
Kanker
5 Jenis Kanker yang Paling Mematikan di Indonesia

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Senin, 21 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
1
Bagikan
Kanker tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Kebanyakan kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga peluang kesembuhan menurun drastis.
Beberapa kanker, seperti payudara, paru-paru, dan kolorektal menempati peringkat teratas dalam jenis kanker paling mematikan. Akan tetapi, risiko kematian akibat kanker bisa menurun dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat.
Seperti apa faktor risiko dan gejalanya? Pelajari lebih lanjut melalui artikel ini.
Artikel lainnya: Risiko dan Penyebabnya Kanker di Kalangan Millennial & Gen Z
Memahami Konsep Kanker “Paling Mematikan”
Istilah “kanker paling mematikan” merujuk pada jenis kanker dengan angka kematian (mortalitas) tertinggi, bukan hanya jumlah kasus barunya. Kematian akibat kanker biasanya terjadi ketika diagnosis dilakukan pada stadium lanjut, saat sel kanker telah menyebar dan sulit diobati secara efektif.
Faktor-faktor seperti keterlambatan deteksi, kurangnya akses pelayanan kesehatan, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang gejala awal kanker sangat memengaruhi tingginya angka kematian.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2020, kanker merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia, dengan sekitar 10 juta kematian. Jenis kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker payudara, paru-paru, kolorektal (usus besar dan rektum), prostat, kulit (non-melanoma), dan lambung.
Sementara itu, kanker yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kanker paru-paru, kolorektal, hati, lambung, dan payudara. Sekitar 400.000 anak juga didiagnosis kanker setiap tahunnya.
Jenis kanker yang paling umum dapat berbeda-beda di setiap negara, dan kanker serviks menjadi jenis yang paling sering ditemukan di 23 negara. Data ini menekankan pentingnya upaya pencegahan, deteksi dini, dan perawatan kanker yang merata di seluruh dunia.
Mengenali jenis kanker dengan mortalitas tinggi sangat penting agar masyarakat lebih waspada dan proaktif melakukan pencegahan maupun deteksi dini. Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih fokus pada jenis kanker yang perlu diantisipasi secara serius melalui gaya hidup sehat dan skrining rutin.
Jenis Kanker dengan Tingkat Kematian Tertinggi di Indonesia
Menurut data Globocan 2022 yang dikutip oleh Kementerian Kesehatan RI, Indonesia mencatat sekitar 408.661 kasus kanker baru dan 242.099 kematian akibat kanker dalam satu tahun.
Dalam data angka kematian kanker Indonesia, jenis tertinggi di antaranya adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, kanker kolorektal, dan kanker hati. Berikut ulasannya:
1. Kanker payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2022, tercatat sekitar 68.858 kasus baru dengan lebih dari 22.000 kematian.
Tingginya angka kematian ini disebabkan oleh deteksi yang terlambat, sekitar 70% kasus didiagnosis pada kanker payudara stadium lanjut. Deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan mammografi sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
2. Kanker serviks (leher rahim)
Kanker serviks menempati posisi kedua dalam jumlah kasus dan kematian di Indonesia. Penyebab kanker utamanya adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV) yang memengaruhi sel-sel di serviks dan memicu kanker.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk eliminasi kanker serviks stadium lanjut, termasuk program vaksinasi HPV untuk anak perempuan dan skrining menggunakan metode HPV DNA.
Artikel lainnya: Cegah Kanker Serviks dengan Tes DNA HPV dan LBC!
3. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker di kalangan pria di Indonesia. Faktor risiko utamanya adalah kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif.
Deteksi dini sulit dilakukan karena gejala awal sering tidak spesifik, karena menyerupai penyakit pernapasan umum seperti batuk kronis dan sesak napas. Tak heran, banyak kasus yang ditemukan pada stadium lanjut.
4. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal (usus besar dan rektum) juga menunjukkan angka kematian yang tinggi. Faktor risiko termasuk pola makan rendah serat, konsumsi daging merah berlebihan, dan kurang aktivitas fisik.
Sering kali, gejala seperti perubahan pola buang air besar dan munculnya darah di feses sering diabaikan. Oleh karenanya, skrining rutin seperti tes darah samar pada tinja dan kolonoskopi dapat membantu deteksi dini.
5. Kanker hati
Kanker hati sering kali terkait dengan infeksi hepatitis B dan C serta sirosis hati. Di tahap awal, penderitanya mungkin tidak merasakan tanda atau gejala kanker hati. Namun, ketika gejala kanker muncul, KPeople mungkin akan mengalami penurunan berat badan, perut bengkak, hingga feses yang berwarna putih.
