
Reproduksi Wanita
Cara Mengatasi Keputihan Tidak Normal: Penyebab & Pengobatan

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Selasa, 29 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
3
Bagikan
Keputihan adalah hal alami dan umum yang dialami oleh wanita. Namun, ketika keputihan berubah warna, berbau tidak sedap, atau disertai gejala lain yang mengganggu, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Yuk, cari tahu cara mengatasi keputihan tidak normal dan penyebabnya lewat artikel di bawah ini.
Artikel lainnya: 8 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning, Kapan Harus ke Dokter?
Memahami Keputihan: Kapan Normal dan Kapan Perlu Waspada?
Keputihan merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar di leher rahim dan dinding vagina. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan dan menjaga kelembapan vagina, serta melindungi dari infeksi. Namun, perubahan dalam jumlah, warna, bau, atau konsistensi keputihan dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan.
Ciri-ciri Keputihan Fisiologis (Normal)
Keputihan normal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Bening atau sedikit putih, menyerupai putih telur mentah
- Bertekstur encer atau sedikit kental dan lengket
- Tidak berbau
- Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri
Keputihan normal biasanya terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau sebagai respons terhadap rangsangan seksual
Tanda-tanda Keputihan Patologis (Tidak Normal)
Keputihan tidak normal dapat dikenali dari perubahan berikut:
- Warna berubah menjadi kuning, hijau, abu-abu, atau cokelat
- Bau menyengat atau amis
- Konsistensi kental seperti keju cottage atau berbusa
- Disertai rasa gatal, nyeri, atau perih pada area vagina
- Jumlah keputihan meningkat secara signifikan
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penyebab Umum di Balik Keputihan Tidak Normal
Keputihan tidak normal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik infeksi maupun non-infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
1. Infeksi Jamur (Kandidiasis Vaginalis)
Infeksi jamur vagina Candida albicans dapat menyebabkan keputihan gatal, berwarna putih kental seperti keju, disertai rasa perih. Kondisi ini sering terjadi akibat penggunaan antibiotik, kehamilan, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
2. Infeksi Bakteri (Vaginosis Bakterialis)
Vaginosis bakterialis terjadi ketika keseimbangan bakteri di vagina terganggu, menyebabkan keputihan bau amis dan berwarna abu-abu atau putih. Faktor risikonya termasuk hubungan seksual tanpa kondom dan penggunaan produk pembersih vagina yang tidak tepat.
3. Infeksi Parasit (Trikomoniasis)
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejalanya meliputi keputihan berwarna kuning atau hijau, berbusa, dan berbau tidak sedap, serta rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil.
4. Infeksi Menular Seksual Lainnya (Gonore, Klamidia)
Gonore dan klamidia adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan keputihan abnormal, nyeri panggul, dan perdarahan di antara periode menstruasi. Kedua infeksi ini memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
5. Penyebab Non-Infeksi (Iritasi, Benda Asing, Atrofi Vagina)
Keputihan tidak normal juga dapat disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai, adanya benda asing seperti tampon yang tertinggal, atau atrofi vagina pada wanita menopause yang menyebabkan penipisan dinding vagina.
Artikel lainnya: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Secara Alami
Cara Meredakan Gejala Ringan Keputihan di Rumah
Jika mengalami gejala ringan, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
1. Menjaga Kebersihan Vagina
- Cuci area kewanitaan dengan air hangat dengan menghindari penggunaan sabun yang mengandung parfum atau bahan kimia keras
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun untuk menjaga irkulasi udara dan mengurangi kelembapan
- Ganti pembalut secara teratur selama menstruasi untuk mencegah pertumbuhan bakteri
2. Hindari Penggunaan Produk Iritatif
- Hindari douching alias membersihkan bagian dalam vagina karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami
- Pilih produk tanpa pewangi, baik untuk pembalut, sabun, dan tisu basah
3. Konsumsi Makanan Sehat
- Yoghurt yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina, sehingga sering dijadikan obat keputihan alami
- Bawang putih memiliki sifat antijamur dan antibakteri
- Vitamin C dan E membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit
4. Pengobatan Medis
Jika keputihan disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan:
