
Ibu Menyusui
9 Penyebab Kenapa ASI Tidak Keluar atau Sedikit & Solusinya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Jumat, 23 Mei 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter
Banyak ibu baru merasa cemas ketika ASI tidak keluar atau hanya sedikit keluar setelah melahirkan. Namun, penting untuk KPeople pahami bahwa kondisi ini sering kali normal dan dapat diatasi dengan pengetahuan serta dukungan yang tepat.
Artikel ini akan membahas penyebab umum produksi ASI sedikit, solusi yang bisa dilakukan, dan kapan sebaiknya mencari bantuan profesional.
Artikel lainnya: 7 Sayuran Pelancar ASI Terbaik yang Patut Ibu Coba
Memahami Produksi ASI Awal: Kolostrum Itu Berharga!
Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi oleh ibu setelah melahirkan. ASI pertama ini berwarna kekuningan, kental, dan jumlahnya sedikit, sekitar 2-20 ml per sesi. Meskipun jumlahnya sedikit, kolostrum sangat kaya akan nutrisi dan antibodi yang penting untuk kekebalan tubuh bayi.
Kolostrum juga mengandung protein tinggi, sel darah putih, serta zat pencahar alami yang membantu bayi mengeluarkan mekonium. Produksi ASI akan meningkat secara bertahap seiring dengan seringnya menyusui dan stimulasi yang diterima payudara.
Oleh karena itu, sangat penting untuk KPeople melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan menyusui bayi sesering mungkin sejak awal agar proses alami ini berjalan optimal. Berdasarkan Johns Hopkins Medicine, ASI akan keluar 3-5 hari setelah melahirkan.
Artikel lainnya: Cara Menetralkan Asi Setelah Makan Pedas, Bisakah?
Penyebab Umum ASI Tidak Keluar atau Sedikit
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi ASI rendah atau tidak keluar sama sekali. Memahami penyebab ini dapat membantu ibu mencari solusi yang tepat.
1. Pelekatan dan Posisi Menyusui yang Kurang Tepat
Pelekatan yang tidak optimal dapat menghambat pengosongan payudara, sehingga sinyal untuk memproduksi ASI berkurang. Pastikan mulut bayi melekat dengan benar pada payudara untuk merangsang produksi ASI.
2. Frekuensi Menyusui atau Memerah yang Kurang
Produksi ASI mengikuti prinsip supply and demand. Semakin sering bayi menyusu atau ibu memerah ASI, semakin banyak ASI yang diproduksi. Sebaliknya, jarang menyusui atau memerah dapat menurunkan produksi ASI.
3. Penundaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IMD penting untuk merangsang produksi ASI sejak awal. Menunda IMD dapat menghambat produksi ASI karena kurangnya rangsangan pada payudara.
4. Stres, Kelelahan, dan Kecemasan pada Ibu
Stres dan kelelahan dapat mengganggu pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Mengelola stres dan memastikan istirahat yang cukup sangat penting untuk mendukung produksi ASI.
5. Dehidrasi dan Kurang Nutrisi pada Ibu
Kekurangan cairan dan nutrisi dapat menurunkan produksi ASI. Ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal 2–2,5 liter per hari dan menjaga pola makan yang seimbang.
6. Kondisi Medis pada Ibu
Beberapa kondisi medis seperti gangguan tiroid, PCOS, diabetes, retensi plasenta, dan riwayat operasi payudara dapat memengaruhi produksi ASI. Jika mengalami kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
7. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti dekongestan dan pil KB yang mengandung estrogen, dapat menurunkan produksi ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat saat menyusui.
8. Kondisi pada Bayi
Kondisi seperti tongue-tie, bayi prematur, atau bayi yang sakit dapat memengaruhi kemampuan menyusu, sehingga produksi ASI menurun. Evaluasi oleh dokter atau konselor laktasi dapat membantu mengatasi masalah ini.
9. Penggunaan Dot atau Empeng Terlalu Dini
Pengenalan dot atau empeng terlalu dini dapat menyebabkan bingung puting pada bayi, sehingga mengurangi frekuensi menyusu langsung dan menurunkan produksi ASI.
Artikel lainnya: 10 Makanan Pelancar ASI (Asi Booster) Alami, Lezat & Bergizi
Tips Mengatasi ASI yang Tidak Keluar
Pada dasarnya, kondisi ASI yang tidak keluar merupakan hal yang normal di masa awal menyusui. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh KPeople untuk mengatasi kondisi tersebut:
1. Perbaiki Teknik Pelekatan dan Posisi Menyusui
Teknik pelekatan yang benar sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan ASI dengan efektif. Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor laktasi.
2. Tingkatkan Frekuensi Menyusui atau Memerah
Menyusui atau memerah ASI setiap 2–3 jam, termasuk di malam hari, dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
3. Lakukan Kontak Kulit-ke-Kulit (Skin-to-Skin) dengan Bayi
Kontak kulit-ke-kulit dapat merangsang hormon oksitosin yang membantu produksi ASI dan memperkuat ikatan antara ibu dan bayi.
