
Reproduksi Wanita
8 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning, Kapan Harus ke Dokter?
Penulis: Siti Nurmayani Putri
Kamis, 17 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
21
Bagikan
Keluarnya keputihan dari vagina merupakan kondisi yang normal untuk wanita. Pada dasarnya, keputihan yang normal berwarna putih atau bening, tidak gatal, dan tidak berbau.
Apabila keputihan yang keluar berwarna kuning, menggumpal, dan disertai dengan gatal atau berbau, ini merupakan tanda yang tidak normal. Lantas, apa penyebab keputihan berwarna kuning? Simak fakta lengkapnya di sini!
Artikel lainnya: Wajib Coba! Alat Tes Kesuburan Paling Akurat
Membedakan Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita
Keputihan normal pada dasarnya tidak memerlukan penanganan khusus, karena tidak berbahaya. Namun jika keputihan disertai dengan keluhan lain, ini patut diwaspadai. Berikut cara membedakan keputihan normal dan tidak:
Ciri-ciri keputihan normal
Keputihan normal memiliki tanda sebagai berikut:
- Warna: Bening atau putih susu
- Tekstur: Encer atau sedikit kental
- Bau: Tidak berbau atau memiliki bau ringan yang tidak menyengat
- Sensasi: Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri
Keputihan normal biasanya terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Kapan keputihan dianggap tidak normal?
Keputihan tidak normal biasanya akan disertai dengan keluhan. Berikut ciri-cirinya:
- Perubahan warna: Menjadi kuning, hijau, atau abu-abu
- Perubahan bau: Menjadi amis atau busuk
- Perubahan tekstur: Menjadi sangat kental, berbusa, atau menggumpal
- Gejala tambahan: Gatal, nyeri, atau sensasi terbakar di area vagina
- Kuantitas keputihan: Keluarnya cairan keputihan yang banyak daripada biasanya
Kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi atau gangguan lain yang memerlukan penanganan medis.
Artikel lainnya: 9 Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Secara Alami
8 Penyebab Umum Keputihan Berwarna Kuning
Apakah KPeople mengalami perubahan warna keputihan? Berikut sederet penyebab keputihan berwarna kuning:
1. Infeksi jamur
Adanya infeksi jamur bisa menyebabkan keputihan berwarna kuning dan kental. Selain itu, gejalanya juga bisa disertai dengan keputihan bau yang tidak sedap. Keputihan tidak normal ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida yang menginfeksi area genital wanita.
2. Vaginosis bakterialis (BV)
Jika KPeople mengalami keputihan berwarna kuning disertai dengan bau amis dan tampak berair, ini bisa jadi tanda vaginosis bakterialis.
Penyakit ini disebabkan oleh terganggunya keseimbangan mikroorganisme di vagina, sehingga mengakibatkan iritasi dan peradangan di vagina. Infeksi vagina ini juga rentan menimbulkan gejala gatal, kemerahan, dan pembengkakan di area vulva atau vagina.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejala dari penyakit yang satu ini ditandai dengan keputihan kuning kehijauan yang berbusa. Selain itu, gejalanya juga disertai dengan keputihan gatal dan bau yang tidak sedap.
Mengutip dari Cleveland Clinic, keputihan berwarna kuning ini merupakan penyakit menular seksual (PMS) akibat parasit.
4. Klamidia
Infeksi menular seksual seperti klamidia dapat mengakibatkan keputihan berwarna kuning. Keputihan abnormal ini biasanya disertai dengan munculnya rasa gatal, terbakar atau nyeri saat buang air kecil, demam, dan nyeri perut.
Jika dibiarkan, klamidia bisa merusak sistem reproduksi wanita, seperti kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim.
5. Gonore
Penyakit menular seksual gonore atau kencing nanah juga bisa mengakibatkan keputihan berwarna kuning. Ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Selain menimbulkan keputihan yang berubah warna, penyakit ini juga biasanya disertai dengan rasa nyeri saat buang air kecil, perdarahan vagina yang tidak wajar, serta nyeri saat berhubungan seksual.
6. Penyakit radang panggul (PID)
Penyakit radang panggul (PID) merupakan salah satu penyebab keputihan berwarna kuning. Perubahan warna keputihan ini sering terjadi setelah haid. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi yang menyerang organ reproduksi, seperti saluran tuba, ovarium, dan rahim.
Umumnya, gejala penyakit ini terdiri dari sakit perut bagian bawah, perdarahan antara periode menstruasi, rasa terbakar saat buang air kecil, dan demam. Akan tetapi, tidak semua orang yang menderita penyakit radang panggul akan mengalami gejala tersebut.
7. Servisitis
Servisitis adalah peradangan pada serviks yang dapat menyebabkan keputihan kuning berbau, nyeri saat berhubungan seksual, dan perdarahan setelah hubungan seksual. Namun, sering kali penyakit ini juga tidak menimbulkan gejala apa pun.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi atau non-infeksi, seperti dermatitis kontak, penyakit autoimun, serta alat kontrasepsi IUD.
