
Kanker
8 Jenis Kanker pada Wanita dan Tips Mendeteksinya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Senin, 21 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
1
Bagikan
Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia. Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker serviks memiliki tingkat kejadian yang tinggi.
Deteksi dini dan pengetahuan yang tepat menjadi salah satu cara untuk meminimalkan risiko komplikasi yang serius. Untuk mengetahui jenis, faktor risiko, dan gejala kanker pada wanita, simak penjelasannya lewat artikel di bawah ini.
Artikel lainnya: Medical Check-up: Manfaat, Jenis, dan Waktu yang Tepat
Mengapa Wanita Perlu Memberikan Perhatian Khusus pada Risiko Kanker Tertentu?
Wanita memiliki risiko khusus terhadap jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara dan kanker serviks. Faktor-faktor seperti perubahan hormon, usia, riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat, serta infeksi virus tertentu seperti HPV (Human Papillomavirus) dapat meningkatkan risiko kanker pada wanita.
Selain itu, wanita juga cenderung mengalami perubahan hormonal sepanjang siklus hidup, seperti pubertas, kehamilan, hingga menopause yang dapat memengaruhi pertumbuhan sel-sel abnormal dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk meningkatkan kesadaran terhadap risiko kanker, menjalani pemeriksaan rutin seperti pap smear dan mammografi, serta menerapkan gaya hidup sehat. Deteksi dini sangat berperan dalam meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian akibat kanker.
Jenis Kanker yang Paling Sering Didiagnosis pada Wanita di Indonesia
Terdapat beberapa jenis kanker memiliki prevalensi lebih tinggi pada wanita, terutama di Indonesia. Di antara berbagai jenisnya, kanker payudara dan kanker serviks menempati posisi teratas sebagai kanker paling sering didiagnosis pada perempuan. Berikut beberapa jenis kanker yang paling sering didiagnosis pada wanita Indonesia:
1. Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum menyerang wanita di Indonesia. Penyakit ini berkembang di jaringan payudara dan sering kali terdeteksi sebagai benjolan. Faktor risikonya meliputi usia di atas 40 tahun, riwayat keluarga dengan kanker payudara, gaya hidup yang tidak sehat, dan penggunaan terapi hormon jangka panjang.
- Gejala: Benjolan di payudara, perubahan bentuk atau ukuran, kulit mengerut, nyeri, atau keluarnya cairan dari puting
- Deteksi: Pemeriksaan mandiri (SADARI), pemeriksaan klinis (SADANIS), mamografi, dan USG payudara
- Pencegahan: Menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan menyusui
2. Kanker Serviks (Leher Rahim)
Kanker serviks terjadi pada bagian bawah rahim (serviks) dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada wanita di Indonesia. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV.
- Gejala: Perdarahan abnormal, keputihan yang tidak biasa, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan seksual
- Deteksi: Pap smear, tes HPV DNA, dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
- Pencegahan: Vaksin HPV, hubungan seksual yang aman, dan skrining rutin
Artikel lainnya: Cegah Kanker Serviks dengan Tes DNA HPV dan LBC!
3. Kanker Paru
Meski lebih banyak menyerang pria, kanker paru juga semakin banyak didiagnosis pada wanita, terutama akibat paparan asap rokok, polusi udara, dan faktor genetik. Gejalanya kerap diabaikan karena mirip dengan penyakit pernapasan biasa, sehingga deteksi dini menjadi kunci.
- Gejala: Batuk kronis, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan penurunan berat badan
- Deteksi: Pemeriksaan CT scan, rontgen dada, dan bronkoskopi
- Pencegahan: Menghindari merokok, mengurangi paparan polusi udara, dan menggunakan alat pelindung di lingkungan kerja berisiko
4. Kanker Kolorektal (Usus Besar)
Kanker kolorektal wanita semakin banyak ditemukan pada usia produktif dan lanjut usia. Penyakit ini dapat berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga skrining kanker wanita seperti tes darah samar dan kolonoskopi sangat dianjurkan, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengalaminya.
- Gejala: Perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, nyeri perut, dan penurunan berat badan
- Deteksi: Tes darah samar dalam tinja, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi
- Pencegahan: Diet tinggi serat, rendah lemak, berhenti merokok, dan rutin berolahraga
5. Kanker Hati
Kanker hati termasuk dalam lima besar penyebab kematian akibat kanker di Indonesia. Infeksi hepatitis B dan C merupakan penyebab utamanya. Wanita yang memiliki penyakit hati kronis atau gaya hidup tidak sehat berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker ini.
- Gejala: Nyeri perut kanan atas, pembengkakan perut, mual, dan penurunan berat badan
- Deteksi: Tes darah untuk fungsi hati, USG, CT scan, dan MRI
- Pencegahan: Vaksinasi hepatitis B, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan menjaga berat badan ideal
6. Kanker Ovarium
Kanker ovarium dikenal sebagai “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala jelas hingga stadium lanjut. Penyakit ini menyerang indung telur dan lebih banyak terjadi pada wanita usia di atas 40 tahun. Karena sulit untuk dideteksi secara dini, maka penting untuk mengenali tanda-tanda awal.
