
Reproduksi Wanita
8 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning, Kapan Harus ke Dokter?

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Kamis, 17 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
2
Bagikan
Keluarnya keputihan dari vagina merupakan kondisi yang normal untuk wanita. Pada dasarnya, keputihan yang normal berwarna putih atau bening, tidak gatal, dan tidak berbau.
Apabila keputihan yang keluar berwarna kuning, menggumpal, dan disertai dengan gatal atau berbau, ini merupakan tanda yang tidak normal. Lantas, apa penyebab keputihan berwarna kuning? Simak fakta lengkapnya di sini!
Artikel lainnya: Wajib Coba! Alat Tes Kesuburan Paling Akurat
Membedakan Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita
Keputihan normal pada dasarnya tidak memerlukan penanganan khusus, karena tidak berbahaya. Namun jika keputihan disertai dengan keluhan lain, ini patut diwaspadai. Berikut cara membedakan keputihan normal dan tidak:
Ciri-ciri keputihan normal
Keputihan normal memiliki tanda sebagai berikut:
- Warna: Bening atau putih susu
- Tekstur: Encer atau sedikit kental
- Bau: Tidak berbau atau memiliki bau ringan yang tidak menyengat
- Sensasi: Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri
Keputihan normal biasanya terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Kapan keputihan dianggap tidak normal?
Keputihan tidak normal biasanya akan disertai dengan keluhan. Berikut ciri-cirinya:
- Perubahan warna: Menjadi kuning, hijau, atau abu-abu
- Perubahan bau: Menjadi amis atau busuk
- Perubahan tekstur: Menjadi sangat kental, berbusa, atau menggumpal
- Gejala tambahan: Gatal, nyeri, atau sensasi terbakar di area vagina
- Kuantitas keputihan: Keluarnya cairan keputihan yang banyak daripada biasanya
Kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi atau gangguan lain yang memerlukan penanganan medis.
Artikel lainnya: 9 Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Secara Alami
8 Penyebab Umum Keputihan Berwarna Kuning
Apakah KPeople mengalami perubahan warna keputihan? Berikut sederet penyebab keputihan berwarna kuning:
1. Infeksi jamur
Adanya infeksi jamur bisa menyebabkan keputihan berwarna kuning dan kental. Selain itu, gejalanya juga bisa disertai dengan keputihan bau yang tidak sedap. Keputihan tidak normal ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida yang menginfeksi area genital wanita.
2. Vaginosis bakterialis (BV)
Jika KPeople mengalami keputihan berwarna kuning disertai dengan bau amis dan tampak berair, ini bisa jadi tanda vaginosis bakterialis.
Penyakit ini disebabkan oleh terganggunya keseimbangan mikroorganisme di vagina, sehingga mengakibatkan iritasi dan peradangan di vagina. Infeksi vagina ini juga rentan menimbulkan gejala gatal, kemerahan, dan pembengkakan di area vulva atau vagina.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejala dari penyakit yang satu ini ditandai dengan keputihan kuning kehijauan yang berbusa. Selain itu, gejalanya juga disertai dengan keputihan gatal dan bau yang tidak sedap.
Mengutip dari Cleveland Clinic, keputihan berwarna kuning ini merupakan penyakit menular seksual (PMS) akibat parasit.
4. Klamidia
Infeksi menular seksual seperti klamidia dapat mengakibatkan keputihan berwarna kuning. Keputihan abnormal ini biasanya disertai dengan munculnya rasa gatal, terbakar atau nyeri saat buang air kecil, demam, dan nyeri perut.
Jika dibiarkan, klamidia bisa merusak sistem reproduksi wanita, seperti kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim.
5. Gonore
Penyakit menular seksual gonore atau kencing nanah juga bisa mengakibatkan keputihan berwarna kuning. Ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Selain menimbulkan keputihan yang berubah warna, penyakit ini juga biasanya disertai dengan rasa nyeri saat buang air kecil, perdarahan vagina yang tidak wajar, serta nyeri saat berhubungan seksual.
6. Penyakit radang panggul (PID)
Penyakit radang panggul (PID) merupakan salah satu penyebab keputihan berwarna kuning. Perubahan warna keputihan ini sering terjadi setelah haid. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi yang menyerang organ reproduksi, seperti saluran tuba, ovarium, dan rahim.
Umumnya, gejala penyakit ini terdiri dari sakit perut bagian bawah, perdarahan antara periode menstruasi, rasa terbakar saat buang air kecil, dan demam. Akan tetapi, tidak semua orang yang menderita penyakit radang panggul akan mengalami gejala tersebut.