8. Kanker serviks
Perlu diwaspadai, keputihan yang berubah warna jadi kuning bisa menjadi tanda dari kanker serviks. Terjadinya perdarahan pada vagina di luar periode menstruasi juga bisa dialami oleh penderita kanker serviks.
Selain itu, nyeri panggul dan timbulnya rasa sakit atau perdarahan setelah berhubungan seksual juga bisa menjadi tanda yang patut diwaspadai.
Artikel lainnya: Pap Smear: Manfaat, Kriteria, Persiapan dan Penjelasan Hasil
Gejala Penyerta yang Sering Muncul Bersama Keputihan Kuning
Keputihan yang berubah warna menjadi kuning biasanya sering disertai dengan gejala lain, seperti:
- Bau tidak sedap atau amis
- Gatal atau iritasi di area vagina
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Demam atau nyeri perut bawah
Cara Mengatasi Keputihan Berwarna Kuning
Jika Kpeople mengalami keputihan berwarna kuning, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami penyebabnya. Dengan mengetahui faktor pemicu, penanganan bisa dilakukan secara lebih tepat. Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kondisi ini:
1. Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan
Pastikan area kewanitaan selalu bersih dengan mencucinya menggunakan air bersih (seperti air matang atau air siap minum) dan sabun lembut tanpa pewangi. Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi buatan, karena dapat memicu iritasi dan mengganggu keseimbangan flora normal di area tersebut.
2. Menggunakan Obat Sesuai Resep Dokter
Sangat penting untuk tidak menggunakan obat tanpa resep atau anjuran dari tenaga medis. Penggunaan obat yang tidak tepat justru bisa memperburuk kondisi. Pastikan Kpeople menyelesaikan seluruh pengobatan sesuai instruksi dokter untuk memastikan infeksi sembuh secara menyeluruh.
3. Rutin Mengganti Celana Dalam
Ketika mengalami keputihan, sebaiknya hindari penggunaan pembalut harian (pantyliner). Sebagai gantinya, gantilah celana dalam secara berkala agar area tetap kering dan bersih. Kpeople juga disarankan untuk membawa celana dalam cadangan saat bepergian, sebagai langkah antisipatif jika perlu mengganti.
4. Menghindari Aktivitas Seksual Sementara Waktu
Apabila keputihan disebabkan oleh infeksi menular seksual, sebaiknya hindari hubungan seksual hingga pengobatan selesai. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi kepada pasangan dan memberi waktu tubuh untuk pulih secara optimal.
5. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Kaya Probiotik
Menjaga asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan. Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di area kewanitaan. Selain itu, nutrisi yang cukup juga memperkuat sistem imun tubuh dalam melawan infeksi.
Artikel lainnya: 7 Gejala PCOS pada Wanita dan Dampaknya Jika Diabaikan
Kapan Harus Segera Berkonsultasi dengan Dokter?
Segera temui dokter jika muncul gejala keputihan berubah warna jadi kuning yang disertai dengan:
- Bau yang sangat menyengat
- Gatal atau nyeri yang parah
- Perdarahan yang tidak biasa
- Demam atau nyeri panggul
- Riwayat hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan baru atau berisiko
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang tepat. Penanganan yang dilakukan secara dini dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Artikel lainnya: 5 Manfaat Yoga untuk Kesuburan Wanita dan Contoh Gerakannya
Tips Mencegah Keputihan Berwarna Kuning
Keputihan yang berwarna kuning dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada area kewanitaan. Oleh karena itu, Kpeople disarankan untuk melakukan beberapa langkah pencegahan berikut agar kondisi ini tidak terjadi:
1. Gunakan Pakaian Dalam yang Nyaman dan Menyerap Keringat
Pilih pakaian dalam berbahan katun yang memungkinkan sirkulasi udara dan dapat menyerap keringat dengan baik. Bahan ini membantu menjaga area kewanitaan tetap kering dan bebas dari kelembapan berlebih yang dapat memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.
Hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat, karena dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
2. Hindari Praktik Douching
Douching atau menyemprotkan cairan ke dalam vagina sebenarnya tidak diperlukan dan justru bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami. Ketidakseimbangan ini dapat membuat area kewanitaan lebih rentan terhadap infeksi.
Cukup bersihkan bagian luar vagina menggunakan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi.
3. Rutin Mengganti Pembalut saat Menstruasi
Saat sedang haid, ganti pembalut setiap 4β6 jam sekali, atau lebih sering jika aliran darah cukup banyak. Membiarkan pembalut terlalu lama dapat menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri berkembang, sehingga meningkatkan risiko keputihan abnormal.
