HomeArtikelKesehatan Anak

Bisakah Air Cacing untuk Demam Anak? Cek Mitos & Faktanya

Bisakah Air Cacing untuk Demam Anak? Cek Mitos & Faktanya

Kesehatan Anak

Bisakah Air Cacing untuk Demam Anak? Cek Mitos & Faktanya

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Kamis, 05 Juni 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Demam pada anak sering kali membuat orang tua merasa cemas dan mencari berbagai cara untuk menurunkannya. Salah satu pengobatan alternatif yang cukup populer di beberapa daerah adalah penggunaan air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai obat tradisional demam. 


Meskipun metode ini telah digunakan secara turun-temurun, namun penting untuk memahami klaim yang beredar, bukti ilmiah yang ada, serta potensi risiko dan pendekatan medis yang lebih aman. Cari tahu selengkapnya lewat artikel berikut ini.


Artikel lainnya: Penyebab Demam Anak Naik di Malam Hari & Solusinya


Apa Klaim yang Beredar Mengenai Air Cacing untuk Demam?


Penggunaan air rebusan cacing tanah sebagai obat tradisional demam didasarkan pada kepercayaan bahwa cacing tanah mengandung senyawa yang dapat menurunkan panas tubuh. Beberapa produk herbal, seperti Vermint, menggunakan ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus dan diklaim memiliki efek antibakteri, antiradang, dan antioksidan yang dapat meringankan demam. 


Mengutip dari Universitas Airlangga,  di beberapa daerah, seperti Bangkalan, penggunaan air rebusan cacing tanah sebagai pengobatan alternatif untuk demam tifoid pada anak juga cukup umum. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan lokal terhadap khasiat cacing tanah dalam mengatasi demam.


Bagaimana dengan Bukti Ilmiah dan Penelitian Medis?


Meskipun terdapat klaim mengenai manfaat air rebusan cacing tanah sebagai antipiretik alami, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat dan uji klinis yang memadai pada manusia yang mendukung efektivitas dan keamanan air cacing sebagai penurun demam anak yang direkomendasikan secara medis.


Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri tertentu, seperti Streptococcus aureus.  Namun, penelitian ini masih terbatas pada uji laboratorium dan belum ada uji klinis pada manusia yang membuktikan efektivitasnya sebagai antipiretik.


Selain itu, penelitian mengenai penggunaan ekstrak cacing tanah untuk mengobati demam tifoid menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan masih terbatas pada studi laboratorium atau hewan. Belum ada bukti konkret bahwa obat ini bisa digunakan untuk penyakit tipes pada manusia. 


Potensi Risiko dan Bahaya Penggunaan Air Cacing untuk Demam Anak



Sayangnya, penggunaan air cacing untuk mengatasi demam anak ternyata bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Berikut bahaya yang bisa mengintai anak:


1. Kontaminasi Bakteri, Parasit, atau Logam Berat


Cacing tanah hidup di lingkungan yang lembap dan kaya bahan organik, seperti tanah dan kompos. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kontaminasi bakteri, parasit, dan logam berat. 


Jika tidak diolah dengan standar higienis yang ketat, air rebusan cacing tanah berpotensi membawa kuman berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi atau keracunan. Misalnya, cacing tanah yang hidup di lingkungan tercemar dapat mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri, yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. 


2. Reaksi Alergi atau Efek Samping yang Tidak Diketahui


Penggunaan air rebusan cacing tanah sebagai obat tradisional demam belum memiliki standar dosis yang jelas. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi atau efek samping yang tidak diketahui, terutama pada anak-anak yang memiliki sistem imun yang lebih sensitif. 


Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain mual, muntah, diare, atau reaksi alergi kulit. 


3. Dosis yang Tidak Terukur dan Tidak Standar


Tidak adanya standar dosis yang jelas dalam penggunaan air rebusan cacing tanah membuat sulit untuk menentukan jumlah yang aman dan efektif untuk dikonsumsi, terutama oleh anak-anak. 


