
Reproduksi Pria
7 Ciri-Ciri Testosteron Rendah pada Pria & Solusinya

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Selasa, 22 April 2025
Rating Artikel 5/5
|
1
Bagikan
Testosteron adalah hormon utama pria yang diproduksi oleh testis. Hormon ini berperan penting dalam perkembangan ciri-ciri seksual pria, seperti pertumbuhan otot, suara yang lebih dalam, dan pertumbuhan rambut wajah. Selain itu, testosteron juga memengaruhi libido, produksi sperma, serta kesehatan tulang dan otot.
Menurut Harvard Health Publishing, kadar testosteron normal adalah antara 300 hingga 1000 nanogram per deciliter (ng/dL). Penurunan kadar hormon testosteron dapat berpengaruh pada berbagai aspek kesehatan fisik dan mental pria. Ketahui ciri-ciri testosteron rendah dan penyebabnya lewat artikel berikut ini.
Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Tentang Kesuburan Pria yang Perlu diketahui
Faktor Penyebab Menurunnya Kadar Testosteron (Hipogonadisme)
Penurunan kadar testosteron atau hipogonadisme, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu KPeople ketahui:
1. Faktor usia (andropause alami)
Seiring bertambahnya usia, produksi hormon testosteron secara alami akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai andropause, yang biasanya terjadi pada pria berusia di atas 30 tahun. Penurunan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk penurunan energi dan libido rendah pria.
2. Kondisi medis tertentu
Penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, obesitas, dan gangguan metabolik lainnya juga dapat memengaruhi produksi testosteron. Kelebihan lemak tubuh, terutama di area perut, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menurunkan kadar testosteron.
3. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat, seperti opioid, antidepresan, dan obat kemoterapi, dapat menurunkan produksi testosteron. Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dari obat-obatan ini dapat memengaruhi fungsi hormon secara keseluruhan.
4. Cedera pada testis
Cedera fisik pada testis, baik akibat trauma langsung maupun akibat prosedur medis, dapat merusak jaringan yang memproduksi testosteron. Infeksi seperti gondongan yang menyerang testis juga dapat menyebabkan penurunan produksi hormon ini.
5. Faktor gaya hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti stres kronis, kelelahan kronis pria, kurang tidur, dan pola makan yang buruk, dapat memengaruhi kadar testosteron. Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kortisol, yang dapat menekan produksi testosteron.
Artikel lainnya: 9 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria
Ciri-Ciri Umum Penurunan Kadar Testosteron yang Perlu Diwaspadai
Penurunan kadar testosteron dapat menimbulkan berbagai gejala yang memengaruhi kualitas hidup pria. Berikut beberapa ciri-ciri testosteron rendah yang perlu diwaspadai:
1. Penurunan gairah seksual (libido rendah)
Testosteron berperan penting dalam mengatur hasrat seksual. Penurunan kadar hormon ini dapat menyebabkan penurunan libido, yang dapat memengaruhi hubungan intim dan kualitas hidup secara keseluruhan.
2. Kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi)
Testosteron membantu dalam proses ereksi dengan merangsang produksi oksida nitrat, yang memperlancar aliran darah ke penis. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi, alias kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi.
3. Kelelahan kronis dan penurunan energi
Pria dengan kadar testosteron rendah sering mengalami kelelahan yang berlebihan dan penurunan energi, meskipun sudah mendapatkan cukup istirahat. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas dan aktivitas sehari-hari.
4. Penurunan massa otot dan kekuatan
Testosteron berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan massa otot. Penurunan kadar hormon ini dapat menyebabkan massa otot menurun dan kekuatan fisik yang berkurang, yang dapat memengaruhi kemampuan melakukan aktivitas fisik.
5. Peningkatan lemak tubuh
Penurunan testosteron dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh, terutama di area perut. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolik lainnya.
6. Perubahan mood dan gangguan emosional
Kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan gejala seperti depresi, iritabilitas, dan penurunan motivasi.
7. Penurunan kepadatan tulang (osteoporosis)
Testosteron membantu dalam menjaga kepadatan tulang. Penurunan kadar hormon ini dapat menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan meningkatkan risiko patah tulang.
Artikel lainnya: 8 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Secara Alami dan Medis