- Gejala: Perut kembung, nyeri panggul, sering buang air kecil, dan perubahan pola makan.
- Deteksi: USG transvaginal, tes CA-125, dan CT scan
- Pencegahan: Penggunaan kontrasepsi oral, kehamilan, dan menyusui dapat menurunkan risiko
7. Kanker Tiroid
Kanker tiroid tergolong kanker dengan tingkat kesembuhan tinggi jika terdeteksi dini. Namun, banyak kasus baru diketahui saat benjolan di leher sudah cukup besar. Pemeriksaan tiroid rutin dapat membantu deteksi dini kanker lebih awal.
- Gejala: Benjolan di leher, suara serak, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening
- Deteksi: Pemeriksaan fisik, USG tiroid, tes fungsi tiroid, dan biopsi
- Pencegahan: Menghindari paparan radiasi, cukup asupan iodium, dan deteksi dini pada individu berisiko
8. Kanker Lambung
Kanker lambung atau kanker perut dapat berkembang dari jaringan dalam lambung dan sering kali diabaikan karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan biasa. Infeksi Helicobacter pylori dan pola makan tidak sehat menjadi faktor pemicunya yang utama.
- Gejala: Nyeri perut, mual, muntah, penurunan berat badan, dan perdarahan saluran cerna
- Deteksi: Endoskopi, biopsi, dan tes darah
- Pencegahan: Menghindari makanan asin dan asap, berhenti merokok, dan mengobati infeksi Helicobacter pylori
Deteksi dini dan pencegahan melalui gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kanker pada wanita.
Artikel lainnya: Risiko dan Penyebabnya Kanker di Kalangan Millennial & Gen Z
Faktor Risiko Umum Kanker pada Wanita yang Bisa Dimodifikasi
Faktor risiko kanker pada wanita dapat dibagi menjadi dua kategori: yang tidak dapat diubah (seperti usia dan genetika) dan yang dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup. Mengelola faktor risiko yang dapat dimodifikasi sangat penting dalam upaya pencegahan kanker.
Beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi:
- Merokok: Merokok aktif maupun pasif meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru dan serviks.
- Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker lainnya
- Pola Makan Tidak Sehat: Diet tinggi lemak jenuh, rendah serat, dan konsumsi makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker lainnya
- Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari berkontribusi terhadap obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk kanker payudara, endometrium, dan lainnya
- Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara dan ovarium.
- Infeksi Menular Seksual: Infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks. Praktik hubungan seksual yang aman dan vaksinasi HPV dapat mengurangi risiko ini.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan melakukan skrining kesehatan secara teratur, wanita dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena kanker.
Artikel lainnya: SPOTMAS: Skrining Praktis Deteksi 5 Kanker Sekaligus
Pentingnya Skrining dan Deteksi Dini untuk Meningkatkan Peluang Kesembuhan
Deteksi dini kanker meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi. Skrining yang disarankan:
- Kanker Payudara: SADARI setiap bulan dan mammografi setiap 1-2 tahun untuk wanita usia 40 tahun ke atas
- Kanker Serviks: Pap Smear setiap 3 tahun atau tes HPV DNA setiap 5 tahun untuk wanita usia 30-65 tahun
Tingkatkan Kesadaran Kanker dengan Informasi Terpercaya dari KPoin
Meningkatkan kesadaran akan risiko dan gejala kanker sangat penting agar KPeople selaku wanita dapat mengambil tindakan pencegahan dan deteksi dini secara tepat. Untuk mendukung gaya hidup sehat KPeople, KPoin hadir sebagai platform edukasi kesehatan terpercaya yang menyediakan informasi akurat seputar kanker dan berbagai topik kesehatan wanita lainnya.
Tak hanya itu, KPoin juga menawarkan promo menarik untuk pembelian produk kesehatan dari mitra Kalbe, termasuk suplemen, alat pemeriksaan, dan produk penunjang gaya hidup sehat lainnya. Uniknya, setiap pembelian produk dari mitra Kalbe, KPeople akan mendapat poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik setiap bulannya.
Yuk gabung sekarang di KPoin dan Kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dari pembelian produk lalu tukarkan poin dengan hadiah menarik. Daftar sekarang dan mulai hidup lebih sehat!
Referensi:
- RS Pondok Indah. Berbagai Faktor Risiko dan Pencegahan Kanker Payudara. Diakses dari https://www.rspondokindah.co.id/id/news/cegah-kanker-bersarang-di-payudara-lakukan-deteksi-dini
- American Cancer Society. Cancer Facts for Women. Diakses dari https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/understanding-cancer-risk/cancer-facts/cancer-facts-for-women.html
- Kemenkes. Kanker Payudara. Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/neoplasma/kanker-payudara
- Kemenkes. Gak Perlu Takut, Yuk Deteksi Dini Kanker Serviks. Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/deteksi-kanker-serviks
- Kemenkes. Kanker Leher Rahim (Serviks). Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/neoplasma/kanker-leher-rahim-serviks
Komentar

Hendriyati • Rating 5/5
Senin, 21 April 2025

Admin KPoin
Senin, 21 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1