
Diet dan Nutrisi
Mediterranean Diet: Panduan Pemula, Manfaat, & Cara Memulai
Penulis: Siti Nurmayani Putri
Jumat, 28 November 2025
Rating Artikel 0/5
|
0
Bagikan
*Telah Direview oleh Tim Medis Klikdokter
Mediterranean diet atau diet mediterania telah lama dikenal sebagai salah satu pola makan paling sehat di dunia. Berbasis pada kebiasaan makan masyarakat di sekitar Laut Mediterania, pola makan ini menonjolkan bahan-bahan segar seperti buah dan sayur, ikan, kacang-kacangan, serta minyak zaitun.
Tidak heran jika diet ini sering disebut sebagai “gold standard” dalam pola makan sehat, karena selain mendukung kesehatan jantung, tetapi juga membantu mencapai diet seimbang yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel lainnya: Cara Diet IF yang Benar: Panduan Lengkap untuk Pemula
Apa Itu Diet Mediterania?
Diet mediterania adalah pola makan tradisional yang diadaptasi dari negara-negara di sekitar Laut Mediterania seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Intinya adalah mengonsumsi makanan alami, minim olahan, kaya serat, serta tinggi lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan.
Mediterranean diet juga dikenal sebagai cara diet seimbang karena tidak membatasi kelompok makanan secara ekstrem. KPeople tetap boleh makan karbohidrat, protein hewani, maupun lemak, tetapi dalam porsi yang proporsional.
Konsep pola makan ini sudah terbukti mendukung jangka panjang, bahkan berhubungan dengan umur panjang serta risiko penyakit kronis yang lebih rendah.
Manfaat Kesehatan dari Diet Mediterania
Mediterranean diet bukan sekadar tren, tetapi pola makan yang didukung banyak studi ilmiah. Karena kaya antioksidan, serat, dan lemak sehat, diet ini memberikan manfaat kesehatan yang sangat luas. Beberapa manfaat diet Mediterania meliputi:
- Menurunkan risiko penyakit jantung
- Mengontrol berat badan
- Mendukung fungsi otak
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2
- Mengurangi peradangan dalam tubuh
Kombinasi makanan utamanya seperti ikan, biji-bijian, buah dan sayuran, serta minyak zaitun membuat diet ini menjadi salah satu rekomendasi pola makan sehat tingkat internasional.
Piramida Makanan Diet Mediterania: Apa yang Boleh Dikonsumsi?
Piramida makanan dalam Mediterranean diet menjadi panduan praktis untuk memahami kelompok makanan mana yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari, beberapa kali dalam seminggu, atau sesekali saja.
Bagi yang baru memulai diet mediterania untuk pemula, piramida ini sangat membantu karena menyusun makanan berdasarkan frekuensi idealnya.
Semakin berada di dasar piramida, semakin sering makanan tersebut harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat dan diet seimbang.
Setiap Hari: Sayuran, Buah, Kacang-kacangan
Di bagian dasar piramida, terdapat kelompok makanan yang harus dikonsumsi setiap hari karena menjadi fondasi utama makanan diet mediterania. Kelompok ini meliputi:
- Buah dan sayur yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan. Contohnya tomat, bayam, brokoli, jeruk, berry, hingga apel. Makanan ini membantu menjaga sistem imun dan kesehatan jantung.
- Kacang-kacangan seperti almond, kenari, pistachio, dan mede. Kacang mengandung lemak sehat, protein nabati, serta mineral yang mendukung metabolisme.
- Biji-bijian utuh (whole grains) seperti oatmeal, roti gandum, quinoa, nasi merah, barley, dan couscous. Biji-bijian kaya karbohidrat kompleks yang memberi energi stabil.
- Minyak zaitun sebagai sumber lemak utama. Minyak ini tinggi antioksidan dan asam lemak tak jenuh tunggal yang terkenal baik untuk kesehatan jantung.
Kombinasi ini membuat Mediterranean diet dikenal sangat efektif dalam menjaga energi, menurunkan risiko inflamasi, serta mendukung umur panjang.
Artikel Lainnya: 10+ Buah yang Bagus untuk Diet, Kaya Serat & Rendah Kalori
Beberapa Kali Seminggu: Ikan, Unggas, Produk Susu, Telur
Pada tingkat berikutnya dalam piramida, terdapat makanan yang sebaiknya dikonsumsi beberapa kali dalam seminggu sebagai pelengkap nutrisi. Kelompok ini mencakup:
- Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, dan mackerel. Ikan kaya omega-3 yang penting untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan menurunkan kolesterol.