4. Terapkan Seks yang Aman
Gunakan kondom saat berhubungan intim untuk melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS). Selain itu, hindari berganti-ganti pasangan seksual karena hal tersebut dapat meningkatkan potensi tertular IMS yang dapat memicu keputihan berwarna kuning.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Minum air putih yang cukup setiap hari membantu menjaga kelembapan dan kebersihan alami tubuh, termasuk area kewanitaan. Cairan yang cukup juga mendukung fungsi organ tubuh dalam mengeluarkan racun, sehingga dapat membantu mencegah infeksi.
Kesimpulan
Menjaga kesehatan area kewanitaan bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga bagian penting dari menjaga sistem reproduksi secara menyeluruh. Mengenali tanda-tanda keputihan tidak normal, seperti warna kuning disertai bau atau gatal, bisa menjadi langkah awal untuk mencegah infeksi atau kondisi serius lainnya.
Di sinilah KPoin hadir untuk mendukung wanita dalam menjaga kesehatannya. Melalui artikel informatif seputar kesehatan reproduksi wanita, KPoin membantu memahami kondisi tubuh sendiri, termasuk tanda-tanda infeksi vagina dan solusi yang sesuai anjuran medis.
Tidak hanya itu, melalui poin loyalty program, Kpoin juga memberi reward menarik untuk setiap transaksi pembelian produk dan layanan kesehatan Kalbe. Kpeople akan mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan beragam hadiah menarik seperti voucher belanja hingga saldo e-wallet.
Penasaran seperti apa caranya? Pelajari lebih lanjut Apa Itu Poin Loyalty KPoin dan jangan lupa unduh aplikasi KPOIN di App Store atau Google Play Store untuk melihat jumlah poin yang telah terkumpul serta info promo menarik lainnya.
Referensi:
- Cleveland Clinic. Vaginal Discharge. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge
- National Health Service UK. Vaginal discharge. https://www.nhs.uk/conditions/vaginal-discharge/
- WebMD. Vaginal Discharge: Is It Normal?. https://www.webmd.com/women/vaginal-discharge-whats-abnormal
- National Institute of Health. Vaginal discharge. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK281/
Komentar
ulfa alfiyah β’ Rating 5/5
Jumat, 12 Desember 2025
Admin KPoin
Jumat, 12 Desember 2025
alifpurnamasari β’ Rating 5/5
Senin, 08 Desember 2025
Admin KPoin
Selasa, 09 Desember 2025
meri indah dian β’ Rating 5/5
Senin, 01 Desember 2025
Admin KPoin
Senin, 01 Desember 2025
Mardianti β’ Rating 5/5
Minggu, 30 November 2025
Admin KPoin
Senin, 01 Desember 2025
Gondrad β’ Rating 5/5
Jumat, 28 November 2025
Admin KPoin
Jumat, 28 November 2025
marcellalutfianti β’ Rating 5/5
Kamis, 30 Oktober 2025
Admin KPoin
Kamis, 30 Oktober 2025
yuniarti β’ Rating 5/5
Selasa, 28 Oktober 2025
Admin KPoin
Rabu, 29 Oktober 2025
jamiken hendra efendi purba β’ Rating 5/5
Kamis, 25 September 2025
Admin KPoin
Kamis, 25 September 2025
Farma β’ Rating 5/5
Sabtu, 30 Agustus 2025
Admin KPoin
Sabtu, 30 Agustus 2025
ratri pawestriningrum β’ Rating 5/5
Kamis, 28 Agustus 2025
Admin KPoin
Jumat, 29 Agustus 2025
depira nathalia purwanti β’ Rating 5/5
Minggu, 24 Agustus 2025
Admin KPoin
Senin, 25 Agustus 2025
nikade intan β’ Rating 5/5
Kamis, 24 Juli 2025
Admin KPoin
Kamis, 24 Juli 2025
Rizka Rachma Pancawati β’ Rating 5/5
Senin, 21 Juli 2025
Admin KPoin
Selasa, 22 Juli 2025
Dearose β’ Rating 5/5
Rabu, 09 Juli 2025
Admin KPoin
Kamis, 10 Juli 2025
Ratna β’ Rating 5/5
Sabtu, 14 Juni 2025
Admin KPoin
Senin, 16 Juni 2025
Siti Mufidah β’ Rating 5/5
Rabu, 11 Juni 2025
Admin KPoin
Kamis, 12 Juni 2025
rabiatul adawiyah β’ Rating 5/5
Minggu, 18 Mei 2025
Admin KPoin
Senin, 19 Mei 2025
imam khanafi β’ Rating 5/5
Kamis, 15 Mei 2025
Admin KPoin
Kamis, 15 Mei 2025
Ratnasari β’ Rating 5/5
Kamis, 01 Mei 2025
Admin KPoin
Jumat, 02 Mei 2025
devi β’ Rating 5/5
Senin, 28 April 2025
Admin KPoin
Senin, 28 April 2025
ANNA SUSTIWI β’ Rating 5/5
Kamis, 24 April 2025
Admin KPoin
Jumat, 25 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.



