
Berita Kesehatan
Suami Najwa Shihab Meninggal karena Stroke, Kenali Gejalanya

Penulis: Christovel Ramot
Selasa, 20 Mei 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
Pada Selasa, 20 Mei 2025, publik dikejutkan oleh kabar duka dari keluarga jurnalis dan presenter ternama Indonesia, Najwa Shihab. Suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf, yang dikenal sebagai seorang pengacara, meninggal dunia di usia yang masih tergolong muda—54 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhir di RS Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, akibat serangan stroke.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa stroke tidak hanya menyerang lansia, namun kini semakin banyak terjadi pada usia produktif. Artikel ini mengupas tuntas tentang stroke, mulai dari definisi, gejala, penyebab di usia muda, hingga langkah-langkah pencegahan yang perlu kita lakukan.
Apa Itu Penyakit Stroke?
Stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau berkurang, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam hitungan menit, sel-sel otak dapat mulai mati. Stroke terbagi menjadi dua jenis utama:
- Stroke Iskemik: Terjadi karena penyumbatan pembuluh darah oleh gumpalan darah (sekitar 87% kasus).
- Stroke Hemoragik: Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Ada juga Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan, yang meskipun bersifat sementara, merupakan peringatan serius terhadap kemungkinan stroke besar di kemudian hari.
Mengapa Stroke Berbahaya?
Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, cacat fisik dan mental, bahkan kematian. Semakin cepat penanganannya, semakin besar peluang untuk pemulihan optimal.
Artikel lainnya: 10 Tanda Serangan Jantung, Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya
Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai
Stroke sering muncul tiba-tiba. Mengenali gejala awal bisa menyelamatkan nyawa. Gunakan metode "FAST":
- F - Face Drooping: Wajah tampak turun di satu sisi atau tidak simetris.
- A - Arm Weakness: Lengan lemah, sulit diangkat.
- S - Speech Difficulty: Bicara tidak jelas atau tidak dapat berbicara sama sekali.
- T - Time to Call Emergency: Segera hubungi layanan darurat medis.
Gejala lainnya meliputi:
- Mati rasa mendadak di wajah, lengan, atau kaki (terutama pada satu sisi tubuh).
- Gangguan penglihatan mendadak.
- Kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan.
- Sakit kepala hebat tanpa sebab jelas.
Catatan penting: Banyak penderita stroke tidak menyadari gejalanya karena datang tiba-tiba dan kadang tidak terasa sakit.
Artikel lainnya: 10 Gejala Hipertensi dan Pertolongan Pertama
Mengapa Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda?
Dulu, stroke lebih sering dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun. Namun kini, banyak kasus stroke terjadi pada usia 30 hingga 50 tahun. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke di usia muda:
1. Gaya Hidup Tidak Sehat
- Merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh
- Kurang aktivitas fisik
2. Penyakit Tersembunyi
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Diabetes Mellitus
- Dislipidemia (kolesterol tinggi)
- Atrial fibrilasi (gangguan irama jantung)
- Obesitas
3. Stres Kronis
Tekanan pekerjaan dan beban mental yang tinggi, seperti yang mungkin dialami profesional seperti pengacara, dapat memicu hipertensi dan stroke.
4. Faktor Genetik dan Penyakit Bawaan
Beberapa kasus stroke pada usia muda disebabkan kelainan genetik, seperti kelainan pembuluh darah (aneurisma) atau kelainan pembekuan darah.
Cara Efektif Mencegah Stroke
Meskipun stroke bisa terjadi tiba-tiba, ada banyak langkah pencegahan yang dapat dilakukan, terutama melalui perubahan gaya hidup.
1. Jaga Tekanan Darah
Hipertensi adalah penyebab utama stroke. Cek tekanan darah secara berkala dan konsumsi makanan rendah garam.
2. Kendalikan Kadar Gula dan Kolesterol
Pantau gula darah dan kolesterol, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau penyakit jantung.
3. Pola Makan Seimbang
- Perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan ikan.
- Kurangi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh.
4. Aktif Bergerak
Lakukan olahraga minimal 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu.
5. Hindari Merokok dan Alkohol
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko stroke hingga 50%.
6. Kelola Stres
Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau konseling psikologis penting untuk menjaga tekanan darah dan kesehatan mental.
7. Rutin Periksa Kesehatan
Lakukan medical check-up tahunan untuk mendeteksi risiko stroke sedini mungkin.
Kematian mendadak Ibrahim Sjarief Assegaf akibat stroke membuka mata kita bahwa penyakit ini tidak mengenal usia. Terutama bagi kamu yang berada di usia produktif, stroke bisa datang tanpa tanda-tanda yang jelas sebelumnya. Menjaga pola hidup sehat, mengelola stres, dan melakukan cek kesehatan rutin adalah kunci utama untuk menghindari tragedi serupa.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dirimu, jangan lupa untuk membaca artikel seputar kesehatan jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain itu, kumpulkan poin dari belanja produk dan layanan kesehatan Kalbe yang mana poinnya bisa ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja hingga saldo e-wallet.
Pelajari selengkapnya Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan Unduh aplikasi KPOIN sekarang di App Store atau Google Play Store untuk menukarkan poin.
Daftar Referensi dan Pustaka
- Kenali Stroke dan Gejalanya Sejak Dini, KlikDokter, 2023. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kenali-stroke-dan-gejalanya
- Waspada! Stroke Kini Banyak Terjadi di Usia Produktif, Kalbe, 2024. https://www.kalbe.co.id/berita/stroke-di-usia-produktif
- Mengenal Stroke, Penyebab dan Cara Mencegahnya, WHO Indonesia, 2022. https://www.who.int/indonesia/berita/stroke-awareness
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.