HomeArtikelKesehatan Anak

Demam Anak Naik Turun? Pahami Penyebab & Penanganannya

Demam Anak Naik Turun? Pahami Penyebab & Penanganannya

Kesehatan Anak

Demam Anak Naik Turun? Pahami Penyebab & Penanganannya

profile-Siti Nurmayani Putri

Penulis: Siti Nurmayani Putri

Kamis, 05 Juni 2025

Rating Artikel 0/5

|

0

Bagikan

*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter


Demam pada anak sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, terutama ketika suhu tubuh anak naik turun secara tidak menentu. Fenomena yang dikenal sebagai demam intermiten tentunya dapat menimbulkan pertanyaan apakah ini tanda dari kondisi serius atau bagian dari proses penyembuhan alami?


Yuk, cari tahu penyebab fluktuasi suhu anak, cara menanganinya, dan kapan sebaiknya konsultasi dokter diperlukan lewat ulasan di bawah ini.


Artikel lainnya: Penyebab Demam Anak Naik di Malam Hari & Solusinya


Mengapa Demam Anak Bisa Naik Turun?


Demam adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan. Namun, ketika suhu tubuh anak berfluktuasi alias naik turun, penting untuk KPeople memahami penyebabnya agar dapat memberikan perawatan yang tepat. Berikut beberapa faktor penyebabnya:


1. Sebagai Proses Alami Melawan Infeksi


Ketika tubuh melawan infeksi, terutama infeksi virus, sistem imun melepaskan zat-zat kimia yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Fluktuasi suhu ini merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan patogen. Infeksi virus seperti flu atau roseola sering kali menyebabkan pola demam naik turun.


2. Efek Obat Penurun Panas yang Bersifat Sementara


Obat penurun panas seperti paracetamol dan ibuprofen bekerja dengan menurunkan suhu tubuh, namun efeknya bersifat sementara. Setelah durasi kerja obat habis (sekitar 4-6 jam), suhu tubuh anak bisa kembali naik jika penyebab demam, seperti infeksi, masih ada.


3. Jenis Infeksi Tertentu


Beberapa infeksi memiliki pola demam khas yang naik turun. Misalnya, malaria dan demam berdarah sering kali menunjukkan pola demam intermiten. Demam berdarah, misalnya, dapat menyebabkan demam tinggi yang tiba-tiba, kemudian turun, dan naik kembali.


4. Aktivitas Anak


Aktivitas fisik dapat mempengaruhi suhu tubuh anak. Setelah beraktivitas, suhu tubuh anak mungkin meningkat, yang bisa disalahartikan sebagai demam. Oleh karena itu, penting untuk mengukur suhu tubuh anak saat sedang istirahat untuk mendapatkan hasil yang akurat.


Artikel lainnya: 7 Gejala Demam Berdarah pada Anak & Langkah Penanganannya


Apakah Demam Naik Turun Selalu Menandakan Kondisi Serius?



Jawabannya tidak selalu.


Fluktuasi suhu anak, terutama pada infeksi virus, sering kali merupakan respon alami tubuh dan bisa bersifat ringan. Pada kondisi seperti flu, roseola, atau infeksi saluran napas atas, demam bisa naik dan turun dalam beberapa hari, seiring tubuh melawan virus penyebabnya. 


Paling penting adalah observasi kondisi anak, dengan memerhatikan apakah anak masih mau makan, minum, aktif bermain di antara episode demam, atau tampak ceria meskipun suhunya sedikit meningkat. Jika anak tetap aktif dan tidak menunjukkan tanda bahaya, umumnya tidak perlu panik.


Namun, KPeople tetap perlu waspada jika demam naik turun disertai gejala lain seperti anak tampak sangat lemas, sulit dibangunkan, tidak mau minum sama sekali, atau muncul gejala seperti ruam, sesak napas, muntah terus-menerus, atau kejang. Ini bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri yang lebih serius, dehidrasi, atau penyakit lain yang memerlukan penanganan medis segera. 


Selain itu, jika demam berlangsung lebih dari 3-5 hari tanpa perbaikan, walaupun terlihat ringan, konsultasi dokter tetap disarankan untuk mengetahui penyebab pastinya dan mencegah komplikasi.


Tips Menangani Demam Anak yang Naik Turun



Mengelola demam anak memerlukan pendekatan yang tepat dan penuh perhatian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:


1. Fokus pada Kenyamanan Anak, Bukan Hanya Angka di Termometer


Meskipun penting untuk memantau suhu tubuh anak, yang lebih penting adalah memastikan anak merasa nyaman. Jika anak tampak nyaman dan aktif, meskipun suhu tubuhnya sedikit meningkat, mungkin tidak perlu segera memberikan obat penurun panas.


