Keju untuk MPASI: Manfaat, Jenis, & Kapan Boleh Diberikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter

Keju menjadi salah satu pilihan makanan yang kaya gizi dan praktis dalam menu MPASI bayi. Sesungguhnya, selain rasanya yang gurih dan disukai anak, keju juga menyediakan berbagai nutrisi esensial seperti kalsium, protein, vitamin A, vitamin B12, dan lemak sehat yang sangat dibutuhkan oleh bayi. 

Namun, agar manfaatnya optimal dan tetap aman, KPeople sebagai orang tua juga perlu tahu kapan dan bagaimana memperkenalkan keju dengan tepat. Simak selengkapnya lewat artikel di bawah ini.

Artikel lainnya: Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Tekstur, Porsi Ideal dan Jadwalnya

Manfaat Keju dalam Menu MPASI Bayi

Keju bukan hanya berperan untuk memperkaya cita rasa makanan pendamping ASI, tetapi juga membawa manfaat gizi tinggi. Berikut beberapa manfaat utamanya:

Sumber Kalsium Tinggi (Tulang & Gigi)

Keju mengandung kalsium untuk bayi dalam jumlah besar yang sangat penting untuk pembentukan tulang dan pertumbuhan gigi yang kuat. Olahan susu yang satu ini termasuk sumber kalsium dan protein berlimpah yang membantu menjaga kesehatan tulang ibu dan gigi anak.

Sumber Protein Hewani dan Lemak (Energi, Pertumbuhan)

Protein dalam keju merupakan protein hewani berkualitas tinggi yang mendukung pertumbuhan otot dan jaringan bayi, sebuah manfaat yang baik dari protein MPASI. Selain itu, lemak alami pada keju berfungsi sebagai sumber energi dan mendukung perkembangan otak bayi, terutama di bawah usia dua tahun yang membutuhkan lemak lebih banyak.

Sumber Vitamin A dan B12

Keju juga mengandung vitamin A yang berperan untuk kesehatan mata dan pertumbuhan. Selain itu, keju adalah sumber vitamin B12 yang berperan penting bagi pembentukan sel saraf dan sistem imun bayi. 

Kandungan vitamin B12 juga membantu produksi sel darah merah dan perkembangan sistem saraf pusat.

Menambah Rasa Gurih Alami pada Makanan (Pengganti garam)

Tanpa perlu menambahkan garam, keju memberikan sentuhan gurih alami pada berbagai lauk MPASI. Ini jadi solusi ideal untuk membatasi asupan garam pada bayi karena keju efektif menambah rasa asin dan gurih pada MPASI tanpa garam tambahan.

Artikel lainnya: Inilah 5 Pengganti Garam untuk MPASI Bayi yang Alami & Sehat

Kapan Usia yang Tepat Memperkenalkan Keju pada Bayi?

Keju umumnya diperkenalkan saat bayi sudah mampu mengunyah dan mencerna berbagai tekstur makanan. Beberapa orang tua percaya usia bayi 8 bulan ke atas sebagai waktu yang paling umum dan aman. 

Berdasarkan National Health Service UK, keju boleh diberikan mulai dari usia 6 bulan. Namun, sebagian besar orang tua lebih nyaman menunggu hingga bayi usia 8 bulan agar sistem pencernaan lebih matang. 

Kendati demikian, KPeople harus berhati-hati dalam memberikan keju pada si kecil, apalagi jika ada riwayat alergi susu sapi. Ada baiknya untuk menunda pemberian keju dan diskusikan dengan dokter anak terlebih dahulu.

Tips Memilih Keju yang Aman untuk MPASI

Sebelum memberikan keju pada bayi, penting memahami kriteria berikut supaya aman dan bergizi:

1. Pastikan Keju Dipasteurisasi: Pilih keju dengan label “pasteurized”. Pasteurisasi efektif membunuh bakteri Listeria yang berpotensi berbahaya bagi bayi, terutama pada keju lunak seperti brie atau camembert.
2. Rendah Garam (Low Sodium): Cari keju yang rasanya cenderung tawar. Ini membantu membatasi sodium bayi. Usahakan untuk memilih keju dengan natrium kurang dari 100 mg per porsi agar aman.
3. Kandungan Lemak Rendah: Meski lemak penting untuk otak bayi, varian full-fat atau rendah garam biasanya lebih disarankan pada awal MPASI agar seimbang dan tidak terlalu berat di pencernaan.
4. Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa: Selalu cek tanggal kedaluwarsa dan simpan keju dengan benar dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Artikel Lainnya: Apa Itu Pasteurisasi MPASI? Beginilah Cara Melakukannya

Jenis Keju yang Direkomendasikan

Beberapa jenis keju yang aman dan sering dianjurkan untuk MPASI bayi antara lain:

• Cheddar (mild/muda)
• Mozzarella segar
• Cream cheese
• Ricotta

Keju-keju ini cenderung lembut, mudah dicerna, memiliki rasa ringan dan kandungan garam serta lemak yang lebih seimbang. Selain itu, KPeople juga bisa mencoba opsi keju lain, seperti cottage cheese, parmesan, atau Colby yang telah dipasteurisasi dan cocok untuk bayi.

