HomeArtikelKesehatan Anak

Cara Mengatasi Diare Anak di Rumah & Kapan Perlu ke Dokter?

Cara Mengatasi Diare Anak di Rumah & Kapan Perlu ke Dokter?

Kesehatan Anak

Cara Mengatasi Diare Anak di Rumah & Kapan Perlu ke Dokter?

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Jumat, 02 Mei 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

Diare pada anak merupakan kondisi umum yang sering membuat orang tua khawatir. Meskipun umumnya tidak berbahaya, namun diare dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan tepat. Mari ketahui berbagai cara mengatasi diare pada anak yang bisa dilakukan di rumah.


Artikel lainnya: 7 Gejala Demam Berdarah pada Anak & Langkah Penanganannya


Penyebab dan Gejala Umum Diare pada Anak


Diare pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga faktor gaya hidup dan sensitivitas makanan. Mengetahui penyebab diare anak dan gejalanya sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat.


Berikut beberapa penyebab dan faktor risiko diare yang bisa menyerang anak:


  • Infeksi virus: Seperti rotavirus, yang merupakan penyebab paling umum diare pada anak-anak
  • Infeksi bakteri: Seperti Salmonella dan Escherichia coli, yang dapat berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi
  • Parasit: Seperti Giardia, meskipun kasus ini lebih jarang terjadi
  • Alergi atau intoleransi makanan: Misalnya intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu sapi
  • Efek samping obat: Beberapa antibiotik dapat menyebabkan diare sebagai efek samping


Sedangkan gejala umum diare pada anak meliputi:


  • Buang air besar lebih sering dengan konsistensi cair
  • Demam ringan hingga tinggi
  • Mual atau muntah
  • Perut kembung atau nyeri
  • Nafsu makan menurun


Cara Mengatasi Diare Anak di Rumah



Penanganan diare ringan pada anak dapat dilakukan di rumah. Berikut cara mengatasi mencret pada anak:


1. Menjaga Asupan Cairan


Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi anak. Berikan air putih, oralit, atau cairan rehidrasi lainnya secara rutin. Untuk bayi yang masih menyusui, teruskan pemberian ASI.


2. Lanjutkan Pemberian ASI atau Susu Formula


Untuk bayi dan balita yang masih menyusui, ASI sebaiknya tetap diberikan karena mengandung antibodi alami yang membantu pemulihan. Jika menggunakan susu formula, konsultasikan ke dokter apakah perlu beralih ke formula bebas laktosa sementara.


3. Memberikan Makanan yang Mudah Dicerna


Makanan saat diare harus memiliki tekstur yang lembut dan mudah dicerna, seperti bubur, nasi tim, atau kentang tumbuk. Hindari makanan berlemak dan berserat tinggi selama diare.


4. Menghindari Pemberian Obat Tanpa Resep


Jangan memberikan obat diare anak tanpa konsultasi dokter, terutama pada anak-anak. Beberapa obat dapat memperburuk kondisi atau memiliki efek samping yang tidak diinginkan.


5. Jaga Kebersihan Anak dan Lingkungan


Cuci tangan anak secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Gantilah popok bayi secara berkala dan bersihkan area kemaluannya dengan lembut untuk mencegah iritasi.


6. Tambahkan Probiotik 


Probiotik dapat membantu mempercepat pemulihan saluran cerna dengan mengembalikan keseimbangan bakteri baik di usus. Beberapa susu atau suplemen anak juga sudah mengandung probiotik alami. Penting untuk diingat, pemberian probiotik perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya!


Artikel lainnya: Sumber Probiotik dan Bakteri Baik untuk Pencernaan Anak


Makanan yang Perlu Dihindari selama Diare


Selama anak mengalami diare, hindari makanan dan minuman berikut:


  • Makanan berminyak dan berlemak: Seperti gorengan dan makanan cepat saji
  • Produk olahan susu: Kecuali yoghurt, karena dapat memperparah diare pada anak dengan intoleransi laktosa
  • Sayuran dan buah yang menghasilkan gas: Seperti brokoli, kubis, jagung, dan buah beri
  • Makanan tinggi serat: Seperti gandum utuh dan kacang-kacangan


Tanda Dehidrasi & Bahaya Diare



Dehidrasi adalah komplikasi serius dari diare yang harus diwaspadai. Tanda-tanda dehidrasi anak meliputi:


  • Mulut dan bibir kering
  • Mata cekung
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Kulit kering dan kurang elastis
  • Anak tampak lemas atau mengantuk


Dehidrasi berat dapat menyebabkan kejang, kerusakan organ, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.


Artikel lainnya: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak


Kapan Harus ke Dokter?


Meskipun diare ringan pada anak bisa ditangani di rumah, orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala yang menunjukkan bahwa kondisi anak memerlukan penanganan medis. Segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan salah satu atau beberapa kondisi berikut:


  • Diare lebih dari tiga hari
  • Demam tinggi (lebih dari 38°C pada bayi di bawah 6 bulan, atau lebih dari 40°C pada anak yang lebih besar)
  • Muntah terus-menerus atau muntah berwarna hijau/kuning
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam
  • Tanda-tanda dehidrasi berat


Pentingnya Asupan Nutrisi dalam Proses Pemulihan Diare


Menjaga kesehatan anak terlebih pasca mengalami diare memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal nutrisi. Untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang optimal selama masa pemulihan, terdapat berbagai produk nutrisi yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan nutrisi anak seperti Morinaga


Selain itu, kini setiap transaksi pembelian produk KALBE dalam aplikasi KPoin akan mendapatkan berbagai promo dan poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja hingga saldo e-wallet.


Jadi tunggu apalagi? Yuk download aplikasinya dan buat akun KPoin hanya dengan nomor ponselmu. Jangan lupa untuk upload struk pembelian di aplikasi dan redeem poin dengan hadiah pilihan.


Referensi:


Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.