HomeArtikelDiet dan Nutrisi

Tren Es Teler Seteko Viral: Nilai Gizi & Risiko Kesehatannya

Tren Es Teler Seteko Viral: Nilai Gizi & Risiko Kesehatannya

Diet dan Nutrisi

Tren Es Teler Seteko Viral: Nilai Gizi & Risiko Kesehatannya

profile-Christovel Ramot

Penulis: Christovel Ramot

Selasa, 18 November 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

Belakangan ini media sosial diramaikan oleh tren kuliner baru yang mencuri perhatian, yaitu es teler seteko. Minuman ini biasanya disajikan dalam teko besar berukuran 1 hingga 1,5 liter, penuh dengan warna-warna cerah dari sirup, susu kental manis, potongan buah, nata de coco, cincau, serta es batu melimpah. 


Yang membuatnya viral adalah harganya yang sangat terjangkau, mulai dari 20 ribu hingga 25 ribu rupiah per teko. Dengan harga segitu, pembeli mendapatkan porsi minuman yang bisa dinikmati ramai-ramai.


Tapi semakin banyak yang viral, semakin banyak yang bertanya, apakah es teler seteko aman untuk dikonsumsi? Bagaimana kandungan gizinya? Kenapa bisa sangat murah? Dan apakah tren ini sebenarnya sehat atau malah bisa memicu penyakit seperti obesitas dan diabetes?


Untuk menjawab itu semua, mari kita bahas secara mendalam.


Awal Mula Viral-nya Es Teler Seteko


Tren es teler seteko pertama kali muncul di platform TikTok, yang memang dikenal sebagai media paling cepat membuat kuliner viral. Kreator konten kuliner kerap menampilkan minuman ini dengan visual yang memanjakan mata.


Warna sirup yang mencolok, es yang melimpah, teko besar yang dituangkan ke gelas, serta banyaknya topping yang tampak “banjir” dan penuh. Video-video seperti ini sangat ramah algoritma karena mengandung elemen visual satisfying.


Format video "menuang minuman berwarna-warni" menjadi salah satu gaya konten paling disukai pengguna TikTok, sehingga dalam hitungan hari, es teler seteko muncul di berbagai FYP. Dengan cepat, UMKM kuliner pun mulai mengikuti tren ini untuk menarik pelanggan. Selain itu, konsep “rame-rame lebih seru” juga mendukung penyebaran viralnya, karena pembeli sering membuat konten saat menikmati es teler bersama teman.


Ada faktor psikologis juga. Dalam situasi harga makanan naik dan daya beli masyarakat menurun, konsumen lebih tertarik pada makanan atau minuman yang terlihat “value for money”, murah, besar, dan terasa menguntungkan. Es teler seteko memenuhi semua aspek itu.


Artikel Lainnya: Berapa Kalori untuk Diet? Begini Cara Hitungnya


Apa Saja Isi Es Teler Seteko?



Jika dilihat sekilas, es teler seteko tampak seperti campuran es teler biasa, tetapi dengan porsi lebih besar. Namun jika diperhatikan lebih detail, bahan-bahan yang digunakan berbeda-beda tergantung penjual. 


Secara umum, komposisinya meliputi es batu dalam jumlah besar, sirup merah atau hijau, susu kental manis, santan atau krimer, buah potong, serta berbagai topping seperti nata de coco atau jelly.


Es batu biasanya menjadi komponen paling dominan untuk menambah volume tanpa menambah biaya bahan. Sirup yang dipakai biasanya adalah sirup gula sederhana dengan pewarna dan perasa sintetis.


Susu kental manis menjadi komponen paling manis dan berkalori tinggi. Beberapa penjual juga menambahkan santan agar rasanya lebih gurih dan creamy, namun santan mudah basi jika tidak diolah dengan higienis. 


Buah yang digunakan biasanya berupa alpukat, nangka, atau kelapa muda, tetapi jumlahnya sering kali lebih sedikit dari yang terlihat dalam video. Untuk menambah tekstur dan volume, nata de coco, jelly warna-warni, cincau, atau kolang-kaling sering ditambahkan.


Jika dilihat dari komposisinya, minuman ini memiliki beberapa bahan yang menyehatkan seperti buah-buahan, tetapi juga memiliki banyak bahan tinggi gula yang perlu diwaspadai.


