)
Meskipun penderita diabetes mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau bahkan lebih banyak dari biasanya, mereka mungkin merasa lapar secara terus-menerus. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, sehingga tubuh merasa kekurangan energi.
4. Kelelahan
Penderita diabetes sering merasa lelah atau lesu tanpa sebab yang jelas. Ini karena tubuh tidak mampu memproses glukosa dengan baik, sehingga sel-sel tubuh kekurangan energi.
5. Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan
Meskipun penderita diabetes sering merasa lapar dan makan lebih banyak, mereka mungkin mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang membakar lemak dan otot untuk energi karena tidak bisa menggunakan glukosa.
Artikel lainnya: Camilan Enak yang Aman Dikonsumsi Diabetes
Gejala Diabetes yang Kurang Dikenal
Selain gejala umum yang telah disebutkan di atas, ada beberapa gejala awal diabetes yang kurang dikenal tetapi penting untuk diperhatikan:
1. Penglihatan kabur
Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya sering kali diabaikan sebagai tanda awal diabetes. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, sehingga mempengaruhi kemampuan melihat dengan jelas.
2. Luka yang lama sembuh
Penderita diabetes sering mengalami masalah dengan penyembuhan luka, terutama di bagian kaki. Luka yang tidak kunjung sembuh atau sembuh dengan sangat lambat dapat menjadi tanda bahwa kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.
3. Infeksi berulang
Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi jamur pada kulit dan mulut, bisa menjadi tanda awal diabetes. Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
4. Gatal-gatal pada kulit
Kulit yang kering dan gatal, terutama di daerah lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan, bisa menjadi gejala awal diabetes. Kondisi ini terjadi karena sirkulasi darah yang buruk atau infeksi jamur yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
5. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
Neuropati diabetes, atau kerusakan saraf akibat diabetes, dapat menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar di tangan dan kaki. Gejala ini sering kali muncul secara bertahap dan bisa menjadi tanda awal bahwa saraf mulai terpengaruh oleh kadar gula darah yang tinggi.
6. Masalah kesehatan gigi dan gusi
Penderita diabetes lebih rentan terhadap penyakit gusi dan masalah kesehatan gigi lainnya. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan infeksi pada gusi dan mulut, serta memperlambat penyembuhan luka di daerah tersebut.
7. Kulit menggelap di beberapa area
Kondisi yang disebut acanthosis nigricans, di mana kulit di beberapa area seperti leher, ketiak, dan pangkal paha menjadi lebih gelap dan terasa lebih tebal, dapat menjadi tanda awal resistensi insulin, yang merupakan prekursor diabetes tipe 2.
Mengenali gejala awal diabetes sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi. Gejala umum seperti sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, dan kelelahan memang sering menjadi indikator awal.
Namun, gejala-gejala yang kurang dikenal seperti penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki, serta infeksi yang berulang juga perlu diperhatikan dengan serius.
Dengan mengenali dan memahami tanda-tanda ini, kita dapat lebih cepat mengambil langkah yang diperlukan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat, sehingga risiko komplikasi serius dapat diminimalisir.
Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Kamu mengalami satu atau beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika Kamu memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau gaya hidup yang tidak sehat. Deteksi dini diabetes memungkinkan manajemen yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Mengelola kadar gula darah sejak dini sangat penting untuk mencegah diabetes. Di aplikasi Kpoin, Kamu bisa menemukan produk nutrisi seperti Diabetasol, khusus untuk menjaga gula darah tetap stabil. Diabetasol menawarkan produk rendah gula yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian Kamu.
Dapatkan lebih banyak keuntungan dari setiap produk KALBE yang Kamu beli! Tukarkan poin yang sudah Kamu kumpulkan untuk diskon, voucher, atau produk gratis di halaman redeem Kpoin dan mulai tukarkan poin Kamu sekarang!
Selain itu, temukan juga promo eksklusif dan voucher menarik untuk produk kesehatan yang mendukung kesehatan Kamu. Ayo download aplikasi Kpoin sekarang dan dapatkan penawaran terbaik bagi kesehatan gula darah Kamu!
Referensi:
- American Diabetes Association (ADA). (2021). "Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus". Diabetes Care. 44(Supplement 1), S15-S33. DOI: 10.2337/dc21-S002
- Zimmet, P., Alberti, K.G.M.M., & Shaw, J. (2001). "Global and societal implications of the diabetes epidemic". Nature. 414, 782–787. DOI: 10.1038/414782a
- Kahn, S.E., Cooper, M.E., & Del Prato, S. (2014). "Pathophysiology and treatment of type 2 diabetes: perspectives on the past, present, and future". The Lancet. 383(9922), 1068-1083. DOI: 10.1016/S0140-6736(13)62154-6
- Jelinek, H.F., Osman, W.M., Khandoker, A.H., Khalaf, K., Lee, S., & Alsafar, H. (2017). "Clinical profiles, comorbidities, and complications of Type 2 diabetes mellitus in patients from the United Arab Emirates". BMJ Open Diabetes Research & Care. 5(1), e000427. DOI: 10.1136/bmjdrc-2017-000427
Komentar
syakila •
Selasa, 05 November 2024

Admin KPoin
Jumat, 08 November 2024
aziz •
Selasa, 05 November 2024

Admin KPoin
Jumat, 08 November 2024
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Reproduksi Pria
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria
Rating Artikel 0/5
|
0

Imunisasi dan Vaksinasi
Vaksin Dewasa: Pentingnya Imunisasi untuk Kesehatan Optimal
Rating Artikel 5/5
|
2

Imunisasi dan Vaksinasi
Vaksinasi Anak: Lindungi Si Kecil dari Penyakit Berbahaya
Rating Artikel 5/5
|
1

Saraf
Tips Menjaga Kesehatan Saraf Agar Hidup Tenang
Rating Artikel 5/5
|
1