HomeArtikelGinjal dan Saluran Kemih

8 Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Patut Waspadai

8 Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Patut Waspadai

Ginjal dan Saluran Kemih

8 Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Patut Waspadai

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Kamis, 08 Mei 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Gagal ginjal sering kali diasosiasikan dengan usia lanjut, namun kenyataannya, penyakit ini semakin banyak menyerang usia muda. Gaya hidup modern yang tidak sehat, kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan ginjal, serta minimnya deteksi dini menjadi faktor utama meningkatnya kasus gagal ginjal pada generasi muda.


Untuk itu, penting bagi KPeople yang masih muda untuk memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahan agar dapat menjaga kesehatan ginjal sejak dini.


Artikel lainnya: Bolehkah Pasien Penyakit Ginjal Berpuasa?


Mitos: Gagal Ginjal Hanya Penyakit Lansia



Anggapan bahwa gagal ginjal hanya menyerang orang tua kini terbantahkan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus gagal ginjal semakin meningkat dalam beberapa tahun kebelakang. Kebanyakan, penyakit ini menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun. 


Ini menunjukkan bahwa penyakit ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Selain itu, gaya hidup tidak sehat dan kurangnya deteksi dini menjadi pemicu utama meningkatnya kasus gagal ginjal pada generasi muda.


Penyebab Utama Gagal Ginjal yang Sering Ditemukan pada Usia Muda



Gagal ginjal pada usia muda dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kelainan bawaan hingga gaya hidup yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu diwaspadai:


1. Kelainan Ginjal Bawaan


Penyakit ginjal bawaan seperti penyakit ginjal polikistik (PKD) dan hipoplasia ginjal dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal sejak usia dini. PKD ditandai dengan terbentuknya kista di ginjal yang dapat mengganggu fungsi normal ginjal.


2. Glomerulonefritis


Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus, bagian ginjal yang berfungsi menyaring limbah dari darah. Kondisi ini dapat terjadi pasca infeksi streptokokus atau akibat IgA nefropati, yang menyebabkan penumpukan antibodi di ginjal.


3. Sindrom Nefrotik


Sindrom nefrotik ditandai dengan tingginya kadar protein dalam urine, pembengkakan, dan kadar albumin darah yang rendah. Kondisi ini dapat merusak fungsi ginjal jika tidak ditangani dengan tepat.


4. Penyakit Autoimun (Lupus/SLE)


Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ, termasuk ginjal. Nefritis lupus, yaitu peradangan ginjal akibat lupus, dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius.


5. Infeksi Ginjal Berat atau Berulang


Infeksi ginjal (pielonefritis) yang berat atau berulang dapat merusak jaringan ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak ditangani dengan baik juga dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan kerusakan.


Artikel lainnya: Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya


6. Hipertensi


Hipertensi sekunder, yaitu tekanan darah tinggi akibat kondisi medis lain, dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Pada usia muda, hipertensi seringkali tidak terdeteksi karena gejalanya yang tidak spesifik.


7. Diabetes Tipe 1


Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal, yang dikenal sebagai nefropati diabetik. Kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.


8. Efek Samping Obat / Zat Toksik


Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara berlebihan dapat merusak ginjal. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius.


Gejala yang Perlu Diwaspadai pada Anak dan Dewasa Muda



Gejala gagal ginjal sering kali tidak spesifik dan dapat menyerupai kondisi lain. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:


  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Perubahan frekuensi dan warna urine
  • Tekanan darah tinggi
  • Kesulitan berkonsentrasi


Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Artikel lainnya: Perbedaan Batu Ginjal dan Gagal Ginjal: Penyebab & Gejalanya


Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin dan Deteksi Dini


Deteksi dini sangat penting dalam mencegah perkembangan gagal ginjal. Pemeriksaan rutin seperti tes darah (kreatinin, ureum), tes urine (proteinuria, hematuria), dan pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mendeteksi gangguan fungsi ginjal sejak awal.


Selain itu, pemeriksaan mikroalbuminuria dapat mendeteksi kerusakan ginjal pada tahap awal, terutama pada penderita diabetes dan hipertensi.


Kesimpulan


Gagal ginjal bukan lagi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Peningkatan kasus pada usia muda menunjukkan pentingnya kesadaran akan faktor risiko dan gejala awal penyakit ini. 


Gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menghindari zat berbahaya, sangat penting dalam menjaga kesehatan ginjal. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin juga menjadi kunci dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit ginjal.


Untuk informasi lebih lanjut seputar kesehatan ginjal dan saluran kemih, kunjungi Informasi seputar Ginjal dan Saluran Kemih Terbaru. Nantinya KPeople bisa mendapatkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari tips kesehatan ginjal hingga sederet hadiah menarik. 


Sebagai bentuk apresiasi atas komitmen hidup sehat, KPoin menawarkan program poin loyalty untuk KPeople yang membeli produk atau layanan kesehatan dari Kalbe. Kumpulkan poin dan tukarkan poin dengan hadiah voucher diskon atau saldo e-wallet. Jangan sampai ketinggalan, langsung baca Poin Loyalty Program Kalbe di sini. 


Referensi:


Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.