Artikel Lainnya: Fitbar untuk Diet: Manfaat, Kalori, & Aturan Konsumsinya


Kandungan Gizi Es Teler Seteko


Untuk memahami apakah es teler seteko sehat atau tidak, kita perlu mengestimasi kandungan gizinya. Misalnya dalam satu porsi 1–1,5 liter, penjual biasanya menggunakan sekitar 8 hingga 12 sendok makan susu kental manis, yang setiap sendoknya mengandung sekitar 20 gram gula dan 45–60 kalori. Artinya, hanya dari SKM saja, satu teko bisa mengandung 160 hingga 240 gram gula dan 360 hingga 600 kalori.


Sirup yang digunakan biasanya sekitar 50–100 ml. Sirup komersial mengandung 70–80% gula, sehingga 100 ml sirup bisa memberikan sekitar 70–80 gram gula tambahan. Santan atau krimer cair yang digunakan sekitar 100–150 ml mengandung 40–80 kalori dengan lemak jenuh yang cukup tinggi.


Buah-buahan dalam es teler seteko memang memberikan nutrisi yang baik seperti vitamin, mineral, dan serat. Namun jumlah buah biasanya tidak lebih dari 150–200 gram per teko, sehingga kandungan serat tidak sebanding dengan tingginya gula yang ditambahkan. 


Sementara topping seperti nata de coco, jelly, atau kolang-kaling pada dasarnya bukan makanan bernutrisi tinggi, karena kebanyakan hanya memberikan tekstur dan rasa manis berkat air gula yang menyertainya.


Jika dihitung secara kasar, satu gelas 300 ml es teler seteko dapat mengandung sekitar 55 hingga 65 gram gula, yang berarti melebihi batas konsumsi gula harian WHO, yaitu 25–50 gram per hari untuk orang dewasa.


Untuk total satu teko, kandungan gulanya bisa mencapai 150–200 gram, dengan total energi berkisar 900 hingga 1500 kalori, tergantung racikannya.


Artikel Lainnya: Manfaat Teh Hijau untuk Diet & Aturan Minum yang Benar



Mengapa Es Teler Seteko Bisa Sangat Murah? 


Banyak orang bertanya bagaimana satu teko besar minuman bisa dijual hanya dengan harga 20 ribuan. Jawabannya ada pada strategi ekonomis UMKM.


Pertama, volume minuman diperbesar dengan es batu. Dengan menambahkan es dalam jumlah besar, penjual bisa membuat minuman terlihat penuh tanpa menghabiskan banyak bahan. 


Kedua, bahan yang digunakan seperti sirup dan susu kental manis adalah bahan yang murah dan mudah dibeli dalam jumlah besar dengan harga grosir. SKM bahkan menjadi bahan paling murah untuk memberikan rasa manis dan tekstur creamy.


Ketiga, jumlah buah biasanya sangat sedikit dibanding penampilannya. Walaupun terlihat penuh, buah sering hanya menjadi topping atas, sementara bagian bawah penuh es, air, dan sirup. Keempat, topping seperti jelly dan nata de coco sangat murah dan bisa dibeli dalam bentuk kemasan besar yang ekonomis.


Selain itu, beberapa penjual kemungkinan juga menggunakan santan instan atau krimer tambahan yang lebih stabil dan murah dibanding santan segar. Biaya produksinya rendah, sehingga harga jual bisa dibuat sangat “ramah kantong”.


Namun di sisi lain, strategi ini memengaruhi kualitas nutrisi dan juga higienitas produk, yang nanti akan dibahas lebih detail.


Risiko Kesehatan Es Teler Seteko 


Es teler seteko boleh dikatakan sebagai minuman yang sangat tinggi gula. Gula sederhana seperti yang terdapat dalam sirup dan susu kental manis cepat diserap oleh darah, menyebabkan lonjakan gula darah mendadak atau glucose spike


Lonjakan seperti ini membuat pankreas bekerja keras untuk menghasilkan insulin. Bila terjadi berulang, tubuh bisa mengalami resistensi insulin, yang menjadi pintu masuk penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.


Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga meningkatkan risiko penumpukan lemak visceral, terutama di area perut, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan metabolik lainnya. Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa minuman manis adalah salah satu penyumbang terbesar kenaikan angka obesitas global selama 20 tahun terakhir.


Es teler seteko tidak hanya tinggi gula, tetapi juga tinggi kalori. Minuman berkalori tinggi sering disebut sebagai “liquid calories”, kalori cair yang tidak memberikan rasa kenyang. Artinya, meskipun seseorang mengonsumsi minuman ini dalam jumlah besar, ia tetap makan seperti biasa setelahnya. Kombinasi ini membuat asupan kalori harian mudah berlebih tanpa disadari.


