
Diet dan Nutrisi
Cara Diet IF yang Benar: Panduan Lengkap untuk Pemula

Penulis: Siti Nurmayani Putri
Senin, 20 Oktober 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter
Akhir-akhir ini, intermittent fasting (IF) atau diet puasa berselang semakin populer sebagai salah satu cara menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan metabolisme. Tidak hanya kalangan selebritas, banyak orang mulai tertarik mencoba metode ini karena dianggap fleksibel dan tidak terlalu membatasi jenis makanan.
Namun, untuk mendapatkan manfaat diet IF secara maksimal, penting memahami cara diet if yang benar, mulai dari pemilihan metode, pengaturan fasting window atau jendela makan, hingga menjaga pola hidup seimbang. Yuk, pelajari selengkapnya di sini.
Artikel lainnya: 6 Cara Jitu Turunkan Berat Badan Selain Olahraga
Apa Itu Intermittent Fasting (IF)?
Intermittent fasting adalah pola makan (diet) yang mengatur siklus antara periode puasa, tidak makan atau sangat membatasi kalori dan periode makan reguler. Berbeda dengan diet konvensional yang fokus membatasi jenis atau jumlah makanan, IF menekankan kapan seseorang boleh makan.
Secara fisiologis, selama periode puasa terjadi beberapa perubahan hormon dan metabolik, yakni kadar insulin cenderung menurun, yang memungkinkan tubuh lebih mudah menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Sel-sel juga menjalankan proses perbaikan (autofagi) dan regulasi ulang ekspresi gen yang berkaitan dengan penuaan dan peradangan.
Namun, meskipun bukti penelitian mendukung potensi manfaatnya, IF bukan metode yang cocok untuk semua orang dan harus diadaptasi secara bijak terutama bagi intermittent fasting pemula.
Baca artikel lainnya: Panduan Cara Diet yang Benar & Efektif menurut Ahli Gizi
Manfaat Intermittent Fasting
Selain membantu mengontrol berat badan, intermittent fasting ternyata membawa banyak manfaat lain bagi tubuh. Berikut beberapa manfaat diet IF:
- Penurunan berat badan dan lemak tubuh. Dengan membatasi waktu makan, secara alami asupan kalori harian akan berkurang. Tubuh mulai memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber energi, sehingga terjadi penurunan berat badan.
- Peningkatan sensitivitas insulin & pengaturan gula darah. Dalam kondisi puasa, kadar insulin menurun, sehingga resistensi insulin dapat berkurang dan gula darah menjadi lebih stabil.
- Efek positif terhadap kesehatan jantung. Mengutip dari National Institute of Health, terjadi penurunan tekanan darah, kadar kolesterol LDL, dan risiko inflamasi pada orang yang menjalankan IF secara rutin.
- Perbaikan proses seluler & pencegahan kerusakan oksidatif. Selama puasa, tubuh melakukan proses perbaikan seperti penghapusan sel rusak, serta regulasi gen yang berhubungan dengan stres oksidatif dan inflamasi.
- Potensi manfaat fungsi otak dan umur panjang. IF bisa mendukung kesehatan syaraf, memori, dan kemungkinan memperlambat penuaan sel.
- Metabolisme dan pengaturan hormon. Selama puasa, hormon pertumbuhan (HGH) dapat meningkat, yang mendukung pemeliharaan massa otot dan metabolisme.
Walaupun demikian, IF bukanlah obat ajaib, keberhasilan turun berat badan tetap bergantung pada keseimbangan asupan kalori, kualitas gizi, olahraga, tidur, dan aspek gaya hidup lainnya.
Artikel Lainnya: Betulkah Garam Bisa Bikin Gemuk? Begini Faktanya!
Jenis-Jenis Metode Diet IF Populer & Cara Menerapkannya
Metode-metode IF berbeda terutama dari aspek durasi puasa dan jendela makan (eating window). Beberapa metode lebih fleksibel dan ramah untuk pemula, sementara yang lain bersifat lebih keras. Untuk KPeople yang baru mulai, pilihlah metode yang lebih ringan terlebih dahulu dan uji adaptasi tubuh.
Metode 16/8
Metode ini adalah salah satu yang paling populer karena relatif mudah diikuti. KPeople berpuasa selama 16 jam, kemudian memiliki jendela makan selama 8 jam. Contohnya, makan dari jam 12:00 siang hingga 20:00 malam, lalu puasa hingga jam 12:00 keesokan harinya. Saat periode puasa, KPeople boleh minum air putih, teh tanpa gula, atau kopi hitam tanpa pemanis.
Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, metode 16/8 membantu menurunkan lemak tanpa kehilangan massa otot signifikan, asalkan asupan protein dan aktivitas fisik dijaga. Namun metode ini belum cocok untuk semua orang, terutama bagi penderita diabetes atau gangguan metabolik tertentu tanpa pengawasan medis.
