
Imunisasi dan Vaksinasi
Vaksinasi Anak: Lindungi Si Kecil dari Penyakit Berbahaya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Selasa, 18 Maret 2025
Rating Artikel 5/5
|
4
Bagikan
Vaksinasi atau imunisasi merupakan langkah untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit berbahaya. Proses ini dilakukan dengan memberikan vaksin lewat suntikan yang akan membuat anak kebal terhadap penyakit.
Untuk mencegah penularan penyakit, dosis pertama imunisasi umumnya diberikan selama dua tahun pertama kehidupannya. Setelahnya, vaksinasi lanjutan diberikan sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan dokter.
Artikel lainnya: Jam Tidur Ideal Anak Sesuai Usianya
Pentingnya Vaksinasi untuk Anak
Tujuan vaksinasi adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh anak terhadap penyakit tertentu. Pada dasarnya, vaksin mengandung antigen yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Ketika disuntik ke tubuh, nantinya tubuh akan mengenali dan membentuk antibodi tanpa menyebabkan penyakit tersebut. Dengan begitu, tubuh si kecil akan siap untuk melawan infeksi.
Imunisasi yang rutin dan lengkap merupakan cara efektif dalam mencegah penyebaran penyakit serius yang bisa menyebabkan komplikasi berat, kecacatan, bahkan kematian. Semakin banyak orang yang melakukan vaksinasi, makin sedikit orang yang terinfeksi penyakit.
Artikel lainnya: Rekomendasi Vitamin Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal
Jenis Vaksin Wajib dan Jadwal Pemberiannya
Berdasarkan rekomendasi ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan Indonesia, terdapat beberapa vaksin yang wajib diberikan, berikut di antaranya:
1. Hepatitis B
Vaksin hepatitis B harus diberikan segera setelah anak lahir untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang bisa menyebabkan kerusakan hati. Suntikan vaksin hepatitis B bisa menimbulkan efek samping nyeri, demam, mudah lelah, kulit gatal dan kemerahan, serta bengkak di wajah.
2. Bacillus Calmette-Guerin (BCG)
Jenis vaksin BCG sebaiknya diberikan saat anak usia 0-1 bulan. Tujuannya agar si kecil terhindar dari tuberkulosis (TB). Kejadian ikutan pascaimunisasi alias KIPI dari vaksin BCG adalah ruam merah di area suntikan, demam, sakit saat buang air kecil, muntah, dan sakit perut.
3. Polio
Pemberian vaksin polio oral (OPV) pertama sebaiknya ketika bayi lahir. Kemudian, diikuti dengan dosis selanjutnya saat anak menginjak usia 2, 3, dan 4 tahun. Reaksi dari vaksin ini dapat menimbulkan gejala mudah lelah, demam, ruam merah, gatal-gatal, hilang nafsu makan, dan mudah lelah.
4. Campak
Jenis vaksin ini efektif untuk mencegah penyakit campak. Oleh karenanya, wajib diberikan pada usia 9 bulan dengan dosis lanjutan pada usia 18 bulan dan 6 tahun.
Saat si kecil mendapatkan vaksin campak, ini akan memberikan efek samping bengkak atau nyeri di area suntik, ruam kemerahan, demam, dan nyeri sendi.
Artikel lainnya: Variasi MPASI Lezat untuk Bayi Usia 7 Bulan
5 Difteri, Tetanus, Pertusis (DPT)
Vaksin ini diberikan saat di kecil usia 2, 3, dan 4 bulan. Selanjutnya, diikuti dengan dosis booster pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Ini diperlukan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).
Ada efek samping yang bisa dirasakan oleh si kecil ketika menerima vaksin DPT, seperti nyeri di area suntikan, demam, lelah, hilang nafsu makan, dan muntah.
6. Haemophilus influenzae tipe B
Untuk jenis vaksin yang satu ini, dianjurkan diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan untuk mencegah meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru), dan septic arthritis (radang sendi).
Reaksi dari vaksin ini akan menimbulkan gejala kemerahan atau bengkak di area suntikan, mengantuk, kehilangan nafsu makan, dan demam.
7. Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)