Hal ini dapat menyebabkan overdosis atau underdosis, yang berpotensi membahayakan kesehatan anak. Selain itu, tanpa pengawasan medis, penggunaan obat tradisional ini dapat menunda pemberian pengobatan yang lebih efektif dan aman.


Artikel lainnya: 7 Gejala Demam Berdarah pada Anak & Langkah Penanganannya


Pendekatan Medis yang Terbukti Aman dan Efektif untuk Demam Anak



Dalam menangani demam pada anak, pendekatan medis yang terbukti aman dan efektif meliputi perawatan suportif dan pemberian obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen dengan dosis yang tepat.


Paracetamol dan ibuprofen adalah obat antipiretik yang umum digunakan untuk menurunkan demam pada anak. Paracetamol bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak, sementara ibuprofen juga memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan. Kedua obat ini tersedia secara luas dan umumnya aman digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.


Selain pemberian obat, perawatan suportif seperti memastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup, istirahat yang memadai, dan kompres hangat juga penting dalam membantu menurunkan demam.


Jika demam anak berlangsung lebih dari tiga hari, disertai gejala lain seperti ruam, muntah, atau kejang, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Artikel lainnya: Bolehkah Paracetamol Dicampur Susu Formula? Cek Jawabannya!


Kesimpulan


Meskipun air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) telah digunakan sebagai obat tradisional demam di beberapa daerah, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat dan uji klinis yang memadai pada manusia yang mendukung efektivitas dan keamanannya sebagai penurun demam anak yang direkomendasikan secara medis. 


Penggunaan air cacing juga berpotensi membawa risiko kontaminasi bakteri, parasit, atau logam berat, serta efek samping yang tidak diketahui akibat dosis yang tidak terukur dan tidak standar.


Untuk menangani demam pada anak, pendekatan medis yang terbukti aman dan efektif meliputi perawatan suportif dan pemberian obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen dengan dosis yang tepat. Selalu konsultasikan pengobatan anak dengan dokter untuk memastikan penanganan yang tepat dan aman.


Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar dunia kesehatan anak? Kunjungi Informasi seputar Kesehatan Anak Terbaru. Dapatkan sejumlah tips kesehatan lengkap untuk buah hati yang praktis diterapkan dirumah.


Selain itu, sebagai bentuk apresiasi telah menggunakan produk dan layanan kesehatan Kalbe, KPeople berkesempatan mendapatkan poin untuk setiap pembelian produk atau layanan kesehatan dari Kalbe. Nantinya poin yang terkumpul tersebut dapat ditukarkan dengan beragam hadiah seru seperti diskon, voucher belanja hingga saldo e-wallet.


Penasaran seperti cara daftar dan kumpulkan poin loyalty KPoin? Baca detail informasi Poin Loyalty Program Kalbe sekarang juga dan jangan lupa unduh aplikasi KPoin untuk melihat jumlah poin yang sudah terkumpul dan informasi promo terbaru.


Referensi:


  • KlikDokter. Vermint. https://www.klikdokter.com/obat/obat-herbal/vermintVermint 
  • KlikDokter. Pengobatan Tifus dengan Kapsul Cacing. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/pengobatan-tifus-dengan-kapsul-cacing
  • Journal of Applied Pharmaceutical Sciences. Lumbricus rubellus earthworm as an antibacterial: A systematic review. Diakses dari https://japsonline.com/abstract.php?article_id=4093&sts=2Lumbricus rubellus earthworm as an antibacterial: A systematic review
  • Universitas Airlangga. Faktor Penyebab Masyarakat Bangkalan Mengkonsumsi Air Rebusan Cacing Tanah. Diakses dari https://news.unair.ac.id/id/2020/09/17/faktor-penyebab-masyarakat-bangkalan-mengkonsumsi-air-rebusan-cacing-tanah/ 
  • Poltekkes Kemenkes Palembang. PENGARUH AIR REBUSAN CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) METODE DECOCTA DAN METODE INFUSA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA TYPHI SECARA INVITRO. Diakses dari https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/488?utm_source=chatgpt.com

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.