Pencegahan melalui vaksinasi hepatitis B dan pengobatan hepatitis C sangat penting untuk menurunkan angka kejadian kanker hati.
Faktor Risiko Utama yang Berkontribusi pada Kanker Mematikan
Beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk mengurangi risiko kanker mematikan meliputi:
- Merokok: Penyebab utama kanker paru-paru dan faktor risiko untuk kanker lainnya, seperti kanker mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih
- Konsumsi alkohol: Jika dikonsumsi secara berlebihan ini dapat meningkatkan risiko kanker hati dan kolorektal
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak, rendah serat, dan minimnya asupan buah serta sayur dapat berkontribusi pada kanker kolorektal
- Kurang aktivitas fisik: Berhubungan dengan obesitas, yang meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, hati, dan ginjal
- Infeksi virus: Virus Hepatitis B dan C dapat meningkatkan risiko kanker hati, sedangkan virus HPV terkait erat dengan kanker serviks
Mengidentifikasi dan memahami faktor risiko utama kanker mematikan di Indonesia sangat penting untuk upaya pencegahan dan deteksi dini.
Gejala Umum Kanker yang Tidak Boleh Diabaikan
Mengenali gejala awal kanker sangat penting untuk deteksi dini dan meningkatkan peluang kesembuhan. Berikut adalah beberapa gejala umum kanker yang tidak boleh diabaikan:
- Benjolan yang tidak normal pada tubuh
- Perubahan pada kulit atau luka yang tidak sembuh
- Perubahan pola buang air besar atau kecil
- Batuk atau suara serak yang tidak hilang
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Kelelahan ekstrem
- Demam berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari
Jika KPeople mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker dan dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Artikel lainnya: SPOTMAS: Skrining Praktis Deteksi 5 Kanker Sekaligus
Upaya Pencegahan dan Pentingnya Deteksi Dini untuk Semua Jenis Kanker
Pencegahan dan deteksi dini adalah kunci untuk mengurangi angka kematian akibat kanker. Langkah-langkah pencegahan kanker yang dapat diambil meliputi:
- Vaksinasi, seperti vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks dan vaksin hepatitis B untuk mencegah kanker hati
- Skrining rutin dengan melakukan pemeriksaan seperti Pap smear, mammografi, dan kolonoskopi untuk deteksi dini
- Gaya hidup sehat dengan menghindari merokok, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur
Menurut Kementerian Kesehatan RI dan WHO, kanker yang terdeteksi pada tahap awal memiliki peluang kesembuhan jauh lebih tinggi dibandingkan yang baru diketahui saat stadium lanjut.
Lawan Kanker dengan Pengetahuan dan Gaya Hidup Sehat Bersama KPoin
Salah satu kunci utama dalam melawan kanker adalah meningkatkan kesadaran serta pengetahuan yang benar tentang faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya deteksi dini. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang penyembuhan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk itu, KPoin hadir sebagai platform edukasi untuk mendukung keluarga Indonesia agar lebih peduli pada kesehatannya, termasuk dalam pencegahan dan pengelolaan kanker. Melalui KPoin, pengguna dapat mengakses berbagai artikel kesehatan yang akurat dan up-to-date, tips gaya hidup sehat, informasi skrining dan vaksinasi, serta panduan dalam memilih produk kesehatan yang sesuai kebutuhan.
Tak hanya itu, KPeople juga bisa mendapatkan reward dari setiap aktivitas sehat dan pembelian produk kesehatan dari brand partner Kalbe. Setiap KPeople melakukan pembelian di KPoin, KPeople akan mendapatkan poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan hadiah seru setiap bulannya.
Yuk kumpulkan poinnya sekarang dan redeem poin dengan hadiah yang menarik yang sedang menanti. Belum punya akun KPoin? Tenang, caranya sangat mudah! KPeople cukup download aplikasi KPoin dan buat akun hanya menggunakan nomor ponsel aktif. Yuk registrasi KPoin sekarang!
Referensi:
- Kemenkes. Kanker Masih Membebani Dunia. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240506/3045408/kanker-masih-membebani-dunia/
- WHO. New report on global cancer burden in 2022 by world region and human development level. Diakses dari https://www.iarc.who.int/news-events/new-report-on-global-cancer-burden-in-2022-by-world-region-and-human-development-level/?utm_source=chatgpt.com
- WHO. Cancer. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer
- Kemenkes. Kemenkes Bertekad Mempercepat Eliminasi Kanker Serviks. Diakses dari https://kemkes.go.id/id/kemenkes-bertekad-mempercepat-eliminasi-kanker-serviks?utm_source=chatgpt.com
- Kemenkes. Jenis Kanker ini Rentan Menyerang Manusia. Diakses dari https://kemkes.go.id/id/jenis-kanker-rentan-menyerang-manusia?utm_source=chatgpt.com
- Kemenkes. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/
Komentar

Hendriyati • Rating 5/5
Senin, 21 April 2025

Admin KPoin
Senin, 21 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1