Bagaimana Dokter Mendiagnosis Testosteron Rendah?
Untuk mendiagnosis testosteron rendah (hipogonadisme), dokter akan melakukan kombinasi evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.
Proses diagnosis dimulai dari pengumpulan riwayat kesehatan dan identifikasi gejala seperti penurunan gairah seksual, kelelahan, atau perubahan suasana hati. Dokter juga akan memeriksa tanda-tanda fisik seperti penurunan massa otot, pertumbuhan rambut yang berkurang, atau perubahan pada ukuran testis.
Selanjutnya, langkah paling penting adalah tes darah untuk mengukur kadar testosteron total. Tes ini biasanya dilakukan pada pagi hari, antara pukul 7 hingga 10, saat kadar hormon berada pada puncaknya. Jika hasil pertama menunjukkan kadar rendah, dokter biasanya akan melakukan tes ulang untuk memastikan keakuratannya.
Selain itu, pemeriksaan hormon lain seperti LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle-Stimulating Hormone) dapat membantu menentukan penyebab, baik itu berasal dari testis atau dari otak (hipotalamus atau kelenjar pituitari).
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti MRI otak atau tes fungsi tiroid juga dapat direkomendasikan untuk menyingkirkan penyebab lain. Diagnosis yang tepat akan menjadi dasar penting untuk menentukan langkah pengobatan yang efektif.
Pilihan Penanganan dan Pengobatan Testosteron yang Tersedia
Penanganan testosteron rendah tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa opsi meliputi:
- Terapi penggantian testosteron (TRT): Terapi testosteron ini melibatkan pemberian testosteron melalui suntikan, gel, atau patch untuk mengembalikan kadar hormon ke tingkat normal
- Perubahan gaya hidup: Menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan mengelola stres dapat membantu meningkatkan kadar testosteron secara alami
Artikel lainnya: 10 Tips Menjaga Kesehatan Prostat Pria Secara Mudah & Alami
Kembalikan Vitalitas KPeople dengan Gaya Hidup Sehat & Informasi dari KPoin
Menurunnya kadar testosteron tidak harus menjadi akhir dari vitalitas dan semangat hidup. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, KPeople bisa membantu tubuh memulihkan keseimbangan hormonal secara alami.
Langkah-langkah sederhana seperti rutin berolahraga, tidur cukup, mengelola stres, dan memperbaiki pola makan sangat berperan dalam meningkatkan produksi testosteron. Konsumsi makanan tinggi zinc, vitamin D, serta lemak sehat dari ikan dan kacang-kacangan juga bisa memberi dampak positif.
Di samping itu, penting untuk selalu up-to-date dengan informasi terpercaya seputar kesehatan pria. Di KPoin, ada berbagai artikel informatif dan praktis mengenai hormon, gaya hidup sehat, hingga tips menjaga stamina dan kebugaran pria.
Yuk, download aplikasinya dan buat akun KPoin hanya dengan menggunakan nomor telepon. Dapatkan promo menarik untuk setiap pembelian produk kesehatan, seperti vitamin dan suplemen lain dari merchant kepercayaan Kalbe. Kumpulkan poin dari setiap pembelian produk dengan upload struk belanja.
Jangan lupa, tukarkan poin dengan hadiah menarik. Perlu diingat, kesehatan adalah kunci utama menuju hidup yang lebih produktif dan bahagia.
Referensi:
- Healthine. Signs and Symptoms of Low Testosterone. Diakses dari https://www.healthline.com/health/low-testosterone/warning-signs
- Mayo Clinic. Male hypogonadism. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-hypogonadism/diagnosis-treatment/drc-20354886
- Harvard Health Publishing. Lifestyle strategies to help prevent natural age-related decline in testosterone. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/mens-health/lifestyle-strategies-to-help-prevent-natural-age-related-decline-in-testosterone
- Harvard Health Publishing, What's the best way to test for low testosterone?. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/mens-health/whats-the-best-way-to-test-for-low-testosterone
- Cleveland Clinic. Low Testosterone (Male Hypogonadism). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15603-low-testosterone-male-hypogonadism
Komentar

Adila Saputra • Rating 5/5
Senin, 28 April 2025

Admin KPoin
Senin, 28 April 2025
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.
Artikel Lainnya

Kesehatan Lansia
7 Cara Mencegah Pikun (Demensia) Seiring Bertambahnya Usia
Rating Artikel 0/5
|
0

Kesehatan Lansia
8 Makanan Sehat untuk Lansia yang Utama Dikonsumsi
Rating Artikel 5/5
|
3

MPASI
Kenali Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi dari 6 hingga 12 bulan
Rating Artikel 5/5
|
4

MPASI
8 Resep MPASI 4 Bintang yang Simpel, Lezat & Bergizi Lengkap
Rating Artikel 5/5
|
1