Metode 18/6
Metode ini mirip dengan 16/8, hanya saja masa puasa yang lebih panjang, yakni 18 jam puasa dan 6 jam jendela makan. Contoh jadwal diet if adalah makan antara pukul 13:00–19:00, lalu puasa hingga pukul 13:00 keesokan harinya.
Metode 18/6 lebih menantang terutama di awal karena tubuh harus beradaptasi lebih lama dalam keadaan tanpa asupan energi. Jika KPeople merasa terlalu lapar, pusing, atau lemas, metode ini mungkin terlalu ekstrem di tahap awal. Untuk pemula, disarankan memulai dari 12–14 jam puasa lalu meningkat bertahap.
Artikel Lainnya: Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh dan Mental Secara Medis
Metode 5:2
Dalam metode ini, KPeople makan “normal” selama lima hari dalam seminggu, dan pada dua hari lainnya asupan kalori dibatasi drastis, umumnya menjadi sekitar 500–600 kalori per hari.
Cara melakukan diet puasa ini adalah memilih Senin dan Kamis sebagai hari puasa ringan (500–600 kalori), sementara hari lainnya makan seperti biasa. Pada hari puasa ringan, pilih jenis makanan padat nutrisi dan protein tinggi agar tidak merasa terlalu lapar.
Metode ini lebih fleksibel karena tidak membatasi jendela makan harian secara ekstrem. Namun bagi sebagian orang, pembatasan kalori drastis bisa memicu rasa lapar dan keinginan makan berlebih.
Eat-Stop-Eat
Metode ini melibatkan puasa penuh selama 24 jam sekali atau dua kali dalam seminggu. Contohnya, berhenti makan mulai pukul 19:00 hingga keesokan harinya pukul 19:00.
Metode ini cukup ekstrem dan menantang karena melibatkan puasa total yang panjang. Bagi pemula, dianjurkan untuk mencoba puasa 12–16 jam terlebih dahulu, dibanding langsung menjajal metode 24 jam.
Keuntungan metode ini adalah potensi defisit kalori besar dalam satu sesi, tetapi risikonya juga lebih tinggi, mulai dari pusing, penurunan energi, hingga gangguan konsentrasi.
Cara Diet IF yang Benar
Melakukan diet puasa (IF) secara sembarangan malah bisa menimbulkan masalah kesehatan, seperti kelelahan, gangguan hormon, dan penurunan massa otot. Maka dari itu, berikut panduan agar KPeople dapat menjalankan cara diet IF yang benar dan aman.
1. Pilih Metode yang Sesuai
Langkah pertama tips diet IF adalah memilih metode puasa yang realistis untuk gaya hidup. Jika KPeople baru memulai (intermittent fasting pemula), mulailah dari puasa ringan, seperti 12/12 (12 jam puasa, 12 jam makan), kemudian naik ke 14/10, lalu 16/8.
Jika memiliki kesibukan tinggi atau aktivitas yang tidak memungkinkan untuk menunda makan terlalu lama, pilih metode 5:2 atau 16/8. Jangan memaksakan metode ekstrem bila tubuh belum siap.
2. Perhatikan Jendela Makan (Eating Window / Fasting Window)
Jendela makan adalah periode ketika KPeople boleh mengonsumsi makanan, misalnya 8 jam pada metode 16/8. Jaga agar dalam jendela makan itu asupan kalori dan kualitas zat gizi tetap baik.
Saat mengatur makan saat diet IF, fokuslah pada makanan bernutrisi seimbang yang dapat menjaga rasa kenyang lebih lama, seperti protein tanpa lemak, sayuran berserat, dan lemak sehat. Pastikan memerhatikan pantangan diet IF dengan tidak mengonsumsi makanan tinggi gula.
Beberapa orang memilih menyebar dua atau tiga kali makan selama jendela tersebut agar tidak terlalu kenyang sekaligus. Pastikan untuk menerapkan diet seimbang dengan proporsi protein, serat, lemak sehat dan karbohidrat seimbang.
Artikel Lainnya: Manfaat Pola Makan Rendah Gula untuk Hidup Sehat dan Bugar
3. Jaga Hidrasi Tubuh
Puasa bukan berarti tidak minum sama sekali. Justru menjaga asupan cairan selama periode puasa sangat penting agar tidak dehidrasi, yang bisa menyebabkan pusing, lelah, dan gangguan konsentrasi. Minumlah air putih yang cukup, dan boleh juga teh atau kopi tanpa gula.
Beberapa orang juga menambahkan garam sedikit atau elektrolit secara ringan agar keseimbangan natrium tetap terjaga, terutama jika puasa panjang. Namun hindari minuman manis atau minuman berkalori selama periode puasa.