Pneumococcal Conjugate Vaccine diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan untuk mencegah infeksi pneumokokus, seperti pneumonia dan meningitis. Vaksin ini dapat memberikan efek samping seperti demam dan bengkak di area suntikan.
8. Rotavirus
Jenis vaksin Rotavirus diberikan ketika si kecil usia 2 dan 4 bulan untuk mencegah diare berat akibat infeksi rotavirus. Sama seperti vaksin lain, jenis vaksin ini juga dapat memberikan efek samping gatal-gatal, muntah, mual, diare, mengi, dan jantung yang berdebar.
9. MMR
Vaksin ini merupakan kombinasi untuk melindungi si kecil dari campak, gondongan, dan rubella. Kondisi-kondisi tersebut akan menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti hilang pendengaran atau meningitis. Reaksi dari vaksin MMR adalah demam, kulit gatal, dan bengkak di area suntikan.
10. Tifoid
Tifoid atau tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Ini dapat diberikan pada anak usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
Penyuntikan vaksin tifoid akan memberikan dampak demam, gatal-gatal, bengkak di wajah atau bibir, sakit kepala, dan nyeri di area suntikan.
Artikel lainnya: Gizi Balita Usia 1-5 Tahun: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
11. Varisela
Umumnya, vaksinasi varisela dosis pertama diberikan saat si kecil berusia 12 bulan. Kemudian dosis kedua diberikan ketika usia 14 bulan. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit cacar air.
Penyuntikan ini dapat memberikan efek samping kemerahan, sakit, bengkak di area suntikan, dan demam.
12. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Pemberian vaksin Japanese Encephalitis dosis pertama dilakukan saat si kecil usia 9 bulan, kemudian dilanjutkan dosis kedua saat anak menginjak usia 2 tahun.
Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi virus di otak. Biasanya, reaksi yang muncul terdiri dari sakit kepala, nyeri otot, demam, dan nyeri di area suntikan.
13. Vaksin Hepatitis A
Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hepatitis A. Pastikan si kecil mendapatkan vaksin dosis pertama di usia 12 bulan dan dosis kedua pada usia 18 bulan.
Efek samping yang dapat muncul di antaranya demam, mual, sakit kepala, hilang nafsu makan, susah bernapas, dan ruam kemerahan.
Pada dasarnya, samping yang dialami oleh si kecil setelah vaksin umumnya akan hilang dalam 1-2 hari. Apabila gejala masih berlanjut atau muncul reaksi yang lebih serius, segera konsultasi dengan dokter.
Mengingat bahwa vaksinasi merupakan investasi jangka panjang untuk anak, maka pastikan agar tidak melewatkan imunisasi. Dapatkan informasi kesehatan lainnya dengan mengakses lewat aplikasi KPoin.
Dapatkan promo menarik dengan membeli produk KALBE. Registrasi sekarang dan kumpulkan poin dari setiap pembelian produk. Langsung tukarkan poin dengan hadiah menarik!
Referensi:
- RS Pondok Indah. Jenis-jenis vaksin anak untuk kesehatan buah hati. Diakses https://www.rspondokindah.co.id/id/news/imunisasi-lengkap-untuk-perlindungan-maksimal-
- Imuni. Jadwal vaksinasi anak IDAI. Diakses dari https://imuni.id/jadwal-vaksinasi-anak-idai-terbaru-2024/
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Mengenal Japanese Encephalitis. Diakses dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/japanese-encephalitis
Komentar

Alifian Muhammad • Rating 5/5
Senin, 14 April 2025

Admin KPoin
Selasa, 15 April 2025

anjar sima kartika • Rating 5/5
Rabu, 19 Maret 2025

Admin KPoin
Rabu, 19 Maret 2025

vicky anjarwati • Rating 5/5
Selasa, 18 Maret 2025

Admin KPoin
Rabu, 19 Maret 2025

layla • Rating 5/5
Selasa, 18 Maret 2025

Admin KPoin
Selasa, 18 Maret 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Anak
Cara Mengatasi Diare Anak di Rumah & Kapan Perlu ke Dokter?
Rating Artikel 5/5
|
5

Kesehatan Anak
7 Gejala Demam Berdarah pada Anak & Langkah Penanganannya
Rating Artikel 5/5
|
5

Kesehatan Anak
10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Rating Artikel 5/5
|
2

Kesehatan Tulang
5 Olahraga yang dapat Mencegah Osteoporosis di Usia Muda
Rating Artikel 5/5
|
6