- Unggas, misalnya ayam dan kalkun, sebagai sumber protein rendah lemak yang baik untuk metabolisme tubuh.
- Produk susu seperti yogurt dan keju, yang memberikan kalsium dan probiotik. Pilih versi plain untuk menghindari gula tambahan.
- Telur, sumber protein berkualitas tinggi yang mudah diolah dalam berbagai resep diet mediterania.
Makanan dalam kategori ini membantu melengkapi kebutuhan protein harian untuk diet tanpa memberikan beban lemak jenuh berlebih seperti pada daging merah.
Jarang/Sesekali: Daging Merah, Makanan Manis & Olahan
Bagian puncak piramida berisi makanan yang boleh dikonsumsi sesekali saja. Artinya bukan dilarang, tetapi harus dibatasi agar tidak mengganggu efektivitas diet mediterania. Makanan ini meliputi:
- Daging merah, seperti daging sapi atau kambing, yang tinggi lemak jenuh dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi berlebihan.
- Makanan manis seperti kue, pastry, minuman manis, dan dessert. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan gangguan gula darah.
- Makanan olahan seperti sosis, nugget, daging asap, fast food, dan makanan kaleng yang biasanya tinggi garam, bahan tambahan, dan lemak trans.
Mengurangi konsumsi kategori ini adalah kunci untuk mempertahankan manfaat jangka panjang dari Mediterranean diet, terutama bagi kesehatan jantung dan kontrol berat badan.
Manfaat Kesehatan dari Diet Mediterania
Mediterranean diet bukan sekadar “mode” atau gaya makan musiman, pola makan ini telah terbukti secara ilmiah memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama bila dijalankan secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup. Berikut sederet manfaat diet mediterania yang perlu KPeople ketahui:
1. Mendukung Penurunan Berat Badan & Kontrol Berat Badan
Salah satu manfaat diet mediterania yang paling sering diinginkan banyak orang adalah membantu menurunkan atau menjaga berat badan. Karena diet ini menekankan makanan kaya serat (buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan) dan lemak sehat (minyak zaitun, ikan, kacang).
Kamu akan lebih mudah merasa kenyang lebih lama jika mengonsumsi jenis makanan tersebut, sehingga cenderung mengurangi keinginan makan berlebihan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam National Institute of Health menunjukkan bahwa orang yang menjalani Mediterranean diet mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang dibanding mereka yang menjalani diet biasa.
Dengan demikian, diet ini cocok jika tujuan KPeople adalah mengurangi berat badan, tetapi tetap ingin menerapkan pola makan seimbang dan sehat.
Mengontrol Gula Darah & Mendukung Kesehatan Metabolik
Bagi orang yang ingin menjaga gula darah, misalnya mencegah diabetes tipe 2, Mediterranean diet bisa jadi pilihan baik. Asupan tinggi serat dari sayuran, buah, kacang, serta biji-bijian membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah.
Gaya makan ini mampu memperbaiki kontrol gula darah dan menurunkan risiko terjadinya diabetes. Lebih dari itu, diet ini juga mendukung sensitivitas insulin dan membantu menjaga komponen metabolik tubuh, terutama bila dikombinasikan dengan gaya hidup aktif.
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung, Stroke & Mendukung Kesehatan Jantung
Salah satu alasan utama banyak orang memilih diet mediterania adalah manfaatnya bagi kesehatan jantung.
Mengingat bahwa diet ini menekankan lemak sehat dari minyak zaitun, ikan berlemak, kacang-kacangan, serta banyak sayur dan buah, maka pola ini membantu menjaga tekanan darah, menurunkan kolesterol “jahat” (LDL), dan mengurangi peradangan di dalam tubuh, faktor–faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke.
Bahkan Johns Hopkins Medicine menunjukkan bahwa orang yang konsisten menjalani Mediterranean diet memiliki risiko lebih rendah untuk terkena serangan jantung atau stroke dibanding mereka dengan pola makan kurang sehat.
4. Mendukung Umur Panjang dan Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Mengikuti pola makan seperti Mediterranean diet tidak hanya bermanfaat untuk jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.
Karena kaya antioksidan, vitamin, serat, lemak sehat, dan nutrisi lengkap, diet ini membantu tubuh melawan stres oksidatif dan peradangan, yang sering kali menjadi penyebab berbagai penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan bahkan beberapa penyakit degeneratif.