4. Mulai Secara Bertahap dan Konsisten
Langsung menerapkan metode ekstrem sering kali memicu efek samping seperti pusing, lemas, atau gangguan tidur. Maka lebih bijak untuk mulai secara bertahap:
- Mulai puasa 12 jam, misalnya dari jam 19:00 malam sampai 07:00 pagi
- Setelah tubuh mulai terbiasa, naik ke 14/10
- Kemudian ke 16/8 atau metode lain sesuai toleransi
Konsistensi lebih penting daripada intensitas cepat. Jika KPeople melewatkan satu hari puasa, jangan menyerah, kembali ke ritme biasa keesokan harinya. Selama masa adaptasi, sebagian orang mungkin mengalami penurunan energi diet IF, seperti mudah lelah atau sulit fokus, namun hal ini biasanya membaik seiring tubuh terbiasa dengan pola puasa.
5. Pertimbangkan Konsultasi Profesional
Sebelum memulai diet puasa, terutama jika KPeople memiliki kondisi medis, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah rendah, gangguan hormon, atau sedang dalam masa kehamilan atau menyusui, sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Ahli profesional bisa membantu menyesuaikan metode IF sesuai kebutuhan metabolisme, memantau kadar gula darah atau hormon, dan menjaga agar penurunan berat badan tetap sehat.
Siapa yang Tidak Boleh Melakukan Intermittent Fasting?
Meskipun intermittent fasting (IF) memiliki banyak manfaat, bukan berarti metode ini cocok untuk semua orang. Ada kondisi kesehatan dan situasi tertentu yang membuat seseorang tidak disarankan menjalani diet IF, atau setidaknya membutuhkan pengawasan ketat dari tenaga medis. Berikut daftarnya:
- Penderita diabetes tipe 1 yang menggunakan insulin, karena puasa panjang bisa menyebabkan hipoglikemia serius.
- Orang dengan riwayat gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, puasa bisa memicu pola makan kompulsif.
- Ibu hamil atau menyusui, karena kebutuhan energi dan nutrisi meningkat, sehingga buka puasa berkepanjangan berisiko bagi bayi dan ibu.
- Anak-anak atau remaja dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan nutrisi teratur agar pertumbuhan tak terganggu.
- Penderita penyakit kronis (gangguan ginjal, hati, tekanan darah rendah, penyakit jantung) tanpa pengawasan medis. Perubahan pola makan ekstrem bisa memperburuk kondisi.
- Orang lanjut usia atau yang berada dalam kondisi lemah atau sangat kurus bisa menimbulkan risiko kehilangan massa otot dan kekurangan gizi lebih besar.
Jadi, jika Mama termasuk salah satu kategori di atas, lebih baik memilih pendekatan diet yang lebih aman dan selalu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Untuk menjaga energi dan asupan nutrisi berkualitas selama jendela makan, atau sebagai camilan pintar yang pas di sela-sela aktivitasmu, Kpeople bisa mencoba Fitbar, yakni camilan sehat berupa bar sereal dari Multigrain, tinggi serat, dan rendah kalori.
Menariknya, setiap pembelian produk Kalbe ini juga memberikan Kpeople poin di KPoin, lho yang mana bisa ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik.
Pelajari lebih lanjut tentang Apa Itu Kpoin dan Kkeuntungannya saat bergabung dan jangan lupa download aplikasi KPoin untuk mendapatkan info jumlah poin yang telah dikumpulkan.
Referensi:
- KlikDokter. Mengenal Intermittent Fasting, dari Manfaat hingga Cara Diet yang Benar. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/mengenal-puasa-intermittent-yang-bikin-langsing-dan-sehat
- KlikDokter. Intermittent Fasting Bisa Memperlambat Penuaan. Diakses dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/intermittent-fasting-bisa-memperlambat-penuaan
- Healthline. 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/fasting-benefits
- Johns Hopkins Medicine. Intermittent Fasting: What is it, and how does it work?. Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/intermittent-fasting-what-is-it-and-how-does-it-work
- Harvard Health Publishing. 4 intermittent fasting side effects to watch out for. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/4-intermittent-fasting-side-effects-to-watch-out-for
- Healthline. Intermittent Fasting 101 — The Ultimate Beginner’s Guide. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/intermittent-fasting-guide
- National Institute of Health. Beneficial effects of intermittent fasting: a narrative review. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9946909/
- Harvard School Publishing. Should you try intermittent fasting for weight loss?. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/blog/should-you-try-intermittent-fasting-for-weight-loss-202207282790
- Medical News Today. 6 ways to do intermittent fasting. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/322293
- Mayo Clinic. What is intermittent fasting? Does it have health benefits?. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/intermittent-fasting/faq-20441303
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.