4. Pastikan Ibu Cukup Istirahat, Rileks, dan Terhidrasi
Ibu menyusui memerlukan istirahat yang cukup untuk menjaga keseimbangan hormon dan stamina. Stres dan kelelahan terbukti mengganggu pelepasan hormon oksitosin yang berperan penting dalam pengeluaran ASI. Selain itu, dehidrasi juga dapat membuat suplai ASI rendah. Ibu disarankan untuk minum air putih secara rutin dan tidak menunggu sampai merasa haus.
5. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Nutrisi ibu berpengaruh langsung terhadap kualitas dan kuantitas ASI. Konsumsilah makanan tinggi protein, lemak sehat, serta buah dan sayur. Tambahan makanan bergizi seperti oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan juga diketahui mendukung produksi ASI. Bila perlu, konsultasikan kebutuhan suplemen dengan dokter.
6. Pijat Laktasi atau Kompres Hangat Payudara
Pijat laktasi dan kompres hangat dapat membantu memperlancar aliran ASI dan mengurangi sumbatan pada saluran susu. Teknik ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan tenaga profesional. Pijat lembut dengan gerakan memutar pada payudara sebelum menyusui atau memompa bisa meningkatkan refleks let-down.
7. Memerah ASI Setelah Menyusui atau di Antara Sesi Menyusui (Power Pumping)
Power pumping adalah teknik memompa ASI secara intensif dalam waktu tertentu untuk menstimulasi produksi. Misalnya, memompa selama 10 menit, istirahat 10 menit, dan ulangi selama 1 jam. Cara ini meniru pola menyusu bayi saat sedang growth spurt dan terbukti efektif untuk meningkatkan suplai ASI.
Artikel lainnya: 5 Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar ASI Berkualitas
Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Profesional (Konselor Laktasi/Dokter)?
Meskipun sebagian besar masalah produksi ASI bisa diatasi, ada kalanya ibu memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan profesional. Jangan menunda mencari bantuan jika:
- ASI tidak keluar sama sekali setelah beberapa hari melahirkan
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (jarang pipis, mulut kering, menangis tanpa air mata)
- Bayi mengalami penurunan berat badan signifikan (>7% dari berat lahir) dan tidak kembali naik dalam 2 minggu
- Ibu merasa sangat stres, putus asa, atau mengalami nyeri hebat saat menyusui
- Sudah mencoba perbaikan teknik, pompa ASI, power pumping, dan upaya lainnya namun suplai ASI rendah terus berlanjut
Segera hubungi konselor laktasi, bidan, atau dokter untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh.
Kesimpulan
Produksi ASI sedikit atau tidak keluar memang bisa membuat ibu merasa frustrasi. Namun, sebagian besar masalah ini dapat diatasi dengan memperbaiki pelekatan menyusui, meningkatkan frekuensi menyusui, menjaga nutrisi ibu, istirahat cukup, dan menghindari stres ibu.
Jangan lupa pentingnya melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), serta mengenali kondisi medis seperti retensi plasenta, hipotiroid, atau penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi produksi ASI.
Bila sudah mencoba berbagai cara namun suplai ASI rendah tetap berlanjut, jangan ragu mencari bantuan dari konselor laktasi atau dokter. Penting juga untuk tidak memberikan susu formula tanpa indikasi medis dan tanpa konsultasi dokter, karena dapat memperburuk masalah menyusui.
Pelajari lebih lanjut tips, solusi, dan edukasi seputar menyusui agar perjalanan menyusuimu jadi lebih lancar dan menyenangkan lewat Informasi Seputar Ibu Menyusui Terbaru.
Selain itu, jangan lupa ikuti Program Loyalitas KPoin untuk mendapatkan promo menarik. Kumpulkan poin dari produk Kalbe dan tukarkan dengan berbagai hadiah menarik untuk mendukung kesehatan ibu dan anak.
Langsung download aplikasi KPoin dan registrasi langsung hanya dengan nomor telepon agar lebih mudah!
Referensi:
- KlikDokter. Faktor-faktor Penyebab Produksi ASI Sedikit. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/faktor-faktor-penyebab-produksi-asi-sedikit
- RS Pondok Indah. Agar Produksi ASI Lancar dan Optimal. Diakses dari https://www.rspondokindah.co.id/id/news/agar-produksi-asi-lancar-dan-optimal
- Johns Hopkins Medicine. Breastfeeding and Delayed Milk Production. Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breastfeeding-and-delayed-milk-production
- Healthline. No Breast Milk After Birth? Here’s Why You Shouldn’t Worry. Diakses dari https://www.healthline.com/health/breastfeeding/no-breast-milk-after-delivery-what-to-do
- NHS UK. Milk supply. Diakses dari https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/milk-supply/
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.