Mediterranean diet menawarkan harapan untuk hidup sehat lebih lama, bukan sekadar hidup lebih lama, tetapi juga dengan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Artikel Lainnya: 4 Jenis Cemilan Sehat untuk Diet yang Enak & Bikin Kenyang
Efek Samping Diet Mediterania
Meskipun dikenal sehat dan seimbang, diet Mediterania tetap bisa menimbulkan beberapa efek samping pada sebagian orang, terutama pada masa adaptasi.
Efek ini umumnya tidak berbahaya, namun penting untuk dipahami agar KPeople bisa menjalani pola makan ini dengan aman dan nyaman. Efek samping yang mungkin muncul:
- Perubahan pencernaan seperti perut kembung atau sering buang gas akibat peningkatan konsumsi serat dari sayur, buah, dan kacang-kacangan.
- Penurunan energi sementara, terutama bagi yang sebelumnya terbiasa makan makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana.
- Berat badan turun terlalu cepat, jika asupan kalori berkurang drastis saat mulai menjalani pola makan sehat ala diet Mediterania.
- Reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan atau seafood.
- Biaya belanja meningkat, karena beberapa bahan seperti ikan berkualitas dan minyak zaitun bisa lebih mahal daripada makanan olahan.
Cara Memulai dan Mengadopsi Gaya Hidup Diet Mediterania
Memulai gaya hidup diet Mediterania sebenarnya tidak sulit. Kuncinya adalah mengganti makanan olahan dengan bahan segar dan meningkatkan konsumsi makanan nabati. Langkah kecil namun konsisten akan membantu KPeople menyesuaikan diri tanpa merasa terbebani. Tips mudah untuk memulai diet Mediterania:
- Perbanyak sayuran dan buah di setiap waktu makan, minimal setengah piring berisi bahan nabati segar.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun extra virgin untuk memasak atau sebagai dressing salad.
- Konsumsi ikan 2–3 kali seminggu, terutama ikan berlemak seperti salmon, sarden, atau makarel.
- Batasi daging merah, dan gantilah dengan sumber protein seperti ayam tanpa kulit, telur, tahu, tempe, atau kacang-kacangan.
- Pilih karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, beras merah, quinoa, atau pasta gandum utuh.
- Kurangi makanan olahan dan gula tambahan, termasuk kue, minuman manis, dan camilan kemasan.
- Gunakan rempah sebagai bumbu utama, seperti basil, oregano, bawang putih, rosemary, dan thyme untuk memberi rasa tanpa banyak garam.
- Tetap aktif secara fisik, misalnya berjalan kaki setiap hari, sebagai bagian dari pola hidup sehat ala diet Mediterania.
- Makan bersama keluarga, karena pola makan Mediterania juga menekankan aspek sosial yang membuat proses makan lebih mindful dan menyenangkan.
Mengadopsi Mediterranean Diet adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan. Untuk melengkapi pola makan sehat ini dengan camilan praktis yang kaya serat dari multigrain, Kpeople bisa mencoba Fitbar. Ini adalah pilihan cerdas untuk menyeimbangkan asupan nutrisi di sela-sela jam makan.
Setiap pembelian produk Kalbe ini juga memberikan Kpeople poin di KPoin, lho yang mana bisa ditukarkan dengan hadiah menarik seperti voucher belanja, saldo e-wallet hingga pulsa token listrik.
Pelajari lebih lanjut tentang Apa Itu Kpoin dan Keuntungannya Bergabung dan jangan lupa download aplikasi KPoin untuk mendapatkan info jumlah poin yang telah dikumpulkan.
Referensi:
- KlikDokter. 5 Kunci Keberhasilan Diet Mediterania. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/5-kunci-keberhasilan-diet-mediterania
- KlikDokter. Diet Mediterania, Diet Terbaik 2019. Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/diet-mediterania-diet-terbaik-2019
- NIH. The effects of Mediterranean diet on cardiovascular risk factors, glycemic control and weight loss in patients with type 2 diabetes: a meta-analysis. Diakses dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/38641818/
- Mayo Clinic. Mediterranean diet for heart health: lower blood pressure, LDL and stroke risk. Diakses dari https://diet.mayoclinic.org/us/blog/2025/mediterranean-diet-for-heart-health-lower-blood-pressure-ldl-and-stroke-risk/
- Johns Hopkins Medicine. Take Your Diet to the Mediterranean. Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/take-your-diet-to-the-mediterranean
- Mayo Clinic. Mediterranean diet 101: core principles and proven health gains. Diakses dari https://diet.mayoclinic.org/us/blog/2025/mediterranean-diet-101-core-principles-and-proven-health-gains/
Komentar

Ayo, jadi orang pertama yang tulis komentar kamu di artikel ini!
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi KPoin untuk berikan komen.



