HomeArtikelParenting Anak

Pahami Kesehatan Reproduksi Remaja: Panduan untuk Orang Tua

Pahami Kesehatan Reproduksi Remaja: Panduan untuk Orang Tua

Parenting Anak

Pahami Kesehatan Reproduksi Remaja: Panduan untuk Orang Tua

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Selasa, 01 Juli 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Masa remaja adalah fase penting dalam perkembangan fisik dan emosional seseorang. Di masa ini, terjadi berbagai pubertas, perubahan fisik pada laki‑laki dan perempuan yang memerlukan pemahaman mendalam, terutama tentang kesehatan reproduksi. 


Topik ini tak hanya penting bagi remaja, tapi juga bagi KPeople sebagai orang tua, guru, dan tenaga kesehatan. Komunikasi terbuka dan edukasi yang tepat akan membantu remaja menjalani masa pubertas dengan percaya diri, menjaga kesehatan organ intimnya, dan mencegah risiko seperti infeksi menular seksual, kehamilan remaja, atau penyakit menular seksual (PMS/IMS) termasuk HIV/AIDS.


Artikel lainnya: Kenakalan Remaja: Penyebab, Contoh, Dampak & Solusinya


Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja?


Kesehatan reproduksi remaja mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang memengaruhi fungsi dan proses reproduksi sejak awal pubertas hingga dewasa awal.


Pentingnya hal ini dibicarakan adalah karena remaja mengalami perubahan hormon reproduksi yang signifikan, estrogen dan progesteron pada perempuan, serta testosteron pada laki‑laki. 


Pemahaman ini membantu mereka mengenali tanda‑tanda pubertas, menjaga kebersihan organ intim, serta membuat keputusan seksual yang sehat dan bertanggung jawab.


Mengenal Masa Pubertas Remaja


Pubertas adalah periode perubahan cepat secara fisik dan hormonal. Usia rata‑rata pubertas adalah 8–13 tahun pada perempuan dan 9–14 tahun pada laki‑laki.


Perubahan ini menjadi tanda transisi menjadi individu dewasa. Pemahaman perubahan ini penting agar remaja tidak merasa cemas atau salah memahami kondisi tubuhnya.


Tanda‑tanda pubertas pada perempuan


  • Menstruasi pertama (menarche): tanda paling jelas, terbentuknya siklus haid dan munculnya dismenore (nyeri haid) di awal 
  • Perkembangan payudara: payudara mulai tumbuh, areola dan puting menjadi lebih menonjol
  • Perubahan fisik lain: tumbuh rambut kemaluan dan ketiak, bentuk tubuh menjadi lebih berlekuk


Artikel lainnya: Stretch Mark pada Remaja: Penyebab, Cara Cegah & Samarkan


Tanda‑tanda pubertas pada laki‑laki


  • Mimpi basah (nocturnal emission): terjadi saat tidur, pertanda spermatogenesis telah dimulai
  • Perubahan suara: suara menjadi lebih berat karena perkembangan laring dan jakun
  • Pertumbuhan testis dan penis, serta timbulnya rambut kemaluan dan perubahan bentuk tubuh (bahu melebar, otot berkembang)


Seputar Menstruasi pada Remaja Putri



Menstruasi adalah pelepasan lapisan endometrium setiap bulan sebagai bagian normal dari siklus reproduksi. Di awal masa haid, siklus bisa bervariasi dari 21–45 hari, biasanya stabil menjadi 21–35 hari setelah beberapa tahun.


Siklus menstruasi yang normal


Normalnya berlangsung 5–7 hari, walau variasi bisa terjadi terutama di tahun pertama tergantung kesehatan reproduksi masing-masing remaja.


Premenstrual Syndrome (PMS)


Gejala PMS meliputi nyeri perut (kram), perubahan mood, pegal‑pegal, dan rasa tidak nyaman sebelum menstruasi datang. Relaksasi, kompres hangat, olahraga ringan, dan jika perlu NSAID bisa membantu.


Kebersihan saat menstruasi


  • Ganti pembalut atau tampon setiap 4–6 jam, jika menggunakan menstrual cup, cuci bersih setelah dilepas
  • Gunakan celana dalam yang bersih dan menempel tubuh, ganti minimal dua kali sehari
  • Bersihkan area vagina dari depan ke belakang agar tidak terjadi infeksi saluran kemih dan organ reproduksi
  • Kebersihan organ intim juga penting bagi laki‑laki: disarankan sunat agar terhindar dari risiko kanker penis dan menurunkan risiko infeksi HPV pada pasangan


Artikel Lainnya: Cara Merawat Kesehatan Vagina agar Tetap Sehat dan Bersih


Mengenal Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Remaja Putri


Keputihan normal adalah cairan bening atau putih keram, jumlah sedikit, tanpa bau dan gatal. Keputihan tidak normal ditandai warna kuning atau hijau, bau menyengat, gatal, nyeri saat buang air kecil. Ini bisa jadi tanda infeksi seperti bakterial vaginosis, trikomoniasis, atau kandida. Jika muncul gejala tersebut, segera konsultasi dokter.


Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS/IMS) pada Remaja


Remaja aktif seks tanpa edukasi rentan tertular infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS. Infeksi ini paling sering lewat kontak seksual vaginal, oral, atau anal.


PMS/IMS patut menjadi perhatian karena banyak yang tanpa gejala (misalnya klamidia), tetapi berisiko infertilitas, komplikasi kehamilan, kanker serviks (HPV), hingga HIV/AIDS.