Lalu ada risiko dari lemak jenuh dalam santan atau krimer. Jika dikonsumsi terlalu sering, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang berdampak buruk pada kesehatan jantung.


Aspek higienitas juga perlu diperhatikan. Santan adalah bahan yang mudah basi. Jika santan tidak dimasak dengan benar atau disimpan pada suhu tidak aman, bakteri dapat berkembang dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, hingga diare.


Artikel Lainnya: Manfaat Teh Hijau untuk Diet & Aturan Minum yang Benar


Kelompok yang Berisiko Jika Mengonsumsi Es Teler Seteko


Tidak semua orang cocok mengonsumsi minuman ini. Anak-anak sangat sensitif terhadap lonjakan gula, sehingga minuman seperti ini dapat meningkatkan risiko hiperaktivitas, kerusakan gigi, dan kenaikan berat badan berlebih.


Ibu hamil, terutama yang memiliki risiko diabetes gestasional, juga perlu menghindari minuman manis tinggi gula. Orang dengan pra-diabetes, obesitas, atau riwayat keluarga diabetes harus sangat berhati-hati karena gula berlebih dapat mempercepat munculnya gejala. Mereka yang memiliki masalah lambung juga bisa terganggu oleh santan atau krimer instan yang digunakan dalam minuman.


Bolehkah Mengonsumsi Es Teler Seteko?


Jawabannya adalah boleh, selama tidak berlebihan. Minuman viral seperti ini tidak perlu dihindari sepenuhnya, tetapi harus disikapi dengan bijak.


Salah satu cara yang aman adalah tidak menghabiskannya sendiri. Es teler seteko idealnya dibagi bersama 3–5 orang, sehingga setiap orang hanya mengonsumsi sedikit. Selain itu, pembeli dapat meminta penjual untuk mengurangi jumlah sirup atau SKM agar tidak terlalu manis.


Sebaiknya minuman ini tidak dikonsumsi lebih dari 1–2 kali per bulan, dan jangan dijadikan kebiasaan. Jika setelah meminumnya tubuh terasa pusing, jantung berdebar, atau merasa sangat lelah, itu bisa menjadi tanda bahwa kadar gula meningkat drastis.


Artikel Lainnya: 8 Pengganti Nasi untuk Diet: Lebih Sehat & Rendah Kalori


Alternatif Es Teler yang Lebih Sehat


Jika ingin menikmati es teler tanpa risiko kesehatan berlebih, versi homemade bisa menjadi solusi. Kamu dapat mengganti SKM dengan susu rendah lemak atau susu evaporasi, menghilangkan sirup gula, dan menambahkan lebih banyak buah segar


Untuk rasa manis alami, satu sendok teh madu sudah cukup. Kamu juga bisa menambahkan biji chia atau biji selasih untuk menambah serat. Dengan cara ini, es teler tetap segar dan nikmat, tetapi kadar gula dan kalorinya jauh lebih rendah.


Sebagai penutup, es teler seteko adalah tren kuliner yang menarik dan menyenangkan, tetapi kandungan gula, kalori, dan lemaknya cukup tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah besar, minuman ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit metabolik lainnya. Namun, dengan konsumsi bijak dan moderasi, es teler seteko tetap bisa dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup.


Jika kamu tertarik dengan informasi lain seputar gaya hidup sehat, silakan membaca artikel gaya hidup & diet sehat dari KPoin. Jangan lupa juga, kamu bisa mengumpulkan poin setiap kali belanja produk Kalbe lewat aplikasi KPoin dan bisa menukarnya dengan banyak hadiah menarik.


Belum punya aplikasinya? Yuk download Kpoin di App Store dan Google Play Store sekarang juga!


Daftar Pustaka

  • World Health Organization. Guideline: Sugars Intake for Adults and Children. WHO; 2015.
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Batasi Konsumsi Gula, Garam, Lemak. Kemenkes RI; 2020.
  • National Institutes of Health. High Sugar Consumption and Metabolic Effects. NIH; 2022.
  • Harvard School of Public Health. Sugary Drinks and Obesity. Harvard Health Publishing; 2021.
  • KlikDokter. Efek Konsumsi Minuman Tinggi Gula pada Tubuh. KlikDokter; 2023.
  • Kalbe Nutritionals. Dampak Gula Berlebih pada Kesehatan. Kalbe; 2023.

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.