2. Berikan Obat Penurun Panas Sesuai Jadwal dan Dosis yang Tepat


Jika anak tampak tidak nyaman atau suhu tubuhnya tinggi, pemberian obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan tidak memberikan obat lebih sering dari yang disarankan.


3. Lanjutkan Perawatan Suportif


Selain obat, perawatan suportif seperti memastikan anak mendapatkan cukup cairan, istirahat yang cukup, dan mengenakan pakaian yang nyaman sangat penting. Kompres hangat juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak.


4. Observasi Gejala Lain yang Menyertai


Perhatikan gejala lain yang mungkin menyertai demam, seperti batuk, pilek, diare, atau ruam. Gejala-gejala ini dapat memberikan petunjuk tentang penyebab demam dan membantu dalam menentukan langkah selanjutnya.


5. Catat Pola Demam


Mencatat kapan suhu tubuh anak naik dan turun, serta suhu tertinggi yang dicapai, dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab demam. Informasi ini sangat berguna saat konsultasi dokter.


Artikel lainnya: Bisakah Air Cacing untuk Demam Anak? Cek Mitos & Faktanya


Kapan Anak Demam Harus Segera Dibawa ke Dokter?


Meskipun banyak kasus demam dapat ditangani di rumah, ada situasi tertentu yang memerlukan perhatian medis segera:


  • Demam berlangsung lebih dari 3-5 hari tanpa perbaikan
  • Suhu tubuh anak melonjak sangat tinggi (misalnya, di atas 40°C)
  • Demam disertai tanda-tanda bahaya seperti kejang, kesulitan bernapas, ruam yang menyebar cepat, atau penurunan kesadaran
  • Orang tua merasa sangat khawatir atau merasa ada yang tidak beres dengan kondisi anak


Kesimpulan


Demam naik turun pada anak sering kali merupakan bagian dari proses alami tubuh dalam melawan infeksi. Dengan pemahaman yang tepat, observasi kondisi anak, dan perawatan yang sesuai, kebanyakan kasus demam dapat ditangani di rumah. Namun, jangan ragu untuk konsultasi dokter jika ada kekhawatiran atau gejala yang mengkhawatirkan.


Untuk informasi lebih lanjut seputar kesehatan anak, kunjungi Informasi Seputar Kesehatan Anak. Kenali juga Poin Loyalty Program Kalbe, program loyalitas Kpoin di mana Kpeople berkesempatan mendapatkan poin dari setiap pembelanjaan produk dan layanan kesehatan Kalbe. Jangan lupa, tukarkan poin tersebut dengan hadiah menarik dan potongan harga pembelian berikutnya.


Langsung download aplikasi KPoin dan registrasi langsung hanya dengan nomor telepon untuk mendapatkan berbagai manfaat dan informasi kesehatan lainnya.


Referensi:


  • KlikDokter. 5 Penyebab Demam Anak Naik Turun, Berbahayakah?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/demam-anak-naik-turun-mungkin-4-hal-ini-penyebabnya5 Penyebab Demam Anak Naik Turun, Penyakit Berbahaya? - KlikDokter
  • KlikDokter. Anak Demam Naik-Turun Rentan Dehidrasi, Apa Solusinya?. Diakses dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/anak-demam-naik-turun-rentan-dehidrasi-apa-solusinyaAnak Demam Naik-Turun Rentan Dehidrasi, Apa Solusinya? - KlikDokter
  • American Family Care. Why Do I Have a Fever That Comes and Goes?. Diakses dari https://www.afcurgentcare.com/denver-cherry-creek/blog/why-do-i-have-a-fever-that-comes-and-goes/Why Do I Have a Fever That Comes and Goes?
  • NHS. High temperature (fever) in children. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/High temperature (fever) in children - NHS
  • Children’s Hospital. Tips on fevers in children. Diakses dari https://health.ucdavis.edu/children/patient-education/fevers-in-childrenPediatrician tips on fevers in children | | Patient Education | UC Davis Children's Hospital
  • WebMD. What to Do When Your Kid Has a Fever. Diakses dari https://www.webmd.com/children/treat-fever-young-childrenFever Treatment in Children: What to Do When Your Kid Has a Fever
  • Mayo Clinic. Fever. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fever/symptoms-causes/syc-20352759Fever - Symptoms & causes - Mayo Clinic

Komentar

empty-state-comment

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!

Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.