Jenis‑jenis PMS & Cara penularannya


  • Klamidia, gonore, sifilis: bakteri, bisa menyebabkan keputihan abnormal, kencing nyeri, bisul
  • Trikomoniasis: parasit, menyebabkan keputihan berbusa berwarna kuning-hijau
  • HPV: virus, bisa mengakibatkan kutil genital dan meningkatkan risiko kanker serviks
  • HIV: virus yang menyerang sistem imun, ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom, transfusi darah, atau ibu ke janin


Cara pencegahan


  1. Abstinensi: cara paling aman untuk menghindari PMS dan kehamilan
  2. Setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi
  3. Penggunaan kondom secara benar dan konsisten membantu mencegah PMS dan HIV, serta mencegah kehamilan
  4. Imunisasi HPV dan hepatitis B dapat menurunkan risiko IMS tertentu 
  5. Tes/Pemeriksaan rutin bagi remaja yang aktif berisiko direkomendasikan dokter untuk deteksi dini


Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Secara Alami


Pentingnya Pendidikan Seksual Komprehensif dan Akurat Sejak Dini



Pendidikan seksual komprehensif mencakup anatomi reproduksi, pubertas, kontrasepsi, perilaku seksual sehat, persetujuan (consent), orientasi seksual, nilai-nilai moral, dan kekerasan seksual.


Tempat terbaik mendapatkan informasi adalah di rumah dan sekolah. CDC merekomendasikan KPeople sebagai orang tua dilibatkan untuk mengembangkan literasi kesehatan seksual anak serta mendorong layanan kesehatan remaja yang ramah remaja.


Dengan memberikan edukasi, ini dapat menurunkan angka kehamilan remaja, IMS, LGBTQ stigma, dan meningkatkan pemahaman tentang persetujuan serta percaya diri berkata ‘tidak’.


Kapan Remaja Perlu ke Dokter?


Segera berkonsultasi apabila muncul tanda-tanda seperti nyeri haid berat (dismenore), menstruasi tidak teratur, keputihan abnormal, luka atau ruam genital, hubungan seksual tanpa aman, kemungkinan hamil, atau komplikasi emosional.


Remaja putri bisa ke dokter SpOG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi), sedangkan remaja laki-laki ke Androlog atau Urolog jika ada keluhan pada penis, testis, mimpi basah yang mengganggu, nyeri, atau kelainan lain.


Artikel Lainnya: Panduan Kesehatan Mental Remaja: Kenali Masalah & Solusinya


Kesimpulan


Kesehatan reproduksi remaja mencakup pemahaman pubertas (perubahan fisik laki‑laki & perempuan), menstruasi (siklus, nyeri haid, PMS), kebersihan organ intim, keputihan, risiko IMS/PMS/HIV/AIDS/hepatitis, kehamilan remaja, kontrasepsi (sebagai info, bukan promosi), anatomi reproduksi, pendidikan seksual, hormon reproduksi, perilaku seksual, dan persetujuan (consent). 


Informasi dan pendidikan sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting untuk membentuk remaja yang sehat, berdaya, dan bertanggung jawab.


Dapatkan informasi lebih lanjut tentang parenting dengan mengunjungi Informasi seputar Parenting Anak Terbaru. KPeople dapat mengeksplorasi berbagai tips hidup sehat lainnya untuk si buah hati.


Selain itu, ikuti program loyalitas Kpoin di mana Kpeople berkesempatan mendapatkan poin dari setiap pembelanjaan produk dan layanan kesehatan Kalbe. Jangan lupa, tukarkan poin tersebut dengan hadiah menarik dan potongan harga pembelian berikutnya. 


Pelajari lebih lanjut lanjut Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan jangan lupa unduh aplikasi KPOIN di App Store atau Google Play Store sekarang juga untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul serta info promo terbaru.


Referensi:


  • KlikDokter. Pentingnya Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Sejak Dini. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/pentingnya-menjaga-kesehatan-seksual-dan-reproduksi-sejak-dini
  • KlikDokter. Cara Terbaik Kenalkan Kontrasepsi pada Remaja. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/cara-terbaik-kenalkan-kontrasepsi-pada-remaja
  • KlikDokter. Kiat Ajak Remaja Hindari Seks Pranikah. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/kiat-ajak-remaja-hindari-seks-pranikah
  • Judnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Pencegahan Kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) Remaja Perdesaan di Puskesmas II Kembaran Kabupaten Banyumas. Diakses dari https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Axiologiya/article/view/4367
  • IDAI. Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Aspek Sosial. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial?
  • Kemenkes. Kesehatan Remaja. Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/?
  • Klinik Utama Bumil Q. Penyakit Menular Seksual (PMS) pada Remaja: Edukasi dan Langkah Pencegahan. Diakses dari https://bumilqklinik.com/penyakit-menular-seksual-pms-pada-remaja-edukasi-dan-langkah-pencegahan/
  • CDC. Health Care Providers and Adolescent Sexual and Reproductive Health. Diakses dari https://www.cdc.gov/reproductive-health/hcp/teen-pregnancy-prevention/index.html
  • Kemenkes. Remaja Rentan IMS. Diakses dari https://web.rshs.go.id/remaja-rentan-ims/
  • ACOG. Comprehensive Sexuality Education. Diakses dari https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2016/11/comprehensive-sexuality-education
  • CDC. Educating Teenagers About Sex in the United States. Diakses dari https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db44.htm

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.