Cara Mengenalkan Keju dan Memantau Alergi Susu Sapi

Saat pertama kali memperkenalkan keju, KPeople perlu memerhatikan beberapa gejala yang menandakan alergi. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan ketika menambahkan keju ke dalam menu MPASI:

• Berikan dalam jumlah kecil, seperti sedikit parutan keju cheddar atau sejumput cream cheese dicampur ke puree.
• Campurkan dengan makanan yang sudah dikenal bayi, misalnya ubi jalar, kentang, atau sayuran halus.
• Amati reaksi bayi selama 3–5 hari. Jika muncul gejala seperti gatal, ruam, muntah, diare, kembung, atau batuk mengi, hentikan pemberian dan konsultasikan ke dokter. 

Penting untuk diketahui, gejala alergi susu sapi bisa muncul ringan atau berat, termasuk bengkak mulut atau tenggorokan dan sesak napas.

Artikel Lainnya: Bolehkah Susu UHT untuk Campuran MPASI Bayi? Ini Aturannya

Ide Resep MPASI Menggunakan Keju

Beberapa ide resep MPASI keju yang bergizi dan mudah dibuat dengan memanfaatkan resep MPASI keju:

• Puree Ubi Jalar Keju: Ubi kukus halus dicampur keju cheddarnya parut dan sedikit ASI atau susu formula.
• Telur Orak-arik Keju: Telur dadar atau scrambled egg dengan tambahan parutan cheddar agar gurih dan kaya protein.
• Pasta atau sayur keju: Pasta yang telah dimasak dengan campuran keju ricotta atau mozzarella dan sayuran lunak untuk cita rasa lezat dan tekstur lembut.
• Finger food keju: Potongan kecil cube keju seperti cheddar mild atau cheese sticks untuk bayi usia 8–10 bulan sebagai latihan makan mandiri (finger food keju).

Kesimpulan

Keju merupakan pilihan makanan pelengkap MPASI yang kaya nutrisi. Olahan susu menyediakan kalsium untuk bayi, protein MPASI, lemak sehat, vitamin A dan B12, serta rasa gurih alami yang membantu anak makan lebih lahap. Pilih keju pasteurisasi sederhana dengan keju rendah garam dan penuh gizi. Mulailah dengan porsi kecil, perhatikan reaksi, dan perlahan tingkatkan sesuai usia. 

Selain menambahkan keju ke dalam menu MPASI sebagai variasi rasa, Bunda juga dapat memadukan dengan Milna Bubur Bayi Organik. Bubur ini telah difortifikasi dengan zat besi dan nutrisi penting lainnya.

Setiap pembelian produk Milna juga memberikan bunda poin di KPoin, lho yang mana bisa ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik.

Pelajari lebih lanjut tentang Apa Itu Kpoin dan Keuntungannya Bergabung dan jangan lupa download aplikasi KPoin untuk mendapatkan info jumlah poin yang telah dikumpulkan.

Referensi:

• KlikDokter. Kapan Bayi Boleh Makan Keju?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/kapan-bayi-boleh-makan-keju
• KlikDokter. Gemar Makan Keju, Apakah Baik bagi Kesehatan?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/gemar-makan-keju-apakah-baik-bagi-kesehatan
• NHS. Foods to avoid giving babies and young children. Diakses dari https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/foods-to-avoid-giving-babies-and-young-children/
• WebMD. When Can a Baby Have Cheese?. Diakses dari https://www.webmd.com/baby/when-can-a-baby-have-cheese
• What to expect. Introducing Cheese to Your Baby. Diakses dari https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-feeding/when-can-babies-eat-cheese
• PopMama. Jenis Keju yang Boleh dan Tidak Boleh Diberikan untuk MPASI. Diakses dari https://www.popmama.com/baby/7-12-months/jenis-keju-yang-boleh-dan-tidak-boleh-untuk-mpasi-00-szlrt-mr1rtx