- Antibiotik untuk infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis.
- Antijamur untuk infeksi jamur seperti kandidiasis.
Jika gejala berlanjut atau memburuk padahal sudah menerapkan saran-saran di atas, segera konsultasikan dengan dokter, ya!
Artikel lainnya: Alasan Gejala PMS Sudah Datang, tapi Haid Tak Kunjung Muncul
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Keputihan merupakan bagian normal dari sistem reproduksi wanita. Namun, ada kalanya kondisi ini menandakan adanya gangguan yang tidak bisa dianggap remeh. Menunda pemeriksaan dapat memperparah infeksi atau menyebabkan komplikasi yang lebih serius, terutama jika keputihan disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) atau gangguan hormonal yang memerlukan penanganan medis.
Segera temui dokter jika mengalami gejala berikut:
- Keputihan berwarna cokelat, hijau, atau berdarah
- Bau keputihan sangat menyengat
- Rasa gatal, perih, atau nyeri yang parah
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
- Demam atau nyeri panggul
Tips Mencegah Penyakit di Area Kewanitaan
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan dan mencegah keputihan tidak normal, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan sehari-hari:
1. Jaga kebersihan miss V dengan benar
Pastikan menjaga kebersihan miss V dengan cuci area kewanitaan hanya dengan air hangat atau sabun khusus dengan pH seimbang. Jangan gunakan sabun mandi biasa, antiseptik, atau cairan pembersih yang mengandung parfum.
2. Hindari douching (membersihkan bagian dalam vagina)
Douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina dan justru meningkatkan risiko infeksi. Ingatlah bahwa vagina sebenarnya mampu membersihkan dirinya sendiri.
3. Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan bersih
Pilih celana dalam berbahan katun, ganti secara rutin, dan hindari pakaian ketat yang membuat area genital lembap. Lingkungan yang lembap mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri.
4. Ganti pembalut atau pantyliner secara teratur
Pembalut atau pantyliner sebaiknya diganti setiap 4 jam atau lebih sering jika terasa lembap. Jangan gunakan pantyliner setiap hari tanpa jeda karena bisa membuat area kewanitaan lembap secara terus-menerus.
5. Jalani pola hidup sehat
Coba untuk konsumsi makanan bergizi, cukup minum air putih, kelola stres, dan tidur cukup. Sistem imun yang baik membantu tubuh melawan infeksi.
6. Praktik hubungan seksual yang aman
Gunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi menular seksual dan tetap setia pada satu pasangan atau pastikan pasangan KPeople dalam kondisi sehat.
Artikel lainnya: 5 Manfaat Yoga untuk Kesuburan Wanita dan Contoh Gerakannya
Dapatkan Informasi Kesehatan Wanita Akurat Lainnya hanya di KPoin
Kesehatan area kewanitaan bukanlah hal sepele. Keputihan tidak normal bisa menjadi tanda adanya gangguan serius yang membutuhkan penanganan medis. Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk mengenali tanda-tandanya, menjaga kebersihan dengan tepat, serta menerapkan pola hidup sehat.
Untuk mendukung gaya hidup sehat KPeople, KPoin hadir dan berkomitmen memberikan informasi kesehatan wanita yang akurat, terpercaya, dan mudah dipahami. Selain itu, KPoin juga memberikan apresiasi berupa poin yang dapat ditukarkan hadiah menarik untuk setiap transaksi pembelian produk pilihan brand partner Kalbe.
Penasaran apa saja hadiahnya? Langsung saja download aplikasinya dan buat akun KPoin hanya dengan nomor telepon untuk mendapatkan promo terbaru.
Jangan lupa kumpulkan poin dari setiap pembelian produk dan tukarkan poin dengan hadiah seru yang menanti KPeople!
Referensi:
- Healthdirect. Vaginal discharge. https://www.healthdirect.gov.au/vaginal-discharge
- Cleveland Clinic. Vaginal Discharge Color: What’s Normal and What Isn’t. Diakses dari https://health.clevelandclinic.org/vaginal-discharge-mean
- Bumrungrad International Hospital. What kind of vaginal discharge is not normal. Diakses dari https://www.bumrungrad.com/en/health-blog/february-2024/what-kind-of-vaginal-discharge-is-not-normal
- Flo. Normal vs. abnormal vaginal discharge: What’s the difference?. Diakses dari https://flo.health/menstrual-cycle/health/vaginal-discharge/normal-abnomal-discharge
Komentar

fitri nurlaily • Rating 5/5
Selasa, 29 April 2025

Admin KPoin
Selasa, 29 April 2025

Ery Marland Semawati Riwu • Rating 5/5
Selasa, 29 April 2025

Admin KPoin
Selasa, 29 April 2025

friko rahmat irvan afandi • Rating 5/5
Selasa, 29 April 2025

Admin KPoin
Selasa, 29 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1

MPASI
Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Tekstur, Porsi Ideal dan Jadwalnya
Rating Artikel 5/5
|
2