7. Servisitis
Servisitis adalah peradangan pada serviks yang dapat menyebabkan keputihan kuning berbau, nyeri saat berhubungan seksual, dan perdarahan setelah hubungan seksual. Namun, sering kali penyakit ini juga tidak menimbulkan gejala apa pun.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi atau non-infeksi, seperti dermatitis kontak, penyakit autoimun, serta alat kontrasepsi IUD.
8. Kanker serviks
Perlu diwaspadai, keputihan yang berubah warna jadi kuning bisa menjadi tanda dari kanker serviks. Terjadinya perdarahan pada vagina di luar periode menstruasi juga bisa dialami oleh penderita kanker serviks.
Selain itu, nyeri panggul dan timbulnya rasa sakit atau perdarahan setelah berhubungan seksual juga bisa menjadi tanda yang patut diwaspadai.
Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Tentang Kesuburan Pria yang Perlu diketahui
Gejala Penyerta yang Sering Muncul Bersama Keputihan Kuning
Keputihan yang berubah warna menjadi kuning biasanya sering disertai dengan gejala lain, seperti:
- Bau tidak sedap atau amis
- Gatal atau iritasi di area vagina
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Demam atau nyeri perut bawah
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya KPeople segera berkonsultasi dengan dokter.
Kapan Harus Segera Berkonsultasi dengan Dokter?
Segera temui dokter jika muncul gejala keputihan berubah warna jadi kuning yang disertai dengan:
- Bau yang sangat menyengat
- Gatal atau nyeri yang parah
- Perdarahan yang tidak biasa
- Demam atau nyeri panggul
- Riwayat hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan baru atau berisiko
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang tepat. Penanganan yang dilakukan secara dini dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Tips Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Area Kewanitaan?
Menjaga kesehatan reproduksi jadi salah satu langkah penting. Berikut tips menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan:
- Jaga kebersihan: Cuci area kewanitaan dengan air bersih dan sabun lembut
- Hindari douching: Membersihkan vagina secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami
- Gunakan pakaian dalam yang bersih dan kering: Pilih bahan katun yang menyerap keringat
- Hindari penggunaan produk beraroma: Seperti semprotan atau tisu basah di area kewanitaan
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan bisa mencegah terjadinya gangguan di sistem reproduksi.
Dapatkan Informasi Kesehatan Reproduksi Lainnya dari KPoin
Menjaga kesehatan area kewanitaan bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga bagian penting dari menjaga sistem reproduksi secara menyeluruh. Mengenali tanda-tanda keputihan tidak normal, seperti warna kuning disertai bau atau gatal, bisa menjadi langkah awal untuk mencegah infeksi atau kondisi serius lainnya.
Di sinilah KPoin hadir untuk mendukung wanita dalam menjaga kesehatannya. Melalui artikel informatif seputar kesehatan reproduksi wanita, KPoin membantu memahami kondisi tubuh sendiri, termasuk tanda-tanda infeksi vagina dan solusi yang sesuai anjuran medis.
Tak hanya itu, dapatkan poin untuk setiap pembelian produk kesehatan wanita di KPoin, seperti vitamin dan suplemen pendukung kesehatan reproduksi, pembersih kewanitaan yang direkomendasikan dokter, serta produk lain dari brand partner terpercaya KALBE.
Nantinya poin yang telah terkumpul tersebut dapat ditukarkan dengan redeem poin di aplikasi KPoin. Langsung unduh dan daftar KPoin sekarang juga untuk mulai langkah cerdas agar tubuh tetap sehat.
Referensi:
- Cleveland Clinic. Vaginal Discharge. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge
- National Health Service UK. Vaginal discharge. https://www.nhs.uk/conditions/vaginal-discharge/
- WebMD. Vaginal Discharge: Is It Normal?. https://www.webmd.com/women/vaginal-discharge-whats-abnormal
- National Institute of Health. Vaginal discharge. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK281/
Komentar

devi • Rating 5/5
Senin, 28 April 2025

Admin KPoin
Senin, 28 April 2025

ANNA SUSTIWI • Rating 5/5
Kamis, 24 April 2025

Admin KPoin
Jumat, 25 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
2

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1

MPASI
Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Tekstur, Porsi Ideal dan Jadwalnya
Rating